Suara Cinta Tanpa Kata #Part-34

3.3K 252 30
                                    

Hembusan angin yang menerbangkan dedaunan disekitar taman belakang sekolah seolah menjadi background Rio dan Ify yang saat ini masih betah dalam sebuah pelukan yang penuh cinta. Keduanya seolah-olah ingin menyatukan kembali kepingan-kepingan hati yang telah lama hancur lebur karena perpiasahan dan kesalahpahaman.

Rio memejamkan kedua matanya dengan menumpukkan dagu dipuncak kepala Ify. Sesekali ia mencium dan menghirup aroma yang menguar dari tubuh Ify. Dan hal itu membuat perasaan kacaunya tenang. Ia merasa lega. Benar-benar lega.

Cukup lama keduanya berpelukan, Rio pun secara perlahan melepas pelukannya. Ia menangkup kedua pipi Ify dengan kedua tangan kokohnya. Menatap lekat kedua bola mata hazel Ify yang selalu membuatnya terpesona.

Dan seketika ia merutuki dirinya sendiri setelah menatap kedua manik Ify. Ada apa dengannya? Seharusnya sejak awal ia sudah mengenali Ify sebagai Flo ketika ia menatap kedua manik itu. Tapi dengan bodohnya ia selalu menyangkal bahwa Ify adalah Ify dan Flo adalah Flo.

Hanya karena kepribadian keduanya berbeda, dengan seenaknya ia menyimpulkan bahwa Ify bukanlah Flo dan Flo bukanlah Ify. Tapi sekarang ia menyadari satu hal dan ia teringat akan kata-kata Ibundanya bahwa Ify adalah Flo. Dan ia membenarkan kata-kata Raya bahwa Ify memanglah Flo ketika ia memandangi wajah Ify.

"Flo.."

Ify yang tengah menunduk seketika mendongak. Meskipun kedua pipinya tengah ditangkup oleh kedua tangan Rio namun ia menunduk meskipun sesekali ia membalas tatapan Rio. Kini tatapannya benar-benar terpaku pada kedua manik hitam milik Rio. Menunggu apa yang akan pemuda itu katakan.

Rio sendiri yang sudah mendapat perhatian penuh dari Ify menurunkan salah satu tangannya lalu menggenggam tangan Ify. Gadisnya hanya diam saja. Secara perlahan ia menuntun tangan Ify yang ia genggam lalu menyentuhkannya pada dada kirinya.

Deg

Deg

Deg

Deg

Deg

Ify terdiam dengan perasaan yang sulit untuk ia jabarkan. Menikmati degupan jantung Rio entah kenapa membuat perasaannya membuncah. Tanpa diminta seulas senyum manis terpatri dikedua sudut bibirnya.

"Flo bisa rasain itu, kan?" Tanya Rio yang dibalas anggukan kepala oleh Ify.

"Flo percaya sama Kak Al, kan?" Tanya Rio lagi yang masih dibalas anggukan kepala oleh Ify.

"Apa Flo masih meragukan perasaan Kak Al?" Tanya Rio yang kali ini dibalas gelengan kepala oleh Ify dan hal itu membuat perasaannya lega.

"Flo.." Panggil Rio lembuat seraya meremas lembut tangan Ify yang masih berada didadanya.

"Kak Al sayang sama Flo. Kak Al cinta sama Flo. Kak Al gak mau pisah lagi dari Flo" Lirih Rio yang membuat Ify langsung menghambur kedalam pelukan Rio.

Gadis manis itu kembali menangis yang membuat Rio langsung membalas pelukannya juga berusaha untuk menenangkan Ify yang kini sudah sesenggukan.

"Hiks.. Hiks.. Kak Al.. Flo juga sayang sama Kak Al.. Hiks.. Hiks.. Flo juga cinta sama Kak Al.. Hiks.. Hiks.. Kak Al jangan tinggalin Flo lagi.. Hiks.. Flo gak mau pisah dari Kak Al lagi.." Isak Ify seraya mencengkeram baju kemeja Rio.

Rio kembali memejamkan kedua matanya. Ia semakin mengeratkan pelukannya dan sesekali mendaratkan kecupan hangatmya dipuncak kepala Ify. Gadis kecilnya yang tercinta mudah sekali menangis dan Rio paham akan hal itu. Dari dulu hingga saat ini tetap sama, tak ada yang berubah.

"Flo?" Panggil Rio saat ia merasakan bahwa pelukan Ify mengendur.

Bahkan ia tak lagi mendengar isak tangis Ify. Dengan segera ia melepas pelukannya untuk memeriksa keadaan Ify dan alangkah terkejutnya ia saat melihat Ify memejamkan kedua matanya. Wajah gadisnya pun terlihat sangat pucat dan hal itu tentu saja membuatnya khawatir.

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Where stories live. Discover now