12. Reuni

1.8K 106 1
                                    

Panji membaca dengan seksama undangan reuni angkatannya di grup SMA-nya dulu. Teman-temannya ramai membicarakan acara reuni yang rencananya akan diadakan esok siang pada hari libur. Ia berpikir sambil menimbang-nimbang apakah ia harus datang atau tidak ke acara itu. Ia sangat rindu dengan teman-temannya itu, tapi ia sudah terlanjur ada janji dengan adiknya. Ia berencana akan menghabiskan waktu berdua dengan Lea ke taman bermain untuk refreshing. Ia sangat ingin datang ke acara itu dan bertemu kangen dengan teman-temannya yang sudah lama tak bertemu, tapi ia tak sampai untuk membatalkan rencananya dengan sang adik mengingat bagaimana antusiasnya Lea saat dirinya mengajaknya berlibur ke taman bermain yang selalu menjadi tempat favoritnya yang sering dikunjungi bersama keluarga sejak mereka masih kecil.

"Siang, Kak!" Panji mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya ke sumber suara. Dilihatnya sang adik yang sedang berjalan menghampirinya. Hampir setiap siang Lea ke sini untuk makan siang bersamanya, dan itu karena permintaannya. Ia mengakui telah bersikap egois meminta adiknya untuk selalu menemaninya setiap istirahat siang. Awalnya Lea menolak karena tak enak dengan teman-temannya, takut dikira ada masalah dengan mereka dengan tiba-tiba tak ikut bergabung makan siang lagi bersama mereka. Ia tak peduli, dan melihat Lea selalu berdekatan dengan mantan pacarnya hampir setiap waktu karena berada di lingkungan yang sama hanya memberikan peluang yang besar untuk mereka kembali menjalin hubungan lagi, dan ia tak suka melihat hal itu. Mungkin rasa inilah yang membuatnya melakukan hal egois ini. Biarlah, yang penting adiknya selalu ada di sisinya menemaninya. Selama Lea masih berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya, ia rasa tidak masalah. Mereka pasti mengerti mengingat hampir semua orang di sini sudah tahu hubungannya dengan Lea.

"Kebetulan kamu datang sekarang." Lea mengerutkan keningnya. Sepertinya ada yang ingin kakaknya bicarakan. Ia pun duduk di sofa seperti biasa. Panji beranjak dari duduknya dan ikut bergabung bersama adiknya. Ia duduk menghadap sang adik.

"Begini, tadi Kakak mendapat undangan reuni di grup SMA dulu. Acaranya akan diadakan di sebuah restoran esok siang. Semua alumni diharapkan bisa hadir semua jika tidak ada halangan. Kakak bingung, Le." Lea bisa menangkap maksud ucapan kakaknya.

"Terus?" Panji menatap adiknya.

"Kakak mau tanya kamu dulu, kalau seandainya besok acara mainnya diundur dulu gak apa-apa?" Lea paham jika kakaknya sangat ingin bertemu dengan teman-temannya yang sudah lama sekali tak bertemu. Ia sudah dewasa dan tak ingin memaksakan kehendak seperti anak kecil meskipun ia ingin. Tak apalah jika diundur. Bermain bersama kakaknya bisa kapan saja mereka mempunyai waktu luang, tapi reuni hanya sesekali. Tak apa untuk saat ini ia mengalah.

"Acara main kita bisa lain kali. Kalau Kakak mau ikutan reuni, silakan aja. Lagian kan Kakak pasti udah kangen banget sama sahabat-sahabat Kakak." ucapnya. Panji mendesah lega karena adiknya begitu mengertinya. Ia tersenyum.

"Lalu, Kakak mau datang sama siapa?" tanya Lea. Panji terdiam sejenak. Ia lupa jika ia tak mempunyai pasangan saat ini. Hampir semua teman-temannya sudah berkeluarga. Ia menggeleng.

"Belum tahu, Le." ia berpikir sejenak, tiba-tiba sebuah ide terlintas di benaknya. Mengapa ia tak kepikiran itu sebelumnya? Seharusnya ia tak sebingung ini.

"Bagaimana kalau kamu temani Kakak aja besok? Kamu gak ada acara lain lagi, 'kan?" tanyanya. Lea terlihat berpikir sejenak. Benar juga, mengapa baru terpikir sekarang? Ia menggeleng.

"Aku gak ada acara lain lagi kebetulan. Boleh, deh. Jadi acaranya kita ganti aja dengan datang ke acara reuni Kakak. Intinya kan kita sama juga jalan-jalan berdua, jadi gak ada yang dibatalkan." Panji mengangguk setuju.

"Oke. Besok siang Kakak jemput kamu." Lea mengangguk.

"Sip! Menunya apa hari ini?" tanyanya sambil melirik sebuah kantong plastik putih lumayan besar yang tergeletak di meja kakaknya.

This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang