01- Natusha Ajeng Pramesti

106 3 0
                                        

-Jomblo Bukanlah hal yang Hina, hanya saja mereka memandang jomblo seperti spesies yang menjijikan- Natusha Ajeng Pramesti.


Natusha Ajeng Pramesti, Mungkin tidak banyak yang tahu tentang pemilik nama itu. Gadis dengan rambut warna hitam pekat sebatas bahu, kulit putih dan memiliki senyuman yang begitu manis untuk dilihat. Dia adalah salah satu peserta OSN Biologi tahun ini, entah ini sebuah keberuntungan atau malah justru kutukan bagi Natusha. dan satu lagi dia adalah pengagum senja, dan pencinta milkshake strawberry.

Gadis ini sama sekali tidak menyukai hal yang berbau sains, masuk Jurusan IPA saja dia tak pernah minat hanya sebuah formalitas semata menuruti kemauan orang tuanya. Ayah dan Kakaknya dokter, itu Alasan mengapa dirinya harus terjebak dalam hal yang berbau sains.

Dan bahkan mungkin, Ia sangat menyukai hal-hal yang berhubungan tentang perekonomian Indonesia, politik Indonesia dan perkembangan bangsa Indonesia, senang memasak dan yang terakhir dia ingin seperti ibunya, pemilik restaurant ternama di Ibukota dan pengamat politik.

* * * * * *

"Respirasi Aerob menghasilkan banyak molekul ATP dari setiap molekul glukosa, ada yang Tahu berapa ATP maksimal yang dikeluarkan respirasi Aerob?"

"38 ATP maksimal dan 36 ATP minimal, berbeda dengan jalur Aerobik yang hanya menghasilkan 2 ATP".

Natusha memijit pelipisnya, Ia tak menjawab satu pun pertanyaan yang guru Les nya tanyakan. Ia sibuk mencatat bagian catatan kosong yang belum sempat ia tulis tempo hari, mengikuti Olimpiade Biologi bukanlah hal yang menyenangkan. Namun, itu adalah salah satu kutukan selama 12 Tahun dirinya sekolah.

"Natusha, mengapa donor elektron disebut agen reduksi?". Pulpen yang terus menari dalam buku catatan Natusha otomasis berhenti, pandangannya teralihkan, lalu tersenyum memandang guru bimbelnya.

"Hehehehe...maaf bu, Saya...
....saya lupa".

"Kamu itu, selalu sibuk sama kegiatanmu sendiri. Sekrang dengarkan baik-baik setiap materi yang ibu jelaskan".

Natusha menghela nafas lega ketika Lesnya sudah berakhir, Tangannya dengan cekatan memasukan buku-buku yang berserakan diatas meja, sesekali ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 5 sore. Ia harus sampai di Kafe sebelum pukul 5 lewat 30 menit.

Setelah berpamitan, Ia berlari menuju Grab yang sudah ia pesan sejak 15 menit yang lalu, nafasnya tersengah.

"Kafe Coklat pak".

'Cokalat's Happies' . Sebuah ukiran huruf yang terbuat dari kayu itu terpampang di pintu masuk sebuah kafe, Natusha memasuki kafe yabg terbilang agak besar itu, matanya menyapu pandangan untuk menemukan kedua temannya yang mungkin sudah menunggunya sejak tadi.

"Nat, Heree" Ia menghela nafasnya, melangkah menuju meja yang sudah ada Hana dan Daisy.

"Huhhh, Cape banget gua" Natusha meletakan Ransel pada kursi yang terletak di sampingnya, lalu menyeruput milkshake milik Daisy yang sudah tersisa setengah itu.

"Lagian lu sok-sok an banget Daftar OSN, pas lolos seleksi Provinsi mampus kan lu".

"Gua sih, bukan mau bikin lu down. Cuma ya, bukan gini juga kan cara lu melupakan status jomblo lu".

Natusha memutar bola matanya, "Pesenin Gua MilkShake Strawberry sama kentang goreng".

Hana tertawa, sebelum akhirnya ia memanggil waitters. Gadis keturunan Australia-Jawa itu memang sangat pedas saat berbicara, tak pernah berfikir jika ucapannya itu bisa melukai hati orang lain. namun, Hal itu sudah biasa bagi Natusha dan Daisy.

"oh iya dai, katanya lu masuk ekskul nari?" sontak kedua gadis yang berada didepan Natusha tertawa, hal itu membuat Natusha semakin bingung.

"Ya ampun Nat, pliss deh, kemaren kan udah di bahas pas jamkos. masa lu gak ngedengerin sih??." Natusha menghembuskan nafasnya menatap Hana sebal, lalu menjitak kening gadis di hadapannya tersebut.

"kemaren kan gua ngebut catatan kimia, Tau sendiri guru kimia killernya kek apa".

"kebiasaan sih lu. gini ya Natusha Jelek, Gua masuk ekskul nari itu tantangan dari Hana. dia tuh nyuruh gua deketin kak Kevin, dan bagi gua kak Kevin juga tampangnya oke bahkan lebih oke ketimbang mantan gua si kiki, sekalian buat dia nyesel lah itung-itung".

Natusha kembali menghela nafas, lalu menyedot milkshake strawberry miliknya hingga tersisa setengah gelas saja, mengambil ponsel dalam sakunya untuk sekedar melihat notifikasi ponsel.

"jomblo sok-sokan ngecek notif lu Nat" Hana tertawa mendengar ucapan Daisy dan hal itu juga membuat perhatian Natusha teralihkan, gadis itu menatap daisy sinis, lantas memasukan kembali ponselnya. "sirik amat sih lu Dai, lu juga lagi jomblo".

"udahlah ya, gausah ribut. gua yang taken aja diem" Ucapan Hana lantas membuat kedua gadis itu otomatis terdiam. Pacar Hana Kapten tim Futsal Inti disekolahnya, salah satu cowok yang paling berpengaruh bagi futsal SMA Matahari.

"Dava terus" Natusha memutar bola mata malas. Setelahnya dia menghabiskan milkshake strwberry miliknya lalu mengambil tas miliknya.

"Gua mau balik duluan udah jam setengah 7 ini. kelewat jam 7 gua gayakin bisa pulang dengan selamat" setelah mencubit kedua pipi teman karibnya Natusha berjalan meninggalkan temlat duduknya, menghampiri sebuah mobil yang sudah menunggu dirinya sejak seperempat jam yang lalu.

Natusha menjatuhkan tubuh diatas ranjang membentuk bintang laut, matanya menatap langit-langit kamar dengan seksama. harinya berlalu begitu monoton, menjalani hal yang mmembosankan dan menganggu pikirannya.

"Dek, turun makan dulu" 

"Iya, Nanti aku nyusul"

----------------------------------------

Diansa

H.U.R.TTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang