3

67 12 8
                                    

Kuingin tapi tak bisa,
Ku mampu tapi tak boleh.
Mungkin ini yang dikatakan kalau pilihan untuk diam lebih baik.

~ Zeline_Zakeisha ~

====================================

Entah apa yang membuatku sebodoh ini. Setelah sholat subuh, aku berbaring di sajadah menikmati dinginnya lantai dengan suasana subuh yang menenangkan, hingga membuatku terpejam dan menjelajah mimpi. Aku baru terbangun pukul 7:12 WITA. OMG Aku telat!

"Kak..! Eis berangkat dulu ya," kataku setengah berteriak pada kakak yang pasti masih nyaman dengan selimutnya.

Aku tinggal berdua dengan kakak karena Mama dan Papa tinggal di luar negeri bersama adik kecilku. Papa yang memiliki darah Jerman memilih menetap disana sekitar 3 tahun yang lalu karena ada kerjaan dan sebagai istri yang baik Mama mengikuti suaminya.

Setiap libur semester dan hari besar mereka selalu ke Indonesia menemui aku dan kakak. Kakakku sudah kuliah semester 3 Fakultas Teknik di Universitas Negeri Makassar. Jarak kampus dan rumah memang cukup jauh, sehingga kakak jarang di rumah seharian. Aku ditinggal sendiri bersama cicak-cicak. Miris.

"Duhh.. hampir pukul 8 aku bisa telat," lirikku pada jam tangan yang tersemat di pergelangan tanganku bergegas menuju bagasi.

Aku meraih salah satu helm dari sekian banyak tertata rapi di rak khusus. Sebagian besar koleksi milik kakakku, entah atas dasar apa. Aku tidak tahu sebab aku cuma punya satu -,-

Tanpa mengecek kondisinya, kulajukan motorku keluar bagasi. Sudah tidak ada waktu lagi. Mohon jangan ditiru.

Baru kali ini aku terlambat bangun, coba saja aku tidak kelepasan tidur tadi subuh, pasti tidak begini. Meski begitu, hari ini aku diuntungkan oleh Jumat Bersih yang selalu di gelar wajib tiap Jumat pagi sekitar satu jam. Jadi aku masih ada waktu setengah jam.

***

Dalam perjalanan aku bersenandung ria menghilangkan kekhawatiranku. Hingga motorku tiba-tiba bereaksi aneh, lama kelamaan lajunya melambat dan berhenti.

"Ada apa ini?" Aku heran dan bingung.

"Astaga!!!"

Refleks aku berteriak yang langsung mendapat perhatian dari banyak orang. Malu, inginku nyemplung ke got sekarang juga. Ehh gak ding bau.

"Ya Ampun. Kemarin Aku lupa isi bensin. Pom bensin juga jauh. Ya Allah cobaan apa lagi ini," ungkapku mengeluh.

Aku turun dari motor berpikir cara apa yang akan aku lakukan.

"Angkot!" Teriakku sekali lagi, menutup mulut dengan tangan karena kelepasan.

"Tapi.. motornya gimana." Kini aku jadi mondar-mandir tidak jelas di trotoar. Aku cemberut memandang orang yang lalu lalang tanpa mempedulikanku. Aku kaya anak tiri yang dibuang.

Akhirnya aku mengambil inisiatif. Kebetulan dari tempatku kulihat pos polisi, lumayan jauh tapi tak apalah.

"Oke.. kamu aku antar ke pos disana ya. Nanti pulang sekolah kita pulang bareng lagi. Oke," kataku mirip orang gila bicara sama motor.

LAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang