4-Who?

36 6 0
                                    

Hani mulai menuruni tangga kayu dengan pasti. Ia baru saja mandi dan sekarang ia sedang berjalan menuju ruang makan. Sekarang ia sudah sangat lapar.

"Eoh? Hani-ssi? Ternyata kau biasa bangun pagi ya?"

Hani tersenyum dan menghampiri orang tersebut. "Kau juga, Jin-ssi."

"Panggil saja aku Oppa, aku merasa canggung jika kau masih memanggiliku seperti itu." Ucap Jin sambil mengolesi rotinya dengan selai strawberry. "Kau mau?"

Hani mengangguk dan menerima dua tumpukan roti yang sudah diolesi selai oleh Jin, "Terima kasih Oppa."

"Wuah! Ada apa ini?"

Tiba – tiba suara ribut itu muncul, siapa lagi kalau bukan Hoseok.

Hani tersenyum menanggapi sikap Hoseok, "Tidak ada."

"Kau memanggilnya Oppa? Ini tidak adil." Omel Hoseok.

"Kau mau aku panggil dengan sebutan Oppa?" Tanya Hani, sepertinya seru untuk menjahili lelaki satu ini. "Tapi ada syaratnya!"

"Kenapa? Kenapa hanya aku yang pakai syarat? Tadi Jin Hyung tidak ada." Hoseok merasa Hani tidak adil padahal hanya sekedar panggilan. Hani memijit kepalanya lalu terkekeh.

Jin memukul dada Hoseok, "Ya! Jangan banyak protes. Masih untung ia mau memanggilmu Oppa."

"Baiklah, apa syaratnya?" Hoseok menantang.

Terlihat Hani sedang berpikir sambil menaruh jari telunjuknya di bawah dagu, "Hmm, bisakah kau menari untukku? Lagu terbaru kalian!" Ucap Hani dengan semangat.

"Setuju! Apa kita memerlukan musik?" Segera Hoseok menyalakan musik melalui handphone nya.

"Kau bisa memakai itu." Hani menunjuk ke pojok ruangan, sebuah speaker. Setelah itu, Hoseok sedikit berlari kearah yang barusan ditunjuk Hani.

Intro dari musik mulai terdengar, Hoseok kembali ke tempat dimana ada Hani dan Jin disana. Tubuhnya mulai bergerak mengikuti alur musik.

Tanpa sadar, beberapa bagian tubuh Hani mulai bergerak, ia tidak bisa mendengar musik sedikitpun.

Hoseok masih terus fokus dengan gerakannya, keringatnya mulai bercucuran. Padahal baru saja ia selesai mandi.

"Hani-ya? Kau bisa menari?" Hani terkejut, pasalnya sedari tadi ia hanya fokus mendengarkan musik dan memerhatikan Hoseok.

"Kenapa kau tidak bergabung saja dengan Hoseok? Sedari tadi aku tidak tahan ingin mendorongmu, kau masih malu dengan kami?" Lanjut Jin.

Ia tersenyum kikuk sambil mengusap rambutnya ke belakang.

"Hani-ya! Kemarilah!" Teriak Hoseok.

Hani tersenyum senang dan berlari menghampiri Hoseok. Hani mulai menggerakkan tubuhnya pada bagian part Yoongi, dengan lihainya ia mengikuti alur musik.

Diam – diam , ada yang memerhatikan mereka dengan senyum senangnya.

Entahlah sejak kapan ia merasakan ini, tapi ia tidak bisa mengelak, bahwa ia senang berada di dekat gadis itu.

***

Sepi melanda rumah Hani. Pasalnya setelah makan siang, member BTS maupun Hani kembali ke kegiatan masing – masing.

Sekarang Hani hanya bisa melakukan ini, membaca novel, ia belum sempat menyelesaikannya, dan baru sekarang ia bisa melanjutkannya.

Dan ditemani dengan segelas Vanilla Latte.

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang