Chapter 10 - Survive 1D Boys

8.5K 672 27
                                    

Kali ini,aku berada dirumah Alex. Aku pikir rumahnya akan keren dan beraksen Inggris atau Amerika. Tapi ternyata rumah ini unik. Dari luar,rumah ini beraksen Amerika tapi didalamnya sangatlah aneh. Gaya yg diberikan adalah rumah asli seperti rumah Jepang jaman kuno. Dari yg terkecil hingga terbesar semuanya bergaya Jepang jaman kuno.

"Kau suka Jepang? Lucu" ujarku sambil tertawa mengejek. Aku sedang menelusuri setiap sudut rumahnya. Sedangkan Alex entah sedang apa.

"Tidak. Tapi kakak dan ayahku yg suka. Kakak ku adalah gadis pecinta Jepang jaman Kuno,for your information" katanya.

Oh,ternyata kakaknya. Hebat. Pilihan yg unik.

"Dimana kakak mu?" tanyaku sambil duduk dimeja makan lesehan seperti orang Jepang. Wow! Aksen Jepang disini sangat kental.

"Kuliah" jawabnya sambil memberiku segelas teh hijau.

"Ayah dan Ibumu?" tanyaku lagi sebelum menyeruput teh ku.

Alex terdiam dan menunduk. Raut wajahnya berubah mellow. Dia terlihat sedih.

"Ibuku meninggal saat aku berumur 9 tahun,dan waktu itu aku hanya tinggal bersama ayah dan kakakku. Sedangkan ayahku meninggal secara mengenaskan 2 minggu lalu. Phantom menyuruh anak buahnya untuk membunuh ayahku. Dan ayahku ditemukan tewas didalam mobilnya dengan luka goresan disekujur tubuhnya" kata nya menjelaskan. Akupun jadi merasa bersalah karena pertanyaan bodohku.

"Oh,sorry,Lex. I'm so sorry for that stupid question. Sorry" kataku menyesal.

Dia menatapku dengan senyuman tipis di wajahnya.

"Tak apa,Sam. Bukan salah mu. Maka dari itulah aku mendendam pada Phantom seumur hidupku" ujarnya. Aku hanya diam tak berkata apa-apa.

Kenapa hidupnya sangat tragis begini? Sungguh kejam Phantom. Akan kubalas semua perbuatanmu. Lihat saja nanti.

***

Author's POV.

Sementara Sam dirumah Alex,kedua kakak Sam mencari keberadaan Sam karena gadis itu tidak memberi kabar. Austin dan Ashton bertanya kesana dan sini untuk mencari Sam. iPhone Sam juga susah di hubungi,hal itu membuat kedua lelaki ini semakin khawatir. Mereka bertanya kepada murid,guru dan kepala sekolah tapi tak ada yg tau.

"Damn! Dimana dia?" tanya Austin pada diri sendiri.

"Apa mungkin ada seseorang yg menculiknya?" Ashton mengira-ngira.

"Tidak mungkin. Sam lebih pandai dan cerdik dari yg kau bayangkan"

"Tapi bisa saja dia lengah kan?"

"Aku tak tau,Ash. Lebih baik kita cari saja dulu"

Akhirnya mereka berdua kembali mencari Sam walau tak tau dimana gadis itu berada.

***

Sementara di 1D house,The Boys bosan menunggu kedatangan 3 agen FBI kakak beradik itu diruang tengah. Harry menyibukkan diri dengan memainkan flappy bird,Liam mengetuk-ketuk meja dengan jari telunjuknya,Louis melempar-lemparkan bola kecil ke atas,Niall tentu saja makan,dan Zayn entah tengah berusaha menelpon siapa. Hal itu membuat keempat rekan band sekaligus sahabatnya itu penasaran.

"Kau menelpon siapa,Zayn? -crouch-" tanya Niall sambil melahap kripik kentangnya.

Sedangkan Zayn hanya menatap Niall sekilas sambil menaikkan sebelah alis,kemudian menatap layar iPhonenya.

"Wah,kau kejam,Zayn. Masa kau tak memperdulikanku?" ujar Niall sambil melempar satu kripik ke Zayn. Tapi Zayn tetap dengan aktivitas nya.

"Kenapa kau terlihat khawatir,Zayn? Ceritalah padaku" kata Liam. Membuat Zayn mendengus kalah.

Teengirl FBI Agent [One Direction Fanfict]Where stories live. Discover now