BAB 3

15 1 0
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Multimedia: David Guetta Feat. Justin Bieber - 2U

***

Clara melepas seatbelt lalu duduk menghadap Darrell.

"Makasih buat hari ini." Ucap Clara tulus.

Setidaknya hari ini ia merasa tidak terlalu kesepian. Dengan adanya Darrell, setidaknya ia tahu jika ia tidak sendiri.

"Sama-sama. Lu masuk gih, langsung tidur ya, kayanya lu capek banget nemenin gue hari ini." Ucap Darrell sambil mengelus puncak kepala Clara.

Clara langsung menepis tangan Darrell dari kepalanya.

"Ih, berantakan rambut gue." Gerutu Clara sambil merapikan rambutnya.

"Yaudah sana masuk." Ucap Darrell.

Clara pun mengangguk lalu keluar dari mobil.

Clara berdiri di depan gerbang rumahnya, melihat mobil Darrell yang perlahan mulai tidak terlihat dari pandangannya, setelah itu ia masuk kedalam rumah. Di dalam ia bertemu Mbak Titi yang sedang menonton sinetron di ruang keluarga.

"Mbak, Mama sama Papa udah telepon belum?" Tanya Clara.

Mbak Titi mengangguk.

"Tadi Tuan telepon terus katanya Tuan sama Nyonya gak bisa pulang minggu ini karena banyak kerjaan, Non." Ucap Mbak Titi.

Clara mengangguk.

"Yaudah, Mbak. Clara mau mandi dulu ya." Ucap Clara lalu ia menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya.

Clara membersihkan tubuhnya. Rasanya sangat lelah hari ini namun di satu sisi Clara juga senang, setidaknya hari ini hidupnya tidak terlalu monoton dengan duduk seharian di perpustakaan kota hingga tutup.

Selesai membersihkan diri, Clara keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju ruang keluarga, bergabung dengan Mbak Titi untuk menonton sinetron kesukaan Asisten Rumah Tangganya itu.

***

"Yuhu! Darrell yang paling ganteng pulang!" Teriak Darrell saat ia sampai dirumah.

Ia langsung masuk, menutup pintu lalu duduk di sofa ruang tamu.

"Abis dari mana, Dar?" Tanya Vivian - Mama Darrell.

"Abis jalan sama calon istri, Ma." Ucap Darrell asal ceplos.

"Calon istri, belajar dulu yang bener." Tegur Vivian.

Darrell hanya menyengir lebar.

"Lusa kamu udah masuk sekolah loh, Dar. Jangan main terus, belajar, kamu udah kelas 12, udah mau ujian. Mama udah masukin ke tempat les, mulai hari Selasa besok kamu les, ya." Ucap Mama.

"Ma, tapi kan-" ucap Darrell dipotong Vivian.

"Nggak ada tapi-tapian, Darrell. Farrell juga." Ucap Vivian saat Farrell berjalan melewati ruang tamu.

"Apa?" Tanya Farrell bingung.

"Besok lu pindah ke rumah Eyang." Ucap Darrell.

"Hah? Ma, serius?" Tanya Farrell tidak terima.

"Darrell kamu denger, Far." Ucap Vivian sambil tertawa.

Farrell menatap nyalang ke arah Darrell lalu melempar sendal rumahannya ke arah Darrell.

Darrell yang sudah tahu apa yang akan dilakukan Farrell langsung menangkap sendal tersebut dan melemparnya ke atas lemari pajangan Vivian.

"DARRELL!" Teriak Farrell.

"Kenapa, sayang?" Tanya Darrell yang membuat Farrell ingin muntah mendengarnya.

"Sendal gue sial. Ambil gak?!" Ancam Farrell.

"Kalau gue gak ambil, lu mau apa?" Tantang Darrell.

Farrell semakin kesal di buat saudara kembarnya itu.

"Kalau lu gak ambilin sendal gue, jangan salahin gue kalau besok lu liat makanan lu di kulkas raib." Ancam Farrell yang membuat wajah Darrell langsung pias.

"Fine!" Ucap Darrell lalu berjalan menuju lemari pajangan Vivian. Darrell berjalan menuju dapur lalu menarik salah satu bangku dan meletakkannya di depan lemari pajangan Vivian, Darrell naik keatas bangku lalu mengambil sendal Farrell.

Setelah itu Darrell melemparnya asal yang malah mengenai wajah Farrell.

"DARRELL SIALAN!" Maki Farrell.

"Apa sih kalian ribut-ribut aja, pusing Mama dengernya. Pokoknya mulai Selasa kalian les, gak ada bantahan, awas aja ya Mama denger salah satu dari kalian ada yang kabur, Mama potong uang jajan kalian sampe lulus sekolah." Ucap Vivian final lalu pergi menuju kamarnya.

Farrell menatap nyalang ke arah Darrell.

"Apa liat-liat? Biasa aja dong liatnya, matanya sampe mau keluar gitu." Ucap Darrell sampai terbahak lalu lari sekencang-kencangnya menuju kamar.

"DASAR KEMBARAN LAKNAT!" Teriak Farrell sekuat tenaga sampai seisi rumah dapat mendengar suaranya.

Beginilah suasana rumah Darrell, selalu ramai oleh keributan yang dilakukan sikembar Fellini. Berbanding terbalik dengan suasana rumah Clara yang selalu sepi dan sunyi.

























***

05 September 2018

NEPENTHEWhere stories live. Discover now