Promise [21+ ]

31.9K 375 8
                                    

"Raka!"

Raka menghentikan langkahnya saat mendengar suara halus dan merdu di telinganya memanggil namanya. Ia membalikan tubuhnya menatap gadisnya yang kini juga sedang menatapnya.

"Ada apa Sayang? Nada terlihat gelisah, hmm?" tanya Raka menggenggam tangan gadisnya yang berkeringat.

"Raka apa ... apa Paman tadi tidak akan menghianati kita?" tanya Nada menundukan kepalanya takut jika hubungan mereka akan terbongkar dan ia akan kehilangan Raka, membayangkan saja sudah membuat Nada ingin menangis.

Raka tersenyum menyeka air mata gadisnya yang sangat mudah menetes, "Apakah Nada tidak mempercayai Raka?"

Nada mendongakan kepalanya seraya menggeleng cepat, "Tidak! Nada bahkan lebih mempercayai Raka dibanding diri Nada sendiri!"

"Kalau begitu kenapa Nada masih takut dan ragu?" tanya Raka sembari tersenyum mengusap pipi mulus gadisnya.

"Nada cuma takut kalau Paman itu akan membongkar semuanya dan hubungan kita akan berakhir. Nada belum siap jika harus kehilangan Raka," isaknya menghambur ke dalam pelukan lelakinya.

"Ssstttt ... Raka tidak akan pergi kemana-kemana! Raka akan selalu ada di samping Nada sampai kapan pun. Dan soal Paman Eno, Nada tidak perlu khawatir karena dia adalah salah satu kepercayaan Raka yang setia untuk itu aku menugaskan dia untuk menjaga villa ini karena aku tahu dia tidak akan menghianati keperacayaanku," ujar Raka menenenangkan sesekali ia mengecup kening gadisnya.

"Apa kamu yakin dia tidak akan menggunakan kepercayaanmu sebagai alat menjatuhkanmu?" tanya Nada kembali mendongakan kepalanya menatap wajah tampan kekasihnya.

Raka tersenyum menundukan kepalanya mengecup hidung mancung gadisnya, "Percayalah padaku maka semuanya akan baik-baik saja! Tidak perlu Nada pikirkan apapun yang akan terjadi nanti, Nada hanya perlu menikmati liburan kita selama seminggu disini, mengerti?"

"Nada mengerti!" jawab Nada kembali menyandarkan kepalanya di dada kekasihnya menghirup aroma khas maskulin dari parfum yang di pakai oleh Raka dan selalu mampu membuatnya merasa nyaman.

Raka mengalihkan pandangannya ia berusaha untuk tidak menatap ke bawah dimana ia bisa melihat belahan dada gadisnya yang tidak tertutup apapun sementara satu kancing kemeja atasnya sudah terlepas. Semakin lama menahan Raka tidak sanggup lagi apalagi saat Nada sedikit menggerakan tubuh sexynya dalam pelukannya membuat sesuatu yang di bawah sana terbangun seketika.

"Sayanggggg!! Apa Nada berniat menggodaku, hmm?" desis Raka tertahan mendaratkan ciumannya diantara lekukan leher gadisnya menghirup aroma khas yang Nada miliki. Tangan kanannya meremas lembut buah dada milik Nada yang begitu kenyal dan pas dalam genggaman tangannya hingga desahan kecil dapat ia dengar keluar dari bibir mungil gadisnya.

"Raka apa yang kamu ...," ucapan Nada tergantung di udara karena setelahnya Raka menggendong tubuhnya membuat ia yang tidak siap secara refleks melingkarkan kedua tangannya di leher kekasihnya.

Raka tersenyum, wajah terkejut yang Nada perlihatkan akan perlakuannya justru semakin membuatnya tidak sabar untuk segera menelanjanginya sekarang juga. Melihat meja dapur Raka mengurungkan niatnya untuk naik ke kamar yang berada di villa tersebut sebab rasanya ia sudah tidak mampu lagi menahannya.

Dengan lembut Raka merebahkan tubuh Nada di atas meja makan panjang terbuat dari bahan kaca yang telah kosong tidak ada barang apapun karena sebelumnya telah ia buang semuanya. Secepat kilat ia membungkam bibir gadisnya dengan lumatannya saat ia melihat Nada akan memprotes semua tindakannya. Senyumnya terukir di sela ciumannya saat ia merasakan Nada mulai membalas lumatannya membuat Raka semakin bergairah merasakan persilatan lidah keduanya.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang