27

5.1K 1K 251
                                    

I'm back~

Rindu tidak?

Rindu aku maksudnya, masa Vernonnya doang yang dikangenin :( /efek gak ada yang kangen/


Happy reading!^^



~°~°~



Rasa mual tiba-tiba menyerangku. Memaksaku membuka mata secara tiba-tiba. Tapi, kemudian aku menyesal karena semuanya tampak terbalik ketika pandanganku jelas.

Lantai semen yang berantakan dengan serpihan batu dan es berada jauh di atas kepalaku ... sedangkan kakiku tergantung dengan tali di langit-langit ruangan.

Aku menahan napasku. Mataku terus menatap sekitar dengan panik. Aku mencoba menyentakkan tubuhku, tetapi itu justru membuatku terombang-ambing di udara. Tubuhku terbelit tali tambang, tanganku sama sekali tak bisa bergerak. Parahnya lagi, sarung tangan sudah kembali menutupi telapak tanganku sehingga aku tak bisa membekukan sesuatu untuk turun dari sini.


Aku tak punya pilihan lain selain diam dan pasrah. Jika aku bergerak, aku akan kembali terayun dengan kepala di bawah. Itu membuatku semakin pusing dan mual.

"Sialan," umpatku. Wanita itu benar-benar tak punya hati. Bisa-bisanya ia mengikatku seperti ini ketika aku tak sadarkan diri! Apa ini yang ia maksud dengan menyiksa?

Aku menghela napas. Aku kembali memejamkan mata guna mengurangi pening yang terus menyerangku. Situasi ini membuat peredaran darahku tidak lancar. Sampai kapan dia akan membuatku seperti ini? Aku lebih baik terluka karena pertarungan! Pengecut!


Ceklek ...


Suara pintu yang terbuka membuatku membuka mata. Saera muncul dari pintu dan melangkah masuk. Sialnya, meski terlihat terbalik di mataku ia tetap cantik dengan wajah dinginnya. Aku jadi berpikir, kenapa Vernon lebih memilihku?

Tidak, aku tidak boleh membandingkan diri dengannya. Aku jelas-jelas lebih baik! Aku takkan melakukan hal keji seperti ini jika seseorang merebut Vernon dariku!

"Kau bangun, Half Blood? Kupikir kau sudah mati," ujarnya menusuk.

"Kau pikir aku mati hanya karena pertarungan kecil denganmu? Aku sudah pernah melawan Mingyu yang berkali lipat lebih kuat setelah René melakukan transfer energi padanya. Tapi, kakiku hanya terkilir karena jatuh dari ketinggian. Untuk apa mati karena serangan lemahmu?"

Saera mencebik. Ia memutar bola matanya. "Kau lebih sombong dari yang kuduga."

"Ya, terserah. Kuberi tahu padamu, KEKASIHKU juga cukup sombong."

Saera menatapku tajam. Aura yang dipancarkannya mendadak tak bersahabat. Ia pasti sangat marah karena aku menekan kata kekasih sebagai penegasan. Ha! Rasakan! Aku juga kesal setengah mati!

"Kau tidak menyadari bahaya apa yang tengah menimpamu," ujarnya ketus.

Aku menaikkan sebelah alisku. Mati-matian untuk terlihat biasa saja sementara kepalaku serasa berputar-putar. "Apa?"

"Kau berada lebih dari dua meter di atas lantai dengan posisi terbalik. Kira-kira apa yang akan terjadi pada kepalamu jika aku menjatuhkanmu dari atas sana?"

Half Blood [Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now