Aku hanya memandang mobil Clara yg menjauh dan makin menjauh.

"Harusnya aku tak menolong gadis jalang itu" gumamku.

Lalu terdengar sebuah helikopter mendarat dibelakangku. Aku membalikan tubuhku dan memandang ke arah helikopter. Baling-baling helikopter yg menciptakan angin kencang,membuat rambutku berterbangan dengan lincah.

"Sam!!!" teriakan dari arah pintu helikopter membuatku menyipitkan mataku agar terlihat jelas. Hey,siapa yg bisa membuka matanya saat angin sangat kencang.

Oh,itu Zayn. Dan yg lain.

Mereka berlari ke arahku.

"Sam,you okay?" tanya Zayn sambil menatapku dari atas ke bawah lalu kembali ke atas lagi. Terlihat khawatir.

"Mate,dia baik-baik saja" kata Louis menenangkan.

"Kami berjanji,jika nanti ada hal yg buruk,kami tak akan tinggal diam" kata Harry.

"Kami tak akan menjadi lelaki pengecut yg hanya bisa merengek seperti zombie mabuk lagi" timpal Niall sambil makan burger entah darimana. Dasar Niall.

"Kami akan melindungimu,Sam" tambah Liam.

Aku tersenyum mendengar perkataan mereka.

"It's okay,lads. Kalian tak perlu begitu. Ini sudah menjadi tanggung jawabku untuk melindungi kalian. Jadi tak usah berbalas budi" jelasku.

"Bolehkah kami?" tanya Louis. Awalnya aku mengkerutkan kening karena tak tau. Tapi aku tersenyum saat tau apa yg ia maksud. Memelukku.

Aku merentangkan tanganku,lalu mereka memelukku. Baiklah,acara teletubies sudah dimulai ternyata.

"Sam!!! Bukan waktunya berpelukan ria!! Cari Clara sekarang!!!" teriak seorang dari arah helikopter. Ashton.

Aku melepaskan pelukan,lalu berlari ke arah helikopter begitu pula The Boys.

"Kita harus cepat sebelum ia menyebar luaskan virus stormbreaker itu!!" pekik Ashton.

Memang jika berada dihelikopter pastilah tak terdengar karena baling-balingnya terlalu kencang. Aku mengangguk lalu masuk ke dalam helikopter.

***

Author's POV.

Helikopter sampai di suatu gedung yg sangat tinggi dan luas,yg sengaja untuk tempat pendaratan helikopter.

Sam segera turun dan berlari menuju lantai paling bawah. Tapi ia pikir itu akan memakan waktu lama,jadi dia berniat untuk menjatuhkan diri dari atas gedung.

"Dibawah sudah disediakan bantalan yg besar untuk menangkapmu agar tak jatuh" ujar Austin.

Sam mengangguk,lalu bersiap.

"Aku akan ikut denganmu" kata Zayn tiba-tiba.

"Apa!? Kau mau mati!?" pekik Sam.

"Lebih baik aku mati daripada kehilanganmu" ucapan Zayn barusan berhasil membuat pipi Sam memanas. Ia blushing. SEORANG SAMANTHA WILDBLOOD BLUSHING,GUWAEZ!

Tanpa aba-aba,Zayn menggenggam erat tangan Sam,lalu menatap ke arah bawah.

Sangat tinggi. batin Zayn.

"Hey! Jangan kau telan adikku ya!" ujar Ashton membuat Zayn dan Sam kebingungan.

"What?" tanya Sam.

"I don't get it" timpal Zayn.

Lalu Ashton memberi mereka tatapan you-know-what-I-mean.

Karena Zayn dan Sam masih tidak tau apa maksud Ashton,mereka melupakan hal itu.

"Ready?" tanya Sam pada Zayn.

"For falling from here? Ready or not,we have to do it" ujar Zayn.

Sebelum meloncat dan terjun,Sam mendapat senjata dari Austin. Jadi dia tidak kebingungan saat ada yg menyerangnya.

"Good luck,mate!"

"Apapun yg terjadi nanti,kami tetap menyayangimu!"

"Apapun yg terjadi,jangan pelit padaku!"

"Just stay cool!"

Teriakan dari Liam,Harry,Niall dan Louis secara bergantian membuat Zayn membuat memutar bola matanya.

"Crazy" gumam Sam.

"WHAT!?" pekik Louis,Harry,Niall dan Liam bersamaan.

"Uhm.. Nothing" balasnya.

"Kalian banyak bicara" ujar Ashton lalu ia mendorong Sam dan Zayn. "Jangan mati,oke?"

"Wuaaaaaaaaaaaaahhhhhh!!!!!!" teriak Zayn.

"Stupid Ash!!!!!" teriak Sam.

Saat jatuh masih sempatnya menghina kakaknya. batin Zayn.

Untung saja pendaratan mereka mulus. Mereka segera turun dari bantalan penyelamat itu,lalu berlari menuju sebuah mobil yg memang disediakan mereka.

"Biar aku yg menyetir!" kata Zayn,Sam hanya mengangguk lalu naik dikursi penumpang depan sebelah jok kemudi.

Zayn melajukan mobilnya cukup cepat. Bodohnya,Sam lupa menyematkan pelacak dimobil Clara,jadi dia harus susah mencarinya.

Hingga sampai diperempatan jalan,mereka berhenti tepat ditengah jalan.

"Mencariku,huh!?!" teriak seorang. Dan benar saja,itu Clara. Dia tidak lagi memakai mobil,tapi memakai motor.

"Kejar,Zayn!!" pekik Sam. Dengan kecepatan penuh,Zayn melajukan mobil dan mengejar Clara.

Aksi kejar-kejaran ini membuat semua warga berhenti beraktivitas dan melihat mereka.

Duarr! Duarr!

Dua tembakan melesat pada samping kiri mobil. Untung saja mobil yg dinaiki Zayn dan Sam anti peluru,jadi aman.

Clara tetap menembaki mobil Sam. Karena geram,Sam membalas lebih kejam.

Drrrrrt...!! Drrrrrtt...!! Drrrrrtt...!!

Sam membalas Clara dengan senjata Brand630. Senjata yg bisa mengeluarkan banyak peluru dalam satu tembakan.

Tapi sialnya,motor Clara masuk ke dalam gang kecil yg tak bisa dilalui oleh mobil.

***

2 Agustus 2014

7:35

Ini Chapter paling pendek yg pernah gue buat. Sorry karena gue stuck.

Gue stuck karena jaringan di desa gue bujugile susah banget. Lemot masaaa.

Sorry banget ya!

Eh,ya bentar lagi sekolah ya!

Pasti bakal banyak yg sibuk. Tapi apapun yg terjadi enjoy aja. Yg penting hepi c:

Thanks for 1K+ readers nya yakk!! gue sangat terhura :")

Next Chapter?

Ada yg mau nebak apa yg bakal terjadi? Yg menang,bakal ku kasih hadiah kubikinin request imagine/short story. Contohnya ada di Short Story and Imagine. Check aja di profilku.

Boleh request lebih dari 1 sama idola yg diinginkan. 5Sos atau 1D  c;

Selamat mencoba menebak!

Teengirl FBI Agent [One Direction Fanfict]Where stories live. Discover now