#28 : Automatic

842 58 1
                                    

Tantangan lagi, ayo vote pake jari tengah. Ada sensasinya berarti anda berhasil 👻
🌠🌠🌠

"Aduh mana sih..."

"Seul udah ketemu belom?" Ucap Irene sedikit keras agar tak mengganggu pembaca lainnya. Tepatnya mereka berdua berada diperpustakaan.

"Ini lagi nyari elahh.."sungut Seulgi yang sedari tadi ditanya Irene setiap detik setiap menit.

"Buruan..lama bener lo dari tadi.." balas Irene untuk kesekian kalinya yang membuat Seulgi memutar bola matanya.

"Iya iyaa.. sabar napa eon.. orang sabar kan disayang sama Seulgi" Irene langsung menatapnya datar.

"Dimana-mana juga disayang sama Tuhan!"

"Nah lo.. itu bentak-bentak gak baek loh" goda Seulgi lagi tapi masih sibuk dengan mengedarkan pandangannya mencari buku yang dimaksud.

"Siapa yang bentak-bentak.." kilah Irene.

"Orang gue cuma ngomel.." ucapnya lagi.

"Apa bedanya elah" jawab Seulgi yang membuat Irene yang mengikutinya dari belakang semakin kesal padanya.

"Tau ah.. gue nunggu di meja aja" Irene mengambil salah satu buku dengan acak untuk dia baca dan berlalu begitu saja dari hadapan Seulgi.

"Jika bukan sodara gue.. udah gue slipet lo jadi sarung bantal gue" gumam Seulgi.

"APA KATA LO TADI!" Teriak Irene yang baru beberapa langkah menjauh.

"Eh kagak eon kagak hehe.." dengan sekuat tenaga Seugi mengibaskan tangannya dengan cengiran khasnya.

"Dasar nenek lampir!" Lirih Seulgi lagi ketika Irene berbalik.

"Gue masih denger Seul.." ucap Irene yang sudah duduk dimeja yang tak jauh dari rak tempat Seulgi berdiri.

"Huft" Seulgi mendengus kesal ketika ia ketahuan lagi. Ia pun memilih mencari di lorong lain.

Baru saja hendak berbalik, Seulgi terkisap karena matanya langsung berhadapan dengan dada bidang seseorang. Penasaran dengan orang yang berada didepannya, Seulgi memilih mendongak ke atas.

"Lo ngapain Jim?" Suara pertama yang keluar dari bibir gadis itu merayap masuk ke indera pendengaran Jimin yang tak lain pria yang berhadapan dengannya.

"Nyari jodoh.." ucap Jimin asal.

"Hah?" Seulgi mengernyit bingung.

"Ya menurut lo apa Seul? Cari bukulah emang apalagi.. kalo cari jodoh mah udah ada.."

"Ooh.. emang siapa jodoh lo? Kek lo tau aja siapa jodoh lo" ejek Seulgi yang berjalan beriringan dengannya seraya tetap mencari yang menjadi tujuannya.

Jimin menatapnya. Dan sedikit menunduk untuk mensejajarkan tingginya dengan Seulgi.

"Ada.. nih yang lagi gue tatap" ucap Jimin dengan kerlingan sebelah matanya membuat Seulgi membatu seketika dan membalas tatapan pria itu.

"Jodoh lo palalu peyang!" Sadar dari kebodohannya yang hanya diam membuat Seulgi akhirnya bersuara dan dengan berani menjitak kepala Jimin.

"Aduh!" Hanya suara ringisan Jimin yang terdengar.

"Eh sakit ya?" Perasaan dirinya tidak mengetok kepala Jimin dengan keras tapi mengapa reaksi pria itu berlebihan.

"Aduh Seul sakit.. kayaknya bentar lagi gue geger otak.." ringis Jimin dengan menyentuh kepalanya dengan ekspresi yang dibuat-buat kesakitan. Namun Seulgi dengan polosnya tak menyadari ekspresi itu.

"Aduh sakit.. gue keknya beneran geger otak arghh"

"Eh maaf Jim.. mana yang sakit, aduh gue gak bermaksud"

Seulgi ikut menyentuh puncak kepala pria itu sehingga membuat Jimin menyeringai yang tentu saja tak disadari gadis itu.

Tiba-tiba saja pria itu sudah menggenggam pergelangan tangan Seulgi dan menariknya mendekat yang membuat sang empu nya tangan mau tak mau mengalihkan pandangannya ke arah mata Jimin.

"Gue emang udah geger otak Seul.."
Jimin menatapnya lekat sehingga membuat Seulgi menahan napas nya. Tentu saja dengan jarak yang teramat dekat dengan pria yang notebanenya kelewat tampan ini mampu membuat Seulgi tak bisa berbuat apa-apa.

"Dan itu gara-gara lo" lanjutnya lagi.
Seketika itu juga bibir Seulgi terasa kelu.

"Gue.. suka sama lo Seul" ucap Jimin yang mampu membuat pikiran Seulgi masih mencoba mencerna dengan keras. Bukankah kemaren Jimin masih terlihat biasa saja ketika menatapnya. Namun tenggelam dalam mata legam pria itu membuatnya paham. Bahwa tatapan itu sudah terlihat berbeda. Mata itu tidak berbohong.

"Se-sejak kapan?" Seulgi mendapatkan suaranya kembali walaupun masih tercekat.

Bukannya menjawab, Jimin malah melontarkan senyum yang entah mengapa terlihat menawan. Hati Seulgi perlahan menghangat.

***

TBC

Wuhuu aing kambek!
Siapa yang rindu??? Krik
Yodah kagak ada 😄

But aing cuman mau bilang kepada sodara-sodara semuah bahwa udah mulai nih..

Udah mulai ending
Hehe gak deng belom lah, ini cuman udah mulai mengeluarkan benih-benih anak eh? Bukan benih-benih cinta 😂😂😂

Tapi Irene dimana ya? Kok dia gak liat kejadian SeulMin sih?

Irene : gw kn gk mau jdi obat nyamuk kek elo thor!

Thor : enak aja gw yg
bikin cerita, suka hati gw lah

Irene : kan baru aja dibilangin jan jadi obat nyamuk, udah jadi perusak cerita aja nih author somplak

Thor : gw pecat dri cerita
gw, baruu tau lo!

Irene : ih authornya beneran jadi thor, kabur ah atuuutttttt

Thor : ehh malah ngibrit lo! Woy balik sini!

Oke terima kasih yang udah ikutin cerita ini terus. Dan sebagai penutup tak lupa aing selalu mengingatkan untuk vote dan komentnya..

Bhabayyy!!!

Salam manis dari Angels Line

Salam manis dari Angels Line

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Berandal Skool [✓]Where stories live. Discover now