Kisah Dua Puluh Lima-Ketakutan

8 1 0
                                    

Jangkrik dan kodok bersahutan. Angin berembus mengenalkan suasana suhu kala malam.

"Itu apa?" Gerakannya terhenti saat suara khas kodok seperti menyambutnya di tempat ibadah.

"Hanya wilayah kosong yang kebetulan sedang kosong. Kau takut?"

"Begitulah." Gerakannya sangat lambat dan matanya gesit menerka di tiap sudut area persembahyangan.

"Oh ayolah kau takut kegelapan? Kau aman. Itu hanya perihal perasaan buruk. Jangan sampai kau dikalahkan dengan imajinasi itu.

Sejak saat itu pula Ida membiasakan  dirinya terhadap kegelapan yang ada di hadapannya. Menyingkirkan segala pikiran buruknya.

Tanpa ia sadari bahwa dirinya bersedia melangkah maju di kegelapan. Ketakutkan itu perlahan sirna.

Sudut KisahWhere stories live. Discover now