10

7.1K 1.2K 202
                                    

Pengen update lagi ahh wkwkwk

Adakah yang penasaran sama keadaan Vernon?


Happy reading!^^



~°~°~


"Mingyu, kau terlalu serius menyerangnya," ujar René setelah melihat keadaan Vernon.

Mingyu mengedikkan bahunya. "Mana aku tahu kalau itu terlalu serius? Terakhir kali bertarung kan aku melawan Jun, tentu aku sangat serius. Tadi itu aku sudah mengurangi tingkat keseriusanku. Kupikir dia tidak akan tertidur."

"Tapi kau sebelumnya mengarah pada (y/n). Vernon hanya kebetulan terkena seranganmu karena memeluknya. Kau mau menyerang (y/n) yang masih baru dengan tenaga sebanyak itu?" ucap René yang tampak begitu kesal meski nada bicaranya masih terkesan lembut.

"Aku tidak bermaksud menyerang (y/n). Aku tahu Vernon akan menyelamatkannya, maka dari itu aku berani mengerahkan banyak tenaga," jelas Mingyu membela diri.

René menghela napas. "Cepat bawa ke tempat yang aman."

René berdiri setelah itu. Mingyu mengangkat tubuh Vernon yang masih tak sadarkan diri dari atas bangku panjang lalu membopongnya.

René menyentuh tanganku. "Kau bisa mengikuti kami?"

Aku mengangguk. "Kalian jalan duluan saja. Aku mengikuti dari belakang."

René tersenyum dan mengangguk. Ia berjalan terlebih dahulu bersama Mingyu sementara aku mengikuti pelan-pelan. Kaki kananku sungguhan sakit. Aku belum memeriksanya karena takut René dan Mingyu mengkhawatirkanku. Mereka harus fokus pada Vernon. Kurasa, paling tidak kakiku terkilir atau lecet. Aku tidak melihat darah.

Kepalaku terasa berputar ketika langkahku sudah mencapai koridor samping taman tulip berwarna-warni. Pandanganku menjadi buram.

Aku berhenti sejenak dan menyentuh dinding untuk menopang tubuhku. Aku memijat pelipisku dengan tangan kiri. Aku pusing dan mual. Apa ini efek dari terlalu banyak menggunakan kekuatanku?

Mingyu dan René sudah jauh dari pandanganku. Aku tertinggal jauh, tapi tak mampu mengejar mereka. Kepalaku tak hanya pusing, tapi sekarang mulai berdenyut.


Wonwoo ....

Aku segera menoleh begitu merasakan kehadiran seseorang. Wonwoo, hanya dia yang bisa dirasakan kehadirannya. Tetapi kali ini tidak terasa panas. Emosinya tenang.

"(Y/n)?" Wonwoo sungguhan ada di belakangku. Dia muncul dari koridor lain dan berhenti ketika melihatku.

Aku hanya menghela napas. Tak sanggup memanggilnya. Tapi, tanpa meminta pun Wonwoo sudah bergerak mendekatiku dan menyentuh bahuku.

"Kau kenapa?" tanyanya khawatir. "Apa kau terluka?"

"Kepalaku pusing," jawabku pelan.

Wonwoo menoleh ke kanan dan ke kiri, seperti mencari sesuatu. "Di mana Vernon? Mingyu? René? Kalian bertarung bersama kan?"

Aku menggeleng pelan. "Mereka membawa Vernon. Dia tak sadarkan diri."

Half Blood [Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now