Empat

2.5K 309 14
                                    

-Can POV-

Aku sedang berada di kamar mandi sekolah, namun tiba-tiba aku merasakan tangan dingin mendekapku dari belakang.

"Tin....?"

Dia tak menjawab, malah mulai menghujaniku bibir dan leherku dengan ciumannya. Tangan nya aktif membuka kait celanaku.

Dalam hitungan detik kemaluanku terekspose...

Tin berlutut dihadapanku, wajahnya tepat persis di depan kemaluanku.

Dia mulai menjilat dan sesekali menghisap milikku...

"A-ah..." aku merasa geli merasakan jari Tin memainkan putingku.

"T-tin... apa yang kau lakukan?" Aku bertanya disela-sela mengatur nafasku.

"Milik mu manis Can. Aku seperti memakan lolipop."

Ha? Lolipop?

Kriiiiing.... Kriiiiing.... Kriiiiiing.....

Suara alarm mengagetkanku.

"C-cuma mimpi....." aku menyeka keringat di dahiku. Meminum segelas air yang ada di meja samping tempat tidurku.

Kenapa aku bisa bermimpi seperti itu ya. Batinku.

Memang, akhir-akhir ini aku sering sekali memimpikan hal yang aneh-aneh. Ini semua pasti karna Pond yang memaksa ku untuk menonton video-video koleksinya.

Tapi kenapa harus Tin yang ada di mimpi itu....?

Aku mengakui Tin adalah pria tampan. Dia tinggi, putih dan juga pintar. Merupakan pria idaman dari kebanyakan orang.

Kalau saja sikap nya santun dan tidak angkuh, mungkin aku akan jatuh hati padanya. Sayang sikap nya sangat arogan, egois dan kasar.

Masih tak percaya aku memimpikannya. Terlebih mimpinya aneh seperti itu. Membuat aku bergidik.

"Lebih baik hari ini berangkat sendiri ke sekolah naik bus. Sebelum Tin menjemputku."

Aku bergegas mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi.



*********

Sampai di sekolah, kelas ku sudah ramai. Teman-temanku saling bertukar cerita mengenai bagaimana akhir pekan mereka. Ada juga beberapa siswa yang sedang menyalin Pekerjaan Rumah yang harus dikumpulkan hari ini.

"Kamu udah dateng, Pete?" Sapaku duduk di bangku ku sambil membuka bungkus permen lolipop favouritku.

Sebelum aku memasukan lolipop ke dalam mulut, seseorang menyambar nya dari tanganku.

"Ish. Tin! Balikin gak?!" gertakku.

Terlambat. Tin sudah mengulum lolipopku.

Aku mendengus.

"Kenapa? Marah?" Tin malah mengejekku. Menjilat permen itu di depanku sambil merem melek.

Sialan. Jadi inget mimpi itu.

Aaagghhh....!

Aku menjambak rambutku sendiri.


***********

-Tin POV-

Tingkah Can hari ini sangat aneh. Saat aku menjemput ke rumahnya, ibunya berkata bahwa dia sudah berangkat tanpa sarapan terlebih dahulu.

Can, yang tak pernah merasa kenyang, pergi ke sekolah tanpa sarapan. Aneh bukan?

Di kelas juga wajahnya sangat kusut. Biasanya bila aku mengganggunya, dia akan merespon dengan berlebihan. Seperti mendorong atau meninju wajahku. Ya walaupun tenaga nya tidak seberapa dibandingkan denganku sih.

Entah mengapa aku senang menggodanya. Responnya sunggu lucu.

Ya, lucu...

Tapi berbeda hari ini. Dia hanya diam saja saat aku merebut lolipopnya. Dan seharian ini aku mendapati dia memperhatikan bibirku terus. Ada apa ya?

Hmm... Atau jangan-jangan dia sedang memperhatikan mulutku? Apakah dia berpikir lolipop yang aku rebut tadi pagi masih kusimpan di dalam mulutku? Pikirannya kan kadang di luar akal sehat. Benar-benar anak yang unik.

Unik....

Can, meskipun dia hanya menggunakan 0,000001 % otak nya, dia sebenarnya anak yang polos dan menarik.

Dan menarik....

Tunggu!

Kenapa aku terus-terusan memujinya ya?

Apa karna rasa bersalahku yang telah merebut permen kesukaannya? Dia tampak seperti ingin menerkam ku tadi.


**********

-Can POV-

Seharian ini aku menghindar dari Tin di sekolah.

Ya, walaupun kami satu kelas dan aku masih bisa melihat batang hidungnya, tapi sebisa mungkin aku tak menyapa nya. Aku juga mengabaikan panggilan dia saat di kelas, kantin sekolah atau saat di lorong sekolah.

Gara-gara mimpi semalam, aku jadi tak punya muka bertemu dengan Tin.

Saat Bell pulang berbunyi. Aku buru-buru merapihkan mejaku. Dan berlari pulang.

Sampai di rumah aku memberi salam pada ibuku dan pamit ke kamar untuk mandi.

Menghindar dari Tin ternyata hal yang sangat melelahkan.

.

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku tertidur, tapi aku terbangung karna merasakan sesuatu yang basah menyentuh bibirku. Membuatku menggeliat.






Perlahan aku membuka mataku...























"T-tin....?" aku terkejut.






















Tunggu...





















Kenapa dia memegangi bibirnya?























Bibirnya terlihat basah......


































*********


AN: 😱😱😱😱
Kira-kira Tin ngapain Can yang lagi tidur ya? :p

Musuh ku adalah Sahabat ku.Where stories live. Discover now