Pt. 3

2.4K 303 26
                                    

WARNING: Chapter ini kebanyakan narasi. Mohon maklum yaa 🙏🙏🙏😘

Can dan Tin Kini berusia 25 tahun....

Lima tahun berlalu sejak Tin pergi meninggalkan Can.

Waktu berjalan sangat cepat.

Tapi tidak bagi Can.

Karna selama lima tahun ini, hidup nya hampa tanpa keberadaan Tin.

Can menyelesaikan studi nya tepat waktu.

Walaupun dia lulus kuliah dengan peringkat 20 terbaik dari urutan paling bawah di fakultasnya, setidaknya dia lega bisa menyelesaikan kuliah nya.

Selama semester akhir perkuliahan nya, Can belajar mati-matian agar ia bisa lulus berbarengan dengan teman-teman nya yang lain.

Setelah lulus kuliah, Can bekerja di restaurant Jepang ternama di Bangkok sebagai juru masak.

Can memang tak pandai dalam akademis,  tapi ternyata ia mempunyai bakat terpendam dalam hal memasak. Kemampuan Ibu nya turun kepada Can.

"Can. Bisa kau bantu aku meniriskan mie ini?" Salah satu chef utama restaurant itu memerintah Can.

"Siap, chef!" jawab Can cepat dan mengangkat mie yang sudah di rebus matang itu.

"Can, katsu hot ramen untuk meja 02 ya. Tidak terlalu pedas." Teriak salah satu pramusaji kepada Can.

"Siap kak!" Can dengan cekatan membuat pesanan yang diminta.

Hari itu Can sungguh sibuk. Restaurant tempat ia bekerja ramai pengunjung. Membuat seluruh badan nya pegal-pegal karna ia harus bekerja ekstra keras.

......

Sepulang nya dari bekerja, Can menyalakan ponsel nya. Ada beberapa notifikasi yang masuk. Dia pun membaca satu persatu pesan itu.

['Can, hari Minggu besok temenin aku beli kue ulang tahun untuk Ae ya? Mau ya Can?]

Pete dan Ae adalah pasangan sempurna bagi Can. Dia merasa iri karna mereka masih bersama-sama sampai sekarang. Tidak seperti hubungan nya dengan Tin.

Can membalas pesan Pete dan menjawab kesediaan nya untuk menemani nya hari Minggu besok.

Lalu dia membaca pesan dari Techno.

['Kalau kau sudah selesai bekerja, hubungi aku ya. Aku mau curhat tentang Kengkla yang berani berbohong padaku. 😭']

"Dasar Techno. Masih saja berpikir macam-macam tentang Kengkla." Can terkekeh membaca pesan Techno.

Dia akan menelfon Techno nanti setelah sampai rumah.

Can kembali mengecek pesan yang lain, dan tak menyangka Trump mengirim nya pesan.

['Hai Can. Ini aku Trump. Apa kabar? Sudah lama ya tak jumpa. Oiya kau masih tinggal di rumah orang tua mu? Aku ingin mengirim undangan pernikahan ku dengan Ping.']

Can kaget mendapat pesan dari Trump. Sudah lama Can tak mendengar kabar nya. Sekitar 4 tahun yang lalu. Setelah mereka putus.

Hmm... setidak nya kata putus cocok untuk menggambarkan patah hati Trump saat itu.

Walaupun bagi Can, mereka tak memiliki hubungan khusus. Hanya sebatas "pacar" versi Can yang ada di drama-drama saja. Tidak ada perasaan khusus Can untuk Trump.

Tapi selama satu tahun mereka 'pacaran', Can menjadi sadar, bahwa pacaran dengan Trump sangat berbeda saat ia pacaran dengan Tin.

Bahkan saat mereka berciuman, Can tak merasakan sesuatu yang bergejolak dalam hati nya seperti saat Tin mencium nya.

Trump menyadari perasaan Can. Dia tahu bahwa Can hanya memikirkan Tin selama mereka bersama.

Tidak lama setelah Trump dan Can putus. Ada mahasiswa baru bernama Ping, yang sangat imut dan pemalu, tiba-tiba menyatakan cinta nya kepada Trump.

Tapi saat itu, Trump menolak nya. Dia masih menyimpan perasaan nya kepada Can.

Tapi tak disangka, setelah empat tahun tak mendengar kabar mereka, Trump dan Ping akan menikah.

Can membalas pesan Trump dengan mengucapkan selamat dan memberi tahu nya alamat tempat tinggal nya saat ini.

Can tinggal di salah satu apartement kecil dekat dengan tempat ia bekerja. Setelah lulus kuliah, Can meminta izin kepada kedua orang tua nya untuk tinggal sendiri. Karna dia selalu teringat Tin bila berada di kamar nya.

Can saat ini memang jauh lebih dewasa. Perubahan sikap dialami nya semenjak ia kehilangan sosok Tin.

Can yang sekarang, sangat berbeda dengan Can lima tahun yang lalu.

Walaupun terkadang dia masih bertingkah seperti anak kecil bila bertemu teman-teman lama nya.

Can kembali mengecek beberapa pesan yang dikirim teman-teman. Rata-rata dari mereka mengajak nya jalan atau sekedar main games bersama.

Dan Can membaca pesan terakhir dari nomor yang tak ia kenal.

['Hei pendek. Bagaimana kabarmu?']

Kedua mata Can terasa panas. Dia sangat tahu siapa yang mengirim pesan itu. Dia bisa tahu walau hanya dari ketikan nya.

Can tak akan salah.

Karna yang berani mengejek nya pendek sejak ia kecil hanya ada satu orang.

Tin....

-TBC-
*******

AN: Tin is back guys!!!!!
Hehehehehe
Maaf yaa update nya pendek.
Next Chapter kemungkinan bakal jadi Chapter terakhir untuk story ini.
Bakal kangen banget sama baby Can aku yang polos polos menggemashkan.. 😭😭😭
Makasih yaa semua nya yg udah support cerita ini dari awal.
Oiya jangan lupa juga support cerita2 aku yang lain yaah..
😘😘😘😘

Musuh ku adalah Sahabat ku.Where stories live. Discover now