Chapter 9

171 44 8
                                    

"Ehh? Sepertinya aku sudah lebih baik, tak perlu sekhawatir itu."

"Benarkah?" Jungkook memastikan.

"Iya, terimakasih sudah peduli padaku."

"Hahaha iya santai saja, lagipula itu sudah tugasku sebagai keka, eh? Ehm! Teman." Jungkook hampir saja kelepasan dalam berbicara, sesak rasanya memang jika menyembunyikan sesuatu hal yang begitu berharga baginya.

"Aku bersyukur sekali mempunyai teman baik seperti kalian. Namjoon, SinB dan juga, kau." Ucap Eunha begitu lembut.

Hening sejenak lalu,

"Kenapa aku waktu itu begitu bodoh dan bisa mengalami kecelakaan yang menyebabkan amnesia ini?" Gumam Eunha.

Jungkook mematung mendengar kalimat Eunha barusan, dia menjadi sedikit melamaun.
Perlahan rasa bersalah hinggap pada Jungkook, karena ansumsinya bahwa dia sendirilah sumber penyebab Eunha mengalami kecelakaan.

"Jungkook, kenapa kau diam?" Eunha memiringkan kepalanya.

"Eh? Tak apa Eun," Jungkook mengerjap. "Aku hanya tak sengaja teringat tentang kisah kita dulu."

"Kita?"

Jungkook hanya mengangguk singkat. Pandangannya jatuh dan terkunci pada lantai marmer yang mengkilap, layaknya tatapan kosong nan mendera.

"Kalau begitu, coba ceritakan padaku."

Perhatian pria bermata bulat itu beralih, di pandangnya perlahan ujung sepatu Eunha hingga berhenti pada pusat wajah gadis manis itu, menelisik pupil cerah sang pemilik.

"Emm baiklah, seharusnya aku menceritakan ini dari awal." Gigi kelinci Jungkook terlihat samar, senyum manisnya terpadu dengan pipi berisinya.
Mendengar jawaban Jungkook, Eunha memasang wajah serius seolah akan mendapat sebuah informasi penting, tak lupa dengan wajah yang tertumpu di kedua telapak tangannya.

"Saat itu..."

-

Flashback
Sabtu, 14 Februari 2015 19:12 WIB

-

Sorak penonton begitu riuh menggema di telinga Jeon Jungkook yang tengah berdiri di tengah lapangan. Ia sedang melaksanakan pertandingan final badminton antar SMA, saat ini set sudah mencapi yang ke 3. Poinnya 1:1 dan skor set terkahir ini nampak begitu sengit bahkan sampai terjadi djuce beberapa waktu lalu.
Jungkook memperoleh poin 25, sedangkan lawannya memperoleh 24. Hanya butuh 1 angka lagi agar Jungkook bisa menjadi juara.

"Jungkookk~ Berjuanglahh!" Teriak Eunha di pinggir area lapangan.

"Jungkook! Jangan sampai lawan mendapat poin lagi, atau aku akan membunuhmu jika itu terjadi." Volume keras dari bibir SinB yang berdiri di samping Eunha turut mendominasi memberi semangat.

"Jungkook, jika kau menang kami akan mentraktirmu makan sepuasnya." Kembali Eunha berteriak.

"Jungkook, jika kau kalah, kami harus kau traktir." SinB tak ingin kalah.

"Dasar mereka itu." Gumam Jungkook disela kegiatannya, lalu tersenyum percaya diri kepada Eunha dan SinB. Menganggukan kepalanya seakan memberi sinyal untuk meyakinkan mereka bahwa Jungkook mengerti denan apa yang akan ia lakukan untuk mendapatkan yang terbaik apapun itu hasilnya.
Tak selang berapa lama Jungkok pun memulai servisnya.

Bola berbulu unggas itu melambung
tinggi di sertai suara gemuruh penonton yang semakin keras. Butuh waktu cukup lama agar Jungkok berhasil mengalahkan lawannya. Dan saat hal itu terwujud, Jungkook langsung berlari ke arah Eunha dan SinB, lalu mereka pun berpelukan di luar sadar mereka. Bertautan erat lalu melompat kegirangan layaknya anak kecil menemui kawan baru.

I Give My Heart To YouWhere stories live. Discover now