Chapter 16

105 12 4
                                    

-

16 September 2016 07:10 WIB

-

Di waktu sepagi ini Jungkook memikirkan kejadian kemarin, ia merutuki mengapa ia mengiyakan tawaran Namjoon dan menjadikannya sebagai saingan untuk mendapatkan hati Eunha?

Jungook menimbang, seharusnya lebih baik mengatakan yang sebenarnya.

Seharusnya Jungkook menolaknya, ia khawatir jikalau ingatan Eunha pulih kembali suatu hari nanti, otomatis gadis itu akan memilih dia dan dapat dipastikan Namjoon akan semakin membenci dirinya seumur hidup bahwa Jungkook dan Eunha memiliki hubungan khusus di masa lalu.

Mengapa ini seakan berat untuk Jungkook?

Antara persahabatan dan cinta, ia harus memilih salah satu diantaranya.

"Memikirkan apa?"

Jungkook tersentak kaget saat Namjoon tiba-tiba menepuk bahunya, menyandaran dari pikiran rumit yang kian bercabang.

Panjang umur, batinnya.

"Ah? Tidak."

Raut Jungkook tak meyakinkan, Namjoon menyadari itu bahwa sahabatnya tengah berbohong. Ia mengenal Jungkook tak hanya sebulan atau dua bulan, namun sudah hampir 3 tahun.
Namjoon tak mau ambil pusing, ia lebih memilih untuk menarik kursi disamping Jungkook lalu memposisikan diri disana untuk duduk.

-

16 September 2016 12:00 WIB

-

Waktu istirahat-pun tiba.
Jungkook, Namjoon, Eunha dan SinB sedang berada di kantin. Menghabiskan waktu makan siang bersama, quality time begitu Jungkook menyebutnya.

"Bagaimana keadaanmu, Eunha?" Jungkook bertanya di sela mengunyah makanan, mencoba netral di saat suasana seperti ini, menyembunyikan rahasia besar antara dia dengan Namjoon.

"Aku baik-baik saja." Jawab Eunha dengan senyum tipisnya.

"Oh iya.. Kita sudahi saja latihan menari di atap, kita cari cara lain untuk memulihkan ingatan Eunha." SinB memberi saran, berharap teman-temannya mengerti jika kejadian kemarin sungguh membahayakan diri Eunha.

"Boleh." Namjoon menambahkan. "Tapi mau pakai cara apa?"

Sejenak hening, bahkan kegiatan dalam menyuapkan makanan terhenti.

"Jungkook, apa kau ada ide?" Lanjut Namjoon.

"Sementara ini, belum ada."

"SinB?" Namjoon menunjuk gadis di samping Eunha menggunakan ujung sumpit yang di pegangnya.

SinB menggeleng sebagai jawaban.

Suasana hening kembali. Eunha menatap wajah satu persatu sahabatnya. Dalam diam ia merasa terharu, memiliki teman yang begitu perhatian padanya. Bahkan kondisinya yang blank tanpa memori sedikitpun mereka siap membantu untuk meraihnya kembali meski harus susah payah kedepannya. Eunha tersenyum tanpa mereka ketahui.

"Daripada bingung, bagaimana jika malam minggu besok kita pergi keluar?" SinB memecah keheningan yang seketika di respon oleh Jungkook yang berada di depannya, mereka hanya terhalang meja makan kantin berukuran sedang.

"Kemana?"

"Ke taman Me Gus Tas Tu saja." Lantas Jungkook pun mengangguk.

"Apakah kau bisa?" Namjoon menatap lurus kedepan, di dapatinya Eunha mengangguk tanda setuju.

I Give My Heart To YouWhere stories live. Discover now