BAB 9

28 2 3
                                    

Kapan lagi seorang Nara mampu menggandeng cogan seperti sekarang, tak ayal jika banyak pasang mata melihatnya. Sudah seperti seorang artis Nara sekarang.

"Kak, mana sih tempat pendaftarannya? Risih diliatin mulu sama temen temen lo", kesal Naro.

"Itu dilapangan", tunjuk Nara pada sebuah tempat yang sudah dipenuhi oleh banyak siswa siswi baru.

"Kakak aja ya .. yang urusin semua", pinta Naro.

Nara faham akan adiknya yang tidak begitu menyukai keramaian. Lantas Nara hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Hai Ra"

"Hai Finta", Sapa Nara pada teman OSIS seangkatanya.

"Lo mau daftar sekolah lagi?", Tanya Finta.

"Mana mau gue balik kekelas sepuluh lagi. Itu adik gue mau daftar minta formulirnya dong" Pinta Nara.

"Oh gue kira lo mau balik kelas sepuluh lagi gitu. Lo tinggal ambil dimeja nomer dua dari kanan, itu khusus buat daerah sini", Jelas Finta dengan menunjuk beberapa meja dipojok lapangan .

"Oke, Makasi ya Fin" , Ucap Nara dan hanya mendapat ancungan jempol dari Finta karena dirinya sudah berlalu dari hadapan Nara.

Nara berjalan santai mendekati meja nomor dua yang ditunjuk Finta tadi, terlihat seorang cowok yang sedang sibuk menumpuk beberapa map berwarna biru tua tersebut.

"Permisi"

"Eh iya, ambil formulir ya?"

Nara lantas mendongak dan seketika terkejut melihat cowok dihadapannya.

"i-ini kak, mau minta formulir", Pertanyaannya kenapa sekarang Nara segugup ini.

"oh, lulusan mana dek?"

"Hahh ? g-gue?" tanya Nara.

"Iya kamu, kamu kan yang mau daftar?", tebak penjaga meja pengambilan formulir tersebut.

"Bukan kak, adik yang mau daftar" Jelas Nara, sejujurnya dia sudah tidak tahan berlama lama disini.

"oh , sekolah mana kamu?"

'kepo amat sih sama hidup gue' batin Nara.

"Aku anak sini kok naik kelas dua. Btw thanks ya kak, aku duluan"

Bagaimana Nara tidak mengenali kakak kelas yang menjaga meja formulir tersebut, baru juga satu bulan yang lalu Nara bersama Gea membicarakannya.

"Isi, trus kembaliin sendiri! Males gue", ucap Nara.

"Tapi temenin", Pinta Naro

"Bawel"

Naro sedang sibuk mengisi formulirnya dengan didampingi Nara disebelahnya. Meja yang disediakan untuk  mengisi formulir hampir penuh semuanya. Nara berdecak malas, dirinya ingin menikmati liburannya yang tinggal menghitung hari tersebut.

"Gue kumpulin dulu, trus pulang. tunggu sini kak" , ucap Naro.

Nara hanya menatap punggung Naro yang berjalan mendekat kembali kearah meja nomor dua. Tak sampai lama Naro sudah kembali ketempat kakaknya berada dengan wajah datarnya yang mampu membuat hati wanita berteriak heboh.

"Pulang ya?", tanya Naro memastikan

"Seblak", Pinta Nara.

Naro bukannya menjawab malah menaiki motornya dan memasang helmnya. Bahu Nara merosot mengetahui adeknya tidak akan mengizinkannya makan makanan pedas tersebut. Nara hanya nurut dan segera menaiki motor besar milik adiknya.

Si LimaWhere stories live. Discover now