Chapter 1 - London?

19.4K 970 22
                                    

---

New York,U.S.A.

Hey,I'm Sam. Samantha Wildblood. Aku duduk dibangku High School. Aku sekolah di New York International High School. Aku anak kelas 3-1. Pasti kalian pikir aku anak yg pintar. Tapi itulah kenyataannya. Kata orang,senyumku manis,parasku cantik,mataku berwarna hitam kecoklatan menarik,rambut ku berwarna coklat menggoda,kulitku putih mulus. Mungkin orang yg tak mengenalku akan bilang bahwa aku gadis populer yg anggun. Tapi itu salah. Aku tidak populer. Aku juga tidak anggun ataupun feminim. Aku tomboy dan cuek. Aku selalu menguncir rambutku ke atas,tidak menyisakan sehelai rambutpun.

Aku selalu memakai kaos oblong,celana jeans ketat panjang/ pendek,dan sepatu kat Converse. Aku tak pernah suka memakai rok apalagi dress. Aku paling anti yg namanya Dress.

Oh ya,Ayahku adalah seorang ketua agen FBI. Ibuku adalah peneliti agen FBI. Sedangkan kedua kakak lelaki ku adalah prajurit FBI. Ya,mereka semua bekerja sebagai agen FBI. Karena itulah seluruh siswa disekolahku takut padaku karena pekerjaan Keluargaku. Selain itu,mereka juga takut karena aku bisa melakukan jurus bela diri seperti karate,taeBo,tinju dan lain sebagainya. Aku sudah bilang kan kalau aku tomboy. Aku juga suka olahraga penglihang stres seperti basket dan tennis. Juga olahraga extrem seperti arung jeram,terjun payung dan lain lain.

Aku pernah berpikir,apa aku akan menjadi seperti Ayah,Ibu dan kedua kakak ku? Jika aku seperti mereka,apa yg akan Ayah tugaskan padaku? Menyelamatkan dunia dari bom teroris? Aku masih 17 tahun,apakah bisa melakukan itu? Tapi jika belum mencoba siapa tau?

"Sam,you okay?" tanya Elena memcahkan lamunan ku.

Dia sahabatku,satu-satunya gadis yg tak takut saat didekatku atau keluargaku. Bukan,bukan hanya dia. Aku salah. Masih ada 1 lagi sahabatku. Kita berdua sedang di kantin,menunggu sahabat kami satu-satunya yg pendiam dan penurut datang.

"Ya,aku baik-baik saja. Kenapa?" tanyaku kembali.

"Kau terlihat melamun"

"Tidak. Aku tidak melamun"

"Ah,jangan bohong. Aku tau betul kau sedang melamun"

"Whatever you say,girl"

"Kau juga girl,tau!"

"Hahaha"

"Kau melamunkan apa?"

"Tidak ada. Sudah kubilang kan,aku tidak melamun"

"Baiklah,tapi jika kau punya masalah ceritakan padaku,oke?"

"Tentu. Dimana Lily?"

"Membantu guru Biologi menggarap tugas mungkin"

Aku hanya menaikkan sebelah alisku,lalu kembali normal. Aku mengambil sebungkus permen karet di saku jeans ku,lalu membuka dan memakannya. Yah,inilah kebiasaan ku. Makan permen karet.

Tiba-tiba seorang dari belakang menarik pita rambutku dan membuat rambutku yg tadinya terkuncir rapi,menjadi terurai berantakan. Sial! Siapa yg berani melakukan ini? Aku menoleh ke belakang dan ternyata adalah... Kelvin. Lelaki paling tampan disekolah ini. Dia populer. Banyak gadis memujanya,kecuali aku. Selama 3 tahun ini,dia selalu menggodaku. Ada gosip menyebar bahwa ia suka padaku. Tapi siapa peduli. Aku tak suka padanya. Dia pengganggu.

"Berikan pita itu padaku!" ketusku.

Dia malah memainkan karet pita ku sambil menjulurkan lidah padaku. Geez. Childish!

Aku berdiri dari dudukku. Elena terlihat kahawatir. Khawatir kalau saja aku memukul Kelvin.

"Berikan Padaku! Sekarang!" ketusku lagi sambil bersedekap.

Teengirl FBI Agent [One Direction Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang