Bab 4. Tameng

148K 8.9K 386
                                    


"Bar...Bar..."

Barta menoleh ke belakang, ternyata Phoebe yang memanggilnya. Cowok itu berdecak, namun tidak menghindar darinya. Barta mengerutkan dahi, "Apa?"

Phoebe menatapnya serius. "Kemarin mama aku nanya kenapa pulang sore."

Siaga satu. Barta mengumpat dalam hati. Dia membawa cewek itu ke belakang gudang sekolah. Phoebe kesusahan mengikuti langkahnya yang buru-buru, tetapi Barta sama sekali tidak peduli. "Terus?"

"Aku bilang, Bee lagi main sama temen." Senyumnya sumringah. "Bee bilang, Barta temen Phoebe, ngajak jalan-jalan ke Ragunan. Soalnya Bee udah lama nggak ke kebun binatang. Bee kan suka liat hewan."

Barta menyipit. "Mama lo curiga?"

Phoebe mengerucutkan bibirnya. "Kemarin mama nanya-nanya gitu. Soalnya Bee sakit kalau jalan. Tapi Bee bilang lagi datang bulan."

"Terus gimana lagi?" Barta tidak sabaran menunggu.

"Mama diam. Terus mama heran, Bee kan baru beberapa hari yang lalu habis datang bulan. Biasanya teratur dan nggak pernah salah."

Anjing! Barta kembali mengumpat dalam hati. "Mama lo nggak tanya-tanya lagi? Lo jawab apa?"

Senyum Phoebe mengembang. "Bee bilang, mungkin sakit perut karena kebanyakan tahu gejrot di Ragunan."

Barta menatap tajam pada Phoebe. Kenapa harus ke kebun binatang? Cewek itu seolah menuduhnya seekor binatang laknat yang telah berani menodainya.

"Yaudah, lo cepet pergi. Jangan sampe temen-temen gue tau." Barta mengusirnya.

"Tapi, Bar. Setelah ini kita pacaran kan?" Phoebe menatap Barta harap.

Sarap! Barta melotot kesal. "Nggak lah!"

"Kenapa? Kita kan udah making love." Phoebe mengerutkan dahi.

"Kemarin itu kan cuma buat seneng-seneng aja." Barta berdecak.

"Tapi sakit." Phoebe cemberut. "Kalau sakit Bee nggak mau lagi."

Barta geram. "Cuma awalnya doang kan? Setelah itu enak kan?" Phoebe mengangguk membenarkan.

"Terus, nanti kita making love lagi?" Tanya Phoebe mengerutkan dahi. Sama saja dengan kucing dikasih ikan asin, pasti langsung disambar.

"Nanti kalau lo udah pulih."

"Beneran?" Barta berdehem. "Dimana? Di hotel lagi? Atau di rumah kamu?" Cowok itu makin kesal. "Jangan di rumah Bee. Soalnya mama sekarang suka pulang tiba-tiba."

"Nanti gue yang pikirin tempatnya." Phoebe mengangguk semangat. Barta kembali mengusirnya. "Jangan temui gue di sekolah!" Ucapnya.

Cewek itu kembali mengangguk semangat. "Terus nanti kamu bawa Bee jalan-jalan juga?"

"Iya. Ke Ragunan." Phoebe tersenyum makin lebar. Mendekat pada Barta dan berjijit untuk mengecup singkat. Cewek itu berlari meninggalkannya, Barta mengerjap tidak percaya. Baru satu kali di ajari, otak cewek itu langsung terkontaminasi.

Barta menyeringai senang. Dia keluar dari belakang gudang dengan langkah ringan. Ada juga gunanya cewek polos itu. Barta bisa mempermainkannya lagi setelah ini.

"Bar..." Barta menoleh. Senyum lebar Azalea menyambutnya, "Kamu dari mana?" Barta mengangkat bahu. Masih marah pada Azalea yang telah mempermainkannya. "Kamu kenapa cuek banget? Takut Phoebe marah ya?"

Barta terkejut. "Dari mana kamu tahu?"

Azalea tersenyum lebar. "Tadi Lea lihat kamu bawa Phoebe ke belakang gudang."

Cowok itu berdecak. "Jangan sampe ada yang tahu, Lea!"

"Iya, iya." Azalea mengangguk. "Kamu pacaran sama Phoebe ya?"

"Lea nggak perlu tahu!" Barta jadi dingin sama Azalea. "Intinya, jangan bikin Phoebe salah paham!" Harga diri dong! Tentu saja Barta yang sudah baper duluan tidak akan mengakui kekalahannya.

"Iya, siap!" Azalea mengangguk lagi. "Nanti kamu mau kemana? Kak Zafran punya empat tiket nonton. Kamu sama Phoebe bisa ikut kami." Tawarnya.

Barta menghela nafas panjang. "Mulai sekarang, kita jaga jarak ya. Aku nggak mau bikin kekacauan."

"Tapi ini kan cuma nonton doang."

"Aku dan Phoebe sudah ada janji. Maaf ya." Barta meninggalkan Azalea yang masih bingung. Dia mengerutkan dahi, hendak memanggil Barta, tetapi di urungkan lagi. Azalea akhirnya memutar tubuhnya dan kembali ke kelas.

Sialan! Barta harus membawa-bawa nama Phoebe dalam masalah ini. Sudah terlanjur ketahuan, biarkan saja cewek itu jadi tamengnya sekarang.



***

Jakarta, 12.09.19


Pboebe tuh kebanyakan makan tahu getjrot makanya jalannya sakit kwkwkkwkwkkwkwkkw



Yuhu..., satu kata buat Barta kampret!


Follow ig ila_dira dan Novel.dira





His Girlfriend [TERBIT]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu