Bab 1. Calon Endors

234K 13.1K 280
                                    

Barta mengelap keringat yang bercucuran di dahi sembari meneguk air minum dari botol. Suara teriakan dari barisan penonton tak kunjung reda. Mereka meneriaki namanya kagum, Barta tersenyum tipis bangga. Dia memang selalu menjadi idola dan yang terbaik.

Sejak sahabat-sahabatnya mempublikasikan pacar-pacar mereka, dalam sekejap cewek-cewek semakin banyak menyanjung Barta. Setiap hari cowok itu mendapat kejutan dari mereka, lokernya penuh dengan coklat dan surat. Tak ketinggalan dengan ponselnya, setiap saat berbunyi sehingga dia tidak pernah mengaktifkan suara notifnya lagi.

"Fans lo udah mirip seperti semut, tuh. Berbaris rapi di pinggir lapangan." Celutuk Stef tergelak. Sembari tebar pesona, Stef melambaikan tangan dengan senyum imut pada mereka, membuat suasana semaki ricuh.

"Najis banget!" Romeo memutar bola mata jengah.

Sedangkan Kevin tidak peduli. Dia sibuk bersama Citra, jarang-jarang cewek itu mau ke lapangan bola basket. Biasanya cuma mendem di perpustakaan. Lihat saja, Kevin bahkan tidak melepaskan cewek itu. Citra dikekepin sendiri, tidak boleh ada yang menatapnya lama, Kevin akan menghabisinya.

Dia cowok paling possessive di antara mereka. Meskipun Citra tidak cantik-cantik amat, bahkan gayanya yang terkesan cewek patut bully, tetap saja Kevin tidak peduli. Citra harus tetap di sisinya.

Sekarang sudah pulang sekolah, harusnya sekolah sudah sepi. Tapi anak-anak cewek masih banyak yang menunggu pertandingan mereka. Barta kehabisan air minum, dia mengedarkan pandangannya. Cewek-cewek itu kembali menawarkan botol air dan makanan masing-masing di tangannya. Ada juga yang menawarkan tissue dan sapu tangan.

Barta menyipit, dari semua kerumuan di sana, hanya satu orang yang sepertinya tidak tertarik dengan mereka. Di salah satu sudut lapangan, cewek berambut panjang sedang duduk di barisan penonton sambil termenung.

Cowok itu menyipit, di kursi sampingnya ada makanan dan botol air. Senyum Barta makin lebar, kemudian beranjak menghampiri cewek tersebut.

"Hai..." Barta menyapa ramah. Cewek itu mengangtak kepala sembari mengerutkan dahi. Barta kembali tersenyum, mengabaikan sorakan cewek-cewek yang semakin mendekati mereka. "Gue boleh minta air minum lo?" Tanpa menunggu persetujuan, Barta duduk di sampingnya dan meraih botol tersebut. Menenggak habis isinya dan cewek itu melotot tidak percaya.

"Kenapa kamu minum? Kan habis jadinya!" Cewek itu cemberut.

Barta mengerutkan dahi. "Bukannya semua ini buat gue?" Tanyanya percaya diri.

"Dih, pede!" Cewek itu mengejek. "Kalau mau beli sendiri. Ini punya aku!" Oh, oke. Selain Citra dan Queensha, ternyata di sekolah ini masih ada cewek lain yang memakai aku-kamu.

"Masa sih?"

Cewek itu berang. "Aku nggak kenal kamu, Untuk apa aku repot-repot beliin kamu minum? Kamu nggak punya duit ya?!" Barta melotot tidak percaya.

Cowok famous itu tidak dikenalnya? What the... Barta mengatur nafas, lalu tersenyum. "Kenalin, gue Barta. Sorry udah ngabisin air minum lo."

Cewek itu menatap heran. "Yaudah, nggak apa-apa. Sekali lagi jangan sembarangan!" Jawabnya sembari berdiri.

Barta curiga cewek itu tidak memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. "Hei... nomor lo berapa? Kelas berapa?"

"Kepo!" Cewek itu melenggang pergi. Barta kembali melotot tidak percaya. Cewek itu mengabaikannya. Senyum Barta kemudian mengembang, mulai saat ini dia tertarik pada cewek itu. Dia bersumpah akan mendapatkannya, menakhlukkannya dan menjadikan pacarnya.

"Jangan senyum-senyum bae, ntar gila!" Stef melempar Barta dengan botol minum.

Cowok itu berdecak, mereka sudah bubar. Dia kembali ke lapangan untuk mengambil tas dan sepatunya. Beberapa cewek mengerumungi, Barta berusaha menenangkan mereka dan membagi nomor palsu.

Barta kadang malas membuka ponsel. Chat penting jadi tenggelem karena keantusiasan mereka. Barta jadi berniat menyewa asisten untuk merespon semua chat mereka suatu saat nanti. Mumpung masih jomblo dan tenar, kali aja bisa jadi selebram. Lumayan bisa nambah duit jajan dari endors.



***


Jakarta, 07.09.18



Tsaaaahhhh..... Barta calon Endors hahahha

Mayan duitnya bisa nambah duit jajan kwkwkwkw


Di sini ada yang mau jadi endors juga?

Langsung chat Barta ya hehe




Calon Endors

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Calon Endors



Follow ig. ila_dira dan novel.dira

His Girlfriend [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang