5.

1.6K 223 8
                                    

"Mama !"

Lagi lagi malam ini Jungkook diserang mimpi buruk untuk kesekian kalinya. Sejak kejadian 15 tahun lalu Jungkook sering mimpi buruk dan mengalami insomnia yang parah. Masa muda Jungkook suram karena hampir dua tahun Jungkook muda mendekam di balik kamar perawatan sebuah rumah sakit jiwa.

Jungkook berjalan keluar kamar ke dapur untuk mengambil segelas air minum untuk menenangkan dirinya yang tadi mimpi buruk. Segelas air mineral dingin membasahi tenggorokan Jungkook dan turun membasahi organ dalamnya sehingga sensasi dingin terasa ditubuh Jungkook. Malam sudah sangat larut dan hampir menjelang pagi tetapi Jungkook tidak kembali ke kamarnya dan memejamkan matanya kembali. Jungkook lebih memilih duduk di kursi dekat taman belakang rumah Yerim yang berdekatan dengan dapur, menghirup udara malam menjadi kebiasaan Jungkook disaat dirinya tidak bisa tidur.

Udara malam memang tidak baik untuk kesehatan apapun alasannya, tetapi bagi Jungkook udara malam adalah temannya dan menatap bintang di langit bisa membuatnya tenang. Lima belas tahun lalu disaat kaki rapuh Jungkook kecil berlari menyusuri jalanan yang dingin dan bersembunyi dibalik tong sampah hanya dinginnya malam dan bintang yang menemani dan menjadi saksi bagaimana perjuangan dan penderitaan Jungkook kecil saat itu. Saat melihat bintang, saat itu juga Jungkook teringat wajah ayah, ibu dan kakak lelakinya yang sudah tiada. Hidup memang kejam tetapi terlalu kejam untuk seorang Jungkook yang waktu itu berusia delapan tahun.

Air mata Jungkook lolos begitu saja, tetapi Jungkook buru buru menghapusnya. Dia tidak mau meneteskan air mata lagi, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri dan anggota keluarganya yang sudah tiada. Tapi terlambat, ada seseorang yang merekam dengan jelas bagaimana seorang Jeon Jungkook meneteskan air matanya.

Yerim bermaksud pergi ke dapur karena rasa haus yang menderanya, setelah meneguk segelas air mineral Yerim bermaksud kembali ke kamarnya. Tetapi mata Yerim menangkap sosok Jungkook yang duduk seorang diri di gelapnya malam.

"Ngapain tuh orang disitu ?" selidik Yerim sambil mengintip Jungkook dari balik pilar raksasa rumahnya.

Yerim melihat dengan jelas dengan kedua matanya seorang Jungkook meneteskan air mata tanpa Yerim tahu penyebabnya. Yerim dapat melihat jelas ada gurat kesedihan yang mendalam di wajah Jungkook sambil menatap gelapnya langit yang bertabur bintang.

"Kenapa dia nanggis ?" Yerim bertanya pada dirinya sendiri dan jujur hati kecil Yerim ada sedikit simpati yang mengelitik melihat seorang laki laki semenyebalkan Jungkook menanggis.

🐰🐰🐰🐰

Pagi ini Yerim dan Jungkook duduk bersama menikmati sarapan. Tidak ada obrolan diantara mereka hanya dentingan pisau menyentuh piring saat mereka memotong roti di piring mereka. Yerim sesekali melirik kearah Jungkook dan mengajak dirinya berdiskusi menebak nebak apa yang menyebabkan Jungkook menanggis semalam.

"Ada yang mau lo tanyain ?" ucap Jungkook pada Yerim tetapi masih fokus mengiris roti sarapannya.

"Ng --- gak, ngapain gue nanya sama lo !" merasa tertangkap basah, Yerim membenarkan posisinya dan salah tingkah.
"Terus ngapain lo liatin gue tadi ?"
"Siapa yang ngeliatin lo ?! Ge--er ! Buruan ayo berangkat ntar gue telat !"

Yerim mengelak tuduhan Jungkook dan langsung meninggalkan Jungkook di ruang makan menuju mobil untuk menunggu Jungkook dan berangkat ke kampus.

🐰🐰🐰🐰

"Gimana lo yer ? Lo ikut acara tahunan fakultas kita ?" tanya Seulgi saat bertanya pada Yerim tentang acara tahunan fakultas mereka.

Departement ekonomi dan bisnis Seoul National University ada kegiatan tahunan yang diselengarakan oleh pihak kampus dan mempunyai kewajiban diikuti oleh semua mahasiswa dan mahasiswi berbagai tingkat disana. Acara tahunan berbasis kegiatan sosial biasanya diadakan di pinggiran kota Seoul atau di pedesaan, tujuannya untuk pengabdian pada masyarakat. Para mahasiswa harus menginap di tempat yang disediakan pihak kampus selama tiga hari dan melaksanakan agenda yang sudah disusun oleh pihak kampus. Dan saat sudah berakhir akan ada pesta selebrasi di kampus seperti promnight.

"Wajib kan kak ? Ikut kayaknya kak"
"Kalo buat lo mah kampus bakal ngasih toleran yer kalo lo gak ikut, secara om Yunho calon presiden"
"Ikut aja deh kak --- lumayan bisa bebas dari Jungkook" Yerim sudah membayangkan akan terbebas dari Jungkook selama tiga hari.
"Lo yakin ?! Lo tahu sendiri kan disana kayak gimana yer ?"
"Gimana dong kak --- daripada dirumah ada Jungkook, kan kak Seulgi ikut juga ntar"
"Yee ! Mentang mentang ada gue aja, lo semangat --- eh by the way, si Jungkook ganteng juga yer"
"Kak seul gak keliliban kecoa kan ?! Darimana gantengnya juga kak !"
"Mata gue masih normal ya, tapi Jungkook lumayan ganteng yer emang"
"Bodo amat lah kak ! Gue mau ke kelas, bye kak seul"

Pukul enam malam Yerim sampai di rumah dan beristirahat dikamarnya. Saat Yerim selesai mandi dan masih mengenakan kimononya ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk dari ibunya. Yerim buru buru mengangkatnya dan siap mengadukan segala sesuatu yang membuat dirinya sebal.

"Mama !"
"Astaga Yerim ! Kuping mama sampek sakit nih denger teriakan kamu -- gimana kabar kamu baik baik aja kan ?"
"Baik ma, tapi Yerim sebel sama Jungkook !"
"Kenapa emang ?"
"Pokoknya dia nyebelin ma ! Mama buruan pulang terus liat sendiri"
"Iya iya, mama udahain cepet pulang nanti"
"Oiya ma, Yerim mau ikut acara tahunan fakultas di Gyeonggi"
"Iya mama udah tau, tadi mamanya Seulgi abis telfonan sama mama --- kamu ati ati yaa disana, nurut sama Jungkook"
"Apa Jungkook ?! Jungkook ikut ma ?!"
"Iya dong, mama udah telfon dospem kamu juga rektor kamu"
"What ?! Mama ! Kok gak ngomong dulu sama Yerim ?!"
"Ingat peraturan nomer lima yer, ini semua demi keselamatan kamu sayang --- yaudah mama nanti telfon lagi, good night Yerim"

Setelah terdengar bunyi beep tanda berakhirnya sambungan telfon antara Yerim dan Taeyeon. Yerim mengerang kesal dan langsung membanting ponselnya ke ranjangnya. Karena sudah kepalang sebal dengan Jungkook, Yerim langsung keluar dari kamarnya mencari Jungkook tanpa memperdulikan dirinya masih memakai kimono mandi.

Brakk

Yerim membuka kasar pintu kamar Jungkook sampai terdengar suara cukup keras. Yerim langsung masuk kedalam kamar Jungkook.

"Jeon Jungkook ?!" panggil Yerim.
"Kenapa ?"
"Aaaaa !!!" mendengar suara Jungkook dari arah samping Yerim lantas menoleh dan mendapati Jungkook tengah shirtless menampilkan badan kotak kotaknya dan hanya dengan balutan handuk menutupi bagian bawahnya, rambut Jungkook juga masih basah. Refleks Yerim langsung menutupi wajahnya.

"Ngapain lo nyari gue ?" tanya Jungkook tanpa rasa berdosa karena masih bertelanjang dada dihadapan Yerim.
"Lo tuh ya punya sopan gak sih ?! Tau ada cewek disini malah telanjang !"
"Lo lupa ini kan kamar gue, dan gue abis mandi yakali gue pake jaket pas mandi"
"Jadi kenapa lo nyari gue ?"
"Lo kenapa gak bilang sama gue kalo lo ikut ke Gyeonggi !" sembur Yerim.
"Oh itu, ya gue disuruh bibi"
"Tapi kan lo mesti ngomong dulu sama gue !"

Jengah dengan suara berisik Yerim, Jungkook menurunkan telapak tangan Yerim yang menutupi wajahnya dan menghadapkan wajah Yerim langsung ke wajahnya.

"Bahas besok aja udah malem, lo tidur sekarang daripada lo sakit kedinginan" Jungkook memegang bahu Yerim untuk berbicara pada Yerim.

Sejenak Yerim terpaku dan mematung saat jarak antara wajahnya dan wajah Jungkook sangat dekat bahkan Yerim bisa melihat tetesan air dari rambut basah Jungkook menetes ke wajah Jungkook meninggalkan kesan seksi.

"Te --- ter --- terserah !" ditatap dengan mata hazel Jungkook membuat Yerim salah tingkah dan langsung pergi keluar kamar Jungkook dan berlari ke kamarnya.

Jungkook tersenyum melihat sikap Yerim yang menurutnya lucu "Kamu emang gak berubah yer masih lucu kayak dulu".

Yerim membanting pintu kamarnya dan langsung merebahkan dirinya membiarkan wajahnha tenggelam di bantal. Yerim merasakan pipinya hangat saat menyentuhnya " Tuh orang selain nyebelin juga gila !" sewot Yerim.

🐰🐰🐰🐰

Guardian AngelWhere stories live. Discover now