Kim Taehyung, pria yang berpijak di atas muka bumi ini dengan segala kesalahan. Dia telah di tangkap pihak polisi akibat cobaan membunuh temannya.
Jika sesuatu saat dirinya sudah bebas dari kurungan ini..apa kehidupannya akan kembali seperti sediak...
"Lihat ke situ, Eunha" sahutnya menuntut Eunha agar melihat ke aras asap yang ditunjuknya.
Asap yang dimaksudkan Taehyung semakin lama bertukar warna sehingga tiba-tiba menyorotkan sebuah imej. Eunha yang melihatnya tersentak kaget dan di saat ia ingin bertanya kan pada Taehyung.
"Taehyung? kau dimana" rintih Eunha lemah.
"Aku disini, sayang"
Mendengar suara itu memanggilnya Eunha refleks melihat ke arah asap tersebut yang mulai menampakan sebuah kejadian. Mata Eunha mengecil mencoba mentafsir situasi itu.
"Waktu ini?!..." Eunha baru mengingati kejadian tersebut, dimana kejadian yang terpapar adalah waktu di saat sekolah ayahnya menggelar hari kelulusan untuk sesi pertama.
Paparan itu detik demi detik bertukar sehingga pada akhirnya memaparkan sosok..
Park Jimin
Yang sedang menerima anugerah kecemerlangannya.
"Jimin" lirih Eunha ingin menyusur ke sana, tapi langkahnya malah terhenti kala melihat seorang berjubah hitam datang dari belakang Jimin dengan membawa sebuah tombak bermata tiga.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tombak tersebut tiba-tiba di angkat seolah ingin menargetkan sasaran.
"Apa yang orang itu ingin lakukan, atau jangan-jangan..."
surpp
"Ji-Jimin!!!" teriak Eunha kala melihat tombak tersebut sudah menghinggap di bahagian dada Jimin. Jimin keluar dari permandangan asap itu lalu terbaring lemah ke tanah.
Eunha segera ke posisi Jimin, diletakkan kepala Jimin di atas pahanya.
"Jimin.. hiks... hiks" Eunha menangis terisak-isak melihat kondisi Jimin begitu miris dan dipenuhi darah.
"Kenapa... kenapa orang itu membunuh, Jim" tangis Eunha pilu.
"Karena aku membencinya!"
Eunha tersentak kala mendengarkan suara tersebut.
"K-kau?!...Siapa kau? apa alasan kau begitu membencinya, bahkan sehingga kau tega membunuhnya"
Sosok berjubah tersebut menurunkan kain yang menutupi kepalanya dan ternyata sosok berjubah itu adalah...
"K-kau Taehyung? Tapi kenapa?" bentak Eunha terisak.
"Karena dia telah membawa sial ke dalam hidupku. Apa yang seharusnya ku miliki, segalanya ia rampas dariku dan aku tidak akan tenang selagi hidupnya tidak sengsara sepertiku" sahut Taehyung
"Kau harus belajar hidup tanpa ada Jimin disisi, Eunha-ah" lalu memaparkan senyuman jahatnya dan setelah itu menghilang dibalik bayangan gelap itu.
Eunha menggeleng lemah" Tidak..Aku membutuhkan Jimin di dalam kehidupan."
"Belajar menerima kenyataan kalau, Park Jimin yang kau cintai selama ini sudah MATI!! "
"Tidak!!"
~002~
Setelah puas menjelajahi alam mimpi Eunha akhirnya terbangun. Hal pertama yang ia sadar adalah keberadaannya iaitu bukan diruang tamu lagi, melainkan di kamar.
Tubuhnya yang lesu berusaha bangkit, tatapan samarnya melihat ke arah cermin yang berada tak jauh dari posisi ranjangnya. Lewat cermin itu, terpantullah sosok dirinya yang terlihat kacau, matanya juga sedikit sembab seolah baru selesai nangis.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ditengah kegiatan meneliti parasnya di depan cermin, pintu kamarnya mendadak terbuka. Menampilkan sosok pelayan yang kini tengah memasang ekspresi shock seraya mengamati wajahnya.
"Bibi, kenapa lihat seperti i.. " Belum sempat Eunha menyudahi kalimatnya sang pelayan justeru memeluknya dengan tersangalah erat.
"Kamu membuatku khawatir Eunha. Apa kamu baik-baik saja, maaf aku belum bisa memanggilkan doktor buat memeriksamu" cemas sang pelayan membuatkan Eunha terbengong dibuatnya.
"Memeriksaku?...untuk apa? "soal Eunha polos, sang pelayan melepaskan sebentar pelukannya lalu menatap nanar wajah Eunha yang masih tampak kebingungan.
"Tadi kamu menangis saat tertidur di ruang tamu, Bibi memang berniat memanggilkan doktor kemari tapi taliannya tak tersambung. Maaf"
"Tidak apa-apa Bi, Lagian, sekarang aku baik-baik saja" ujar Eunha meski belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Tapi sebentar...
Apa wanita itu barusan mengatakan bahwa dirinya menangis dalam tidur. Atau mungkin itu adalah impak dari mimpi buruk yang ia dapatkan.
Tapi apa sebenarnya maksud yang tersirat lewat mimpi itu. Mimpi yang sudah lama tidak merasuki dunia tidurnya selama kedatangan Sinb, bahkan jika ditafsirkan..
Kenapa mimpi itu baru sekarang datang
Secara tiba-tiba...
Disaat rasa bencinya pada pria bermarga Kim itu pelan-pelan mereda.
Disaat segala tanggapan buruknya terhadap pria itu mulai menghindar
Dan juga..
Disaat pintu kemaafannya buat Taehyung sudah terbuka luas.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.