Dia Alka Fransisco Aditama. Seorang cowok the most wanted di sekolah nya, semua orang bilang bahwa ia bad boy. Cowok yang terkenal dengan sikap dingin nya itu, bahkan ia tidak membuka hati nya untuk siapapun. Menurut nya cinta itu tidak penting yang...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jika kita semakin mendekat, masalah akan selalu menghampiri kita."
***
Alka sedari tadi mundar-mandir di depan ruangan Kayra di periksa. Ia sangat tidak tenang melihat darah dari kening, kaki dan tangan Kayra.
Setelah menunggu sepuluh menit akhirnya dokter yang bertugas untuk memeriksa keadaan Kayra pun keluar dari ruangan tempat Kayra di periksa.
"Bagaimana keadaan nya dok?" Tanya Alka saat dokter itu sudah berdiri di depan nya.
"Pasien tidak apa apa hanya mengeluarkan darah dari kening, kaki dan tangan nya yang sudah kami tangani. Selebihnya tidak ada yang mengalami hal serius lagi." Ucap dokter itu.
Alka akhirnya bisa bernafas lega mendengar penuturan dokter itu. "Lalu, apa saya bisa masuk dok?" Tanya Alka akhirnya.
"Oh silahkan." Balas dokter itu ramah.
Alka pun akhirnya masuk ke dalam ruangan Kayra. "Kayra," lirih Alka sembari duduk di kursi dekat ranjang. "Bangun ya," ucap Alka dengan memegang telapak tangan Kayra dengan lembut.
Tak lama dari itu Kayra tersadar dari pingsan nya. Alka yang melihat itupun langsung berdiri dan memencet tombol di dekat ranjang.
Setelah itu datang lah seorang dokter dan di belakang nya terdapat dua suster.
"Kayra sadar dok." Ucap Alka dengan nada senang.
"Saya akan memeriksa pasien terlebih dahulu." Dokter itupun langsung memeriksa keadaan Kayra yang baru sadar itu.
"Pasien tidak apa-apa, hanya saja jangan berlari untuk sementara waktu karena kaki nya sedang terluka." Ucap dokter itu.
"Baiklah terima kasih dok." Balas Alka. Dokter itupun mengangguk lalu, ia beranjak pergi dari ruangan Kayra.
"Lo nggak papa?" Tanya Alka.
"Gue di rumah sakit?" Tanya Kayra balik.
"Iya," balas Alka. "Ada yang sakit nggak?" Tanya Alka.
"Gue pulang dulu ya, takut mama nyariin." Ucap Kayra yang masih tak mengindahkan pertanyaan Alka sama sekali. Karena ia masih mengingat kejadian di sekolah tadi.
Alka yang merasa bahwa Kayra masih mengingat kejadian di sekolah tadi pun langsung mencegah Kayra yang ingin berdiri meninggalkan ruangan ini. "Kayra," panggil Alka saat ia sudah berhasil menangkap pergelangan tangan Kayra.
