[4] Kabur!

10 3 29
                                    

Bola mataku membulat, tidak percaya akan bertemu secepat ini.

Jari telunjukku terangkat.

"Pria aneh!" ucap ku sambil menujuknya.

"Nowel" ucap nya.

"Hah?"

///

"Nowel? Apa?"

"Panggil saja aku Nowel" ucap nya datar, mungkin dia mencoba untuk ramah.

"Hah... Kenapa harus?"

"Terserah kamu saja Moon"

Deg..

Mendengar namanya yang di panggil dengan normal, membuatku merasa aneh.

Aku langsung menggeleng geleng kepala ku, mengusir perasaan aneh itu.

"Ehem.. baiklah, Nowel. Permisi aku mau lewat."

Ketika aku akan melewati pintu masuk tiba tiba lengannya terangkat ke atas, menghalangi ku untuk masuk

"Apa lagi yang kau mau?" dengusku.

"Ikut aku sebentar"

"Tidak mau!"

Kupegang lengannya untuk menyingkirkan nya dari pintu, dan berhasil. Kukira akan sulit atau lengan nya sangat kuat, namun ini sangat mudah.
Dan aku langsung melenggang masuk, meninggalkan Nowel sendiri berdiri di pintu masuk.

Apa apaan dia itu!
makiku dalam hati.

///
Ku buka pintu kamar.
Oh ku ingatkan lagi ini lebih mirip dengan kelas dari pada kamar.

"Hey Ember? dari mana aja lo? tiba tiba ngilang gitu aja tadi malem"
kata Inggin.

Mendengar Inggin berbicara membuat yang lain terbangun juga.

"Eh emang si Ember kemana?"
kata Detta, sambil mengucek mengucek matanya.

"Tau tuh, tanya sendiri ke orangnya" kata Inggin.

"Ahh.. A.. Aku......" aku ragu apakah harus ku ceritakan kejadian tadi malam.

"Kalian tuh, pada masih mimpi yah?" sekarang Dani ikut nimbrung, sambil tengkurap di atas meja, paling pojok.

"Orang tadi Gue bangun, dia masih ada ko, tuh situ" tunjuk Dani ke tumpukan barang barangku di meja jajaran ke dua. Karena yang pertama itu tempat Inggin.

"Eh?" tanyaku heran.
"Jam berapa lo bangun Dan?" lanjutku.

"Emmm... Sekitar jam 3 an kali" Dani terlihat mengingat ngingat.

"Iya gue tadi juga liat si Ember, masih bobok, di situ" kata azand.

Apa ini?! Jelas jelas aku tadi malam ada diluar, di pantai pula. Tapi kenapa mereka melihatku disini? Dani dan Azand, apa yang mereka tahu?

Lebih baik, untuk sekarang aku tetap diam dulu.

"Oh tadi aku keluar dan ambil minum ke bawah, dan kulihat kalian tadi masih tidur, dan yahh..."

Oh tuhan, aku tidak bisa berpikir lagi!

PHAINOMENONWhere stories live. Discover now