BAB XIV Khawatir (Revisi)

3K 189 16
                                    


Pagi tadi Suho sudah berangkat ke bandara untuk keberangkatannya ke Jepang.

Melihat keadaan Irene tadi malam membuat Suho lebih khawatir untuk meninggalkan Irene, namun jika Suho mengajak Irene ke Jepang itu pun sama saja karena dia akan meninggalkan Irene sendirian di Hotel saat Suho bertugas.

Irene :"Bii~ kira-kira kapan ya Suho pulang?"

Bibi Han :"Non, Tuan baru meninggalkan rumah 15 menit yang lalu, bahkan Tuan belum sampai di bandara, tapi Nona sudah merindukan Tuan hahaha."

Irene :"iihhh, aku nggak rindu bi, aku hanya bertanya kapan Suho pulang."

Bibi Han :"ohh begituuuu~ kalau soal Tuan pulang mana bibi gak tau, emang Tuan nggak bilang ke Nona kapan dia pulang?"

Irene :" Suho nggak bilang apa apa. Dia hanya bilang jika pekerjaan nya selesai dia akan segera kembali."

Bibi Han :"semoga saja Tuan cepat pualng ya Non hehehe."

-Skip-

Terhitung sudah 4 hari Suho berada di Jepang. Panggilan telfon setiap malam tidak pernah Suho dan Irene lewatkan, saling bertukar kabar merupakan suatu keharusan untuk menjaga komunikasi dan hubungan.

Sore ini terlihat langit mulai mendung, pertanda sebentar lagi akan turun hujan.

Irene :" Bi...cepat pulang, nanti keburu hujan."

Bibi Han :" Iya Non, bibi lagi siap-siap dulu. Soalnya suami bibi yang jemput hehehe."

Irene :"ihh bibi nyebelin deh, pamer depan aku."

Bibi Han :"Sekali-sekali Non hehehe. Biasana Nona yang pamer sekarang giliran bibi ... Ups."

Irene:"Iya deh, awas aja nanti Irene balas Hahahah."

Bibi Han :"Sebelum membalas, lebih baik suruh Tuan pulang dulu hahah."

Irene :".Ishh. Sudah sana bibi pulang." Jawab Irene dengan wajah cemberutnya.

Bibi Han memang suka menggoda majikannya yang satu ini, karena menurut bibi Han ekspresi Nona nya itu sungguh sangat lucu.

Bibi Han :"Tapi beneran gak papa non bibi tinggal? Kemarin kemarin kan temen Nona nginep disini."

Irene :"Gak papa bi, lagian kasian kalau dia di suruh nginep terus."

Bibi Han :"yaudah bibi aja kali ya yang nginep hari ini?"

Irene :"ehhh gak usah bi, kan suami bibi udah mau jemput, kasian nanti pas nyampe sini malah gak pulang bibi nya."

Bibi Han :"Tapi kalau ada apa apa langsung telfon bibi ya, nanti secepat kilat bibi bakal kesini."

Irene :"Iya bi iyaaa, tuh suami bibi udah ada di depan."

Bibi Han :" Eh iya, Bye bye Non, I will miss you."

Irene :" Hahhaha iya iya, hati hati di jalan."

Setelah bibi Han pulang kini hanya ada Irene di rumah besar itu, sepi dan hening mulai terasa. Namun keheningan itu tidak berlangsung lama karena rintikan hujan mulai terdengar.

Irene :" Hujan turun lagi....."
Monolog Irene

Drrrt drtttt.....
Suara dering telfon Irene berbunyi.

Irene :" Hallo?"

Suho :" hai, bagaimana hari mu?"

Irene :" Hari-hari ku seperti biasa, bagaimana hari mu?"

Suho :" tadi ada rapat terakhir dengan Pak Yuta, mungkin sebentar lagi aku akan pulang."

Irene :"Benar kah?" Jawab Irene dengan mata berbinar

promise [suho x irene] marriage life  Where stories live. Discover now