Bab Limabelas

16.3K 2.5K 461
                                    

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.



Udara malam nggak pernah sepegap ini.


Bersandar di dinding anyaman bambu, Jennie memijit pelipisnya gelisah, raut shocknya masih terlihat jelas

Mereka berempat, sekarang sudah berkumpul di bawah rumah bambu sederhana tak berpintu, dilihat dari gerobak, meja dan kursi panjang yang ditinggalkan terbengkalai disana dan kesannya sama sekali nggak terurus, tempat itu seperti bekas warung kopi pinggir jalan atau ya setidaknya Jennie menyipulkan seperti itu.

Bambu-bambu yang menaungi rumah ini terlihat kusam dan berlubang-lubang membuat kamar-kamarnya berangin.

Orang awam biasa menyebut rumah seperti ini sebagai rumah gedhek, bangunannya terdiri dari dua ruang, ada dipan dari kayu yang yang sudah lapuk yang ditaruh disana, mungkin pernah dipakai buat istirahat waktu dulu pemiliknya menunggu dagangan, pikir Jennie sementara hujan memukul-mukul atap bambu dari luar, membuat suara berderit yang cukup nyaring.

Rumah itu dikelilingi pohon pisang. Pikiran Jennie awalnya diliputi banyak pertanyaan tentang tempat ini, apakah tempat ini cukup aman buat kami?

Meski begitu, mereka memutuskan untuk stay disitu, nggak ada pilihan alternatif lain yang bisa diambil. Dalam situasi begini memangnya mereka mau kemana?

Otaknya merekam semuanya. Jennie menginggat satu demi satu kejadian yang terjadi sepanjang malam ini.

Setelah gangguan yang mereka alami dalam mobil tadi, Dia dan Dowoon memilih keluar dari mobil, pikirnya saat itu cuma kalimat 'lari sejauh mungkin' dan menembus hujan, itupun Jennie harus memapah bahu Dowoon buat lari, entah gimana saking shocknya Dowon kalau nggak dipaksa lari, dia bakal diem disana terus.

Makluk yang menyerupai Hyunjin dan Felix cuma terpaku memperhatikan mereka keluar dari mobil dan untungnya gangguannya cuma sebatas itu, tapi sensasi yang ditimbulkan luar biasa, the nun mah lewat, dikasih penampakan yang diam aja, dia udah begini, gimana yang lain?

Dan setelah jalan pontang panting, akhirnya mereka menemukan gubuk ini.

Kalau dipikir udah selesai, ini belum selesai.

Uji nyalinya belum berakhir karena Jennie mau nggak mau harus nyari Felix sama Hyunjin yang sialnya entah pergi kemana, nggak tenang rasanya kalau dia cuma diem aja dan enak-enak nunggu disini, Jennie belum tenang kalau Felix belum ada disini, apalagi dia juga punya tanggung jawab buat nyari Hyunjin.

Takut dan khawatir jadi satu.

Ditambah Dowoon pingsan, jelas nggak bisa diandalkan padahal seengaknya kalau diganggu lagi di luar, mereka bisa berbagi ketakutan atau ya.. dia punya temen buat teriak bareng.

Stray KIDS - Kelas XI IPSDär berättelser lever. Upptäck nu