Chapter 9 - Fucking Phantom

7.7K 652 11
                                    

"Leon?" tanya wanita itu sambil menoleh ke arah Leon

Apa hubungannya wanita ini dengan Leon?

Tak mungkin kan pacar Leon seumuran dengan Mr. Jack?

Mata wanita itu berkaca-kaca saat melihat Leon,tapi Leon tetap menodongnya. Terlihat wajah wanita itu sedih. Sangat sedih. Sebenarnya ada apa sih?

"Suruh anak buahmu menyerah,Christin!" ketus Leon. Oh,jadi nama wanita ini Christin.

"Leon... Ibu merindukanmu,nak" ujar wanita bernama Christin itu dan membuatku dan yg lain membelalak kecuali Leon.

Ibu? Ibu katanya!? What!? She's Leon's Mom!? So she's Jack's wife?

Christin mendekat pada Leon tapi Leon hampir menarik pelatuk senjatanya.

"Mendekat lagi,ku tembak kau!" ancam Leon,membuat Christin menangis.

"Maafkan Ibu,nak. Ibu hanya–"

"Hanya mencampakkan aku dan ayah!" sela Leon pada Christin Wah,durhaka.

"Ibu tak bermaksud–"

"Bicara lagi,kutembak kau!" ancam Leon. Dia jahat.

"Cukup!" sebuah suara menggema ke seluruh ruangan. Mr. Jack.

"Christin. Ku beri kau kebebasan,pergilah" ujar Mr. Jack.

"Tapi,Jack. Aku ingin bersama kalian lagi. Maaf,aku hanya ingin hidup kita bahagia–"

"Dengan ikut bersama Phantom dan menadapat uang kotornya,lalu meninggalkan kami!? Ha! Munafik!" Leon menyela lagi dengan sinis.

"Aku akan kembali pada kalian. Kumohon izinkan aku" kata Christin memohon.

Sebenarnya aku membenci wanita ini dan berniat membunuhnya,tapi melihatnya begini membuatku luluh.

"Christi,jika kau ikut mereka,Phantom akan membunuh kalian" ujar salah satu anak buahnya.

"Lebih baik mati bersama dan bahagia daripada mati sengsara" sahut Mr. Jack. "Ku trima kau kembali padaku dan Leon" lanjut Mr. Jack.

"Ayah,kau gila!?" solot Leon.

"Belajarlah menyayangi Ibumu lagi,Leon. Dan belajarlah tidak durhaka padanya" ujar Mr. Jack. Seketika itu Christin memeluk Mr. Jack,suaminya. Sedangkan Leon perlahan menurunkan senjatanya. Setelah melepas pelukannya dari Mr. Jack,Christin memeluk Leon. Perlahan,Leon membalas pelukan Ibunya. Kurasa Leon merindukan ibunya,aku tau aku sok tau tapi benar begitu kok.

Christin melepaskan pelukannya lalu beralih padaku dan memberiku senjatanya.

"Bunuh aku. Aku telah bahagia sekarang" ujarnya sambil tersenyum.

"Ibu! Apa-apaan kau ini!?" pekik Leon.

"Christin! Jangan gila!" pekik Mr. Jack.

Sedangkan aku hanya menatap mereka bingung,begitu juga dengan yg lainnya. Kau tau? Sedari tadi kami diam seribu kata.

"Tidak. Aku telah bahagia sekarang. Tembak aku,nona manis" suruhnya padaku,tapi aku diam saja dan sedikit bingung.

"Jangan,Sam!" larang Leon.

"Lakukan!" suruh Christin.

Duarr!!

Sebuah tembakan terkena tepat di dada Christin,di pusat jantungnya. Darah bercucuran dari tembakan itu.

"Chris..tin.." Mr. Jack shock.

"Ibu..." begitu pula dengan Leon.

"No.." akupun juga.

Sumpah demi apapun juga,bukan aku yg menembak.

"Huahahaha!" suara tawa jahat menggelegar dari arah pintu masuk.

"Kau!! Kau membunuh ibuku!!!" terlihat Leon murka.

"Sabar,mate" ujar Ashton.

Orang itu memakai topeng putih,topi hitam,dan pakaian yg menurutku aneh. Siapa orang ini? Kenapa dia membunuh Christin?

Tiba-tiba ia melompat dan sudah berdiri tepat dihadapanku,tapi asal kau tau,aku tak terkejut. Yg terkejut semua orang kecuali aku.

"Kau membunuhnya" ucapku dengan nada sarkas.

"Memang. Dia pengkhianat" jawabnya santai,lalu terkekeh jahat.

"Kau!!!" hampir saja Leon memukul kepalanya dengan shotgun,tapi orang bertopeng ini mencengkram senjatanya.

"Kau takan bisa apa-apa,Kenedy" ucapnya,lalu menghempaskan Leon.

Bruak!

Leon tersungkur ke tanah.

"Kau kejam" ucapku sinis.

"Sama seperti ayahmu,nona Wildblood. Dia lebih dari kata kejam" ujarnya. Walau wajahnya tertutup topeng,bisa kurasa dia menyeringai.

"Menyingkir dari adikku,Phantom!" kata Austin sarkas.

Tunggu. Apa Austin bilang Phantom? Ini Phantom? Ku kira penampilannya akan keren,tapi ternyata begini.

"Aku akan pergi,dan membiarkan kalian datang ke singgasana ku" ujar nya,lalu hilang entah kemana. Baiklah,cara dia menghilang memang keren,tapi penampilannya... ckckck.. menggelikan.

"Ibu..." terdengar Leon duduk terisak pada Christin. Aku menoleh dan duduk disampingnya.

"Ini takdir,Leon. Maaf..." ucapku parau. Aku tau bagaimana rasanya kehilangan orang yg tersayang.

"Tidak,Sam.. ini bukan salahmu.." ucapnya sambil terisak. Ternyata seorang agen bisa menangis.

"Jika kau menangis,ibumu tak akan tenang" ucap Ashton yg berdiri dibelakangku bersama Austin.

Lalu Leon berdiri,isakannya terhenti. Ia memasang wajah yg penuh amarah. Sepertinya dia akan membalas perbuatan Phantom. Tapi,aku tak tau siapa Phantom sebenarnya. Kenapa ia tega membunuh orang dengan tangannya sendiri?

"Sam,aku akan ikut denganmu untuk membunuh Phantom. Untuk membalaskan dendamku" ujarnya geram,sambil mengepalkan tangan.

Aku hanya bisa diam dan merasa sangat bersalah. Walau ini bukan salahku,tapi entah kenapa aku merasa bersalah.




***




Dikit? hehe,lagi buntu.

bnyak masalah juga..

Next Chapter?

Teengirl FBI Agent [One Direction Fanfict]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ