Part 2

39.7K 6.4K 805
                                    


"Hㅡhah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Hㅡhah...hah.." tubuh Taeyong terlonjak. Jantungnya kembali berpacu dengan cepat. Ia menatap ke arah jendela kamarnya yang terbuka; sosok tinggi dengan mata berwarna emerald sedang menatapnya.

Lalu Taeyong mengedipkan mata, dan sosok itu sudah tidak ada disana. Ia mengucek matanya untuk memastikan yang di lihatnya nyata atau hanya delusi. Tapi benar-benar tidak ada apapun disana.

Ini benar-benar buruk! Selama 3 hari ini Taeyong selalu bermimpi buruk, membuatnya terbangun tengah malam dengan nafas yang tersenggal. Tapi baru kali ini Taeyong melihat sosok samar itu. Ya, wujudnya terlihat samar karena pandangan Taeyong buramㅡia baru saja membuka matanya karena mimpi buruk. Tidak heran jika penglihatannya tidak jelas.

Menghela nafas. Taeyong berjalan untuk menutup jendela kamarnya yang terbuka. Seingatnya Taeyong menutup jendela itu sebelum tidur, apa karena angin besar jadi jendelanya terbuka?

Setelah kejadian sosok aneh menabrak tubuhnya. Taeyong jadi sering mengalami hal-hal aneh, apalagi jantungnya sering terasa begitu sakit. Belum lagi belakangan ini Taeyong merasa jika dirinya sedang diintai.

Misalnya sewaktu pulang sekolah. Taeyong mengendarai mobilnya dengan perlahan menuju rumah. Ia merasa seseorang sedang memperhatikannyaㅡdimanapun itu. Atau semua itu hanya perasaan nya saja?

Mimpi buruk Taeyong juga tidak begitu jelas. Semuanya berpusat pada pembantaian di suatu desa, Taeyong melihat api berkobar. Orang-orang yang bertarung, dan setelah itu tubuh mereka di bakar diatas api yang meluap-luap. Itu membuat Taeyong ketakutan setengah mati! Ia tidak mengerti maksud dari mimpinya itu.

Taeyong kembali berjalan ke arah kasur dan membaringkan tubuhnya kembali. "Shh.." ia mendesis dan menyentuh jantungnya yang kembali terasa sakit. Seperti ada yang mencubit jantungnya dari dalam, dan Taeyong tidak tahu apa itu.

Haruskah ia memeriksakan ini ke dokter? Mungkin Taeyong bisa pergi bersama Wonwoo kesana. Ia tidak ingin membuat kedua orang tuanya khawatir karena Taeyong takut dirinya mengidap penyakit yang serius.

"Sebaiknya aku tidur. Pagi nanti ada kuis matematika." gumamnya, lalu kembali memejamkan mata; ia hanya berharap jika mimpi itu tidak datang untuk menghantuinya kembali.

╰╮╰╮

Tubuh Wonwoo diseret oleh Taeyong saat bel istirahat berbunyi. Bahkan Mingyu yang memanggil Wonwoo pun mendapat pelototan oleh Taeyong karena ia benar-benar membutuhkan Wonwoo saat ini.

Kini mereka duduk di bangku kantin dengan makanan yang tersedia di hadapan mereka. Wajah Wonwoo menekuk sebal karena ia tidak bisa makan bersama Mingyu. Sedangkan Taeyong sudah memasukan beberapa telur gulung ke dalam mulutnya. "Aku membutuhkanmu." ujarnya setelah menelan telur itu.

Red Eye《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now