Chapter 2 - Have Fun to be Problem.

11.6K 772 14
                                    

~#~


Disinilah aku,tempat Billyard. Banyak gadis dan lelaki berciuman disini. ew. Menjijikkan. Bahkan ada yg bercumbu. Oh God. Kenapa orang-orang ini tidak muntah?

Bodoh sekali 2 orang idiot itu membawaku kemari. Ashton dan Austin meninggalkan ku sendirian di bar. Aku melempar pandangan untuk mencari kedua kakakku ini ternyata mereka sedang bermain billyard bersama temannya.

"Mau pesan minum,nona?" tanya seorang lelaki membuatku menoleh padanya. Oh,dia bartender.

"Hmm... Aku masih 17 tahun. Bisakah kau memberiku minuman tanpa alkohol seperti lemon tea atau semacamnya?" tanyaku,dia terkekeh.

"Tentu,nona. Disini,para pengunjung yg masih dibawah 20 tahun dilarang minum alkohol" kata bartender itu. Dia tampan sih. Dia juga keren.

"Bagus. Kalau begitu kenapa mereka melakukan hal menjijikan itu?" tanyaku sambil menunjuk ke orang yg sedang bercumbu. ew.

"Karena mereka sudah diatas umur 20 tahun" jawabnya santai.

Aku menatapnya datar sambil mengangkat sebelah alis. Lalu kunormalkan kembali alisku.

"Bawakan aku lemon tea" kataku cuek.

"Baiklah,nona... uhm... maaf,siapa nama anda?"

"Apakah itu penting?"

"Tidak juga sih"

"Bagus"

"Akan kubuatkan"

Dia mulai beraksi sebagai bartender. Keren memang. Tapi sayangnya,aku tak tertarik.

Beberapa detik kemudian,dia pun selesai.

"Ini dia! Lemon tea untuk gadis manis didepanku" katanya sambil menyodorkan segelas lemon tea padaku.

"Hm.. thanks" kataku datar.

"Hey,Steven! What's up,dude?" tanya Austin yg tiba-tiba datang,lalu ber high five dengan lelaki bartender ini. Ternyata nama lelaki ini Steven.

"Hey! I'm fine! What about you?" tanyanya pada Austin.

"Good. Kau sudah kenal dengan adikku?" tanya Austin sambil menunjukku. Aku melengos.

"Dia adikmu?" tanya Steven.

"Yup. Kau sudah mengenalnya?" tanya Austin setelah menjawab pertanyaan Steven.

"Alih-alih mengenalnya,tau namanya saja tidak" katanya jujur.

"Baiklah,namanya Samantha. Biasa dipanggil Sam. Dia gadis ganas" ujar Austin sambil berkedip ke arahku. Sial. Aku hanya menutup wajahku dengan satu tangan. Memalukan!

"Ohh.. baiklah,nona Samantha. Aku Steven" ia memperkenalkan diri. Aku hanya senyum sekilas lalu melengos.

"Apakah anda juga agen FBI seperti kedua kakak anda? Karena anda terlihat gagah seperti seorang agen" tanya Steven. Aku menyeruput lemon teaku.

"Belum. Aku belum resmi menjadi agen FBI. Lusa aku akan resmi menjadi seorang agen FBI" jelasku.

"Oh,dimana anda akan bertugas?"

"London"

Steven menghentikan aktivitas mengelap gelasnya. Detik kemudian dia melakukan aktivitasnya lagi.

"London? Keren!"

"Ya,tapi meninggalkan New York bukanlah hal yg keren"

"Anda benar,nona Samantha"

"Bisakah kau tidak terlalu sopan begitu dan panggil saja aku Sam? Aku risih"

"Baiklah,no– ah.. maksudku Sam"

Teengirl FBI Agent [One Direction Fanfict]Where stories live. Discover now