Satu

3.7K 262 5
                                    


SasuHina Shipper ❕Garis Keras !!

Semua karakter bukan punya author

Naruto © Masashi Kishimoto

                    Just for Fun

***

Mata itu masih sendu, seperti biasanya. Memandangi diam diam sang pujaan hati. Jantungnya berdetak, padahal jarak mereka terhitung jauh.

Gadis itu tersenyum saat sang pujaan mencetak angka. Dan senyum itu semakin melebar saat melihat senyum tipis sang objek cuci matanya. Sangat tipis, tapi sang gadis mampu melihatnya.

Tentu saja, karena selama dua tahun ini, ia terus memandangi pangeran tak berkuda itu. Dan untungnya si gadis itu memiliki ingatan dan perasaan yang kuat, hingga ia mampu mengetahui seluk beluk ekspresi pengeran yang tiap harinya menampilkan wajah dinginnya.

Teriakan gadis-gadis disekitar, merunyamkan lamunan gadis pendiam itu.

Ia mengalihkan pandangan nya kearah tersangka yang membuat gadis-gadis itu histeris .

Dan gotcha.

Senyum manis itu perlahan memudar saat melihat objek yang sedari tadi ia pandangi dari kejauhan ini.

Dibawah sana, pemuda  bersurai raven dan gadis berambut merah jambu, tengah berpelukan. Dan malangnya nasib sang dara penguntit, matanya langsung menangkap sesuatu yang membuat tubuhnya bergetar.

Si gadis pinky tengah memberikan ciuman penuh cinta di pipi sang pangeran. Dan sang pangeran, tak menolak nya sama sekali.

Gadis bersurai indigo itu berusaha mengatur nafasnya. Tak ingin melihat lebih lama lagi, ia melangkahkan kaki mungilnya dari sana.

Ia tak memperdulikan teriakan gadis-gadis itu. Ia tetap melangkah dan menunduk. Ia ingin menutup telinga saat mendengar berbagai komentar dari kanan kiri nya tentang sang pangeran tak berkuda mereka.

Sekali lagi, gadis itu berusaha tak perduli. Berdoa saja supaya ia bisa sampai ke ruang kelasnya.

Pandangan matanya kosong. Memang air mata tak keluar. Ah.. Lebih tepatnya ia tak ingin mengeluarkannya.

Gadis itu mendongak saat mendengar suara teriakan dari depan sana. Senyum kecil ia paksakan, dan itu terlihat menyeramkan.

"Darimana saja kau, Nata? Aku dan Neji mencarimu sejak tadi. Kau seperti sedang bermain petak umpet saja."

Itu Tenten, gadis cantik  tapi sedikit tomboy yang hobby nya mencepol rambutnya,  keturunan China-Jepang.

Si gadis bersurai indigo hanya tersenyum manis, melupakan sedikit kesakitannya.

"Aku hanya mencari angin segar, kakak ipar. Kau kan bisa menelpon ku tadi. "

Tenten bersemu. Ia selalu malu saat adik dari kekasihnya itu memanggilnya dengan sebutan kakak ipar.

"Hinata, jangan membuatku malu. Sudah beberapa kali ku bilang, jangan memanggilku dengan sebutan itu. "

Tenten merajuk meski wajahnya bersemu. DIa  malah mengingat wajah sang kekasih.

Be With You [[END]]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ