Suara Cinta Tanpa Kata #Part-3

4K 236 2
                                    


Rumah Winata -Pukul 14:45 WIB

Sebuah mobil mewah berjenis ferrari berwarna putih berhenti dipekarangn rumah yang terbilang mewah. Sang supir turun lalu membukakan pintu belakang agar seseorang yang duduk didalam sana dapat keluar tanpa kesusahan.

Setelah pintu mobil terbuka, seorang gadis yang tadi berada di bandara soekarno-hatta turun. Tanpa mengucapkan sepatah katapun ia melangkah masuk kedalam rumah yang dapat dipastikan itu adalah rumahnya. Sementara supirnya mengekor di belakang setelah mengeluarkan koper dari bagasi.

Gadis ini melangkah memasuki rumahnya yang mewah itu. Dan dapat ia lihat seorang wanita paruh baya namun tetap cantik dan muda tengah duduk santai di sofa ruang tamu sambil membaca majalah fashion.

"Nyonya". Panggil supir gadis tadi yang bernama Pak Den kepada wanita tadi. Wanita paruh baya itu mendongak dan terbelalak saat melihat ada seseorang yang sangat ia rindukan.

"Sayang!". Seru wanita tadi yang dapat dipastikan adalah ibu dari gadis ini. Gadis ini hanya tersenyum tipis tanpa membalas ucapan ibunya.

"Pak Den, bawa koper Ify langsung ke kamarnya ya". Perintah wanita cantik itu kepada Pak Den yang langsung dipatuhi oleh Pak Den. Lalu pria paruh baya itupun berjalan meninggalkan Nyonya serta Nona mudanya.

"Duduk dulu sayang. Kamu pasti capek". Sang bunda -Andin yang merupakan Ibunda Cakka dan Shilla- pun menuntun Ify untuk duduk di sofa. Dan dapat dipastikan bukan Ify, Cakka dan Shilla itu bersaudara. Ify menurut lalu duduk disamping Andin.

Andin memeluk Ify penuh sayang yang dibalas oleh Ify. Wanita paruh baya itu tersenyum. Ia sangat merindukan putri bungsunya ini.

"Ini surprise banget loh sayang. Pasti kedua Kakak kamu senang liat kamu pulang cepet". Ujar Andin yang dibalas senyum tipis oleh Ify dalam pelukan Andin yang belum terlepas.

Setelah melepaskan pelukkannya, Ify menatap Andin penuh kerinduan begitupula dengan Andin.

"Yaudah, Mama anter kamu ke kamar kamu ya sayang. Kamu istirahat sambil nunggu Kakak-kakak kamu pulang". Titah Andin yang diangguki oleh Ify.

Keduanya pun beranjak dari sofa berjalan menaiki tangga menuju kamar Ify yang ada dilantai tiga. Satu-satunya kamar yang dibangun khusus untuknya. Sementara sisa lahan lainnya ia jadikan sebagai halaman kamar dan taman mini.

Sebenarnya itu tidak disebut sebagai lantai tiga. Karena sebenarnya itu adalah atap rumah. Namun karena keinginan Ify sejak 10 tahun yang lalu. Ayahnya, Ridwan terpaksa merenopasi rumahnya dan membangun kamar khusus untuk Ify dengan luas 20x20 meter.

***

Cakka baru saja pulang setelah tadi mengantar Agni pulang kerumahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 18:05 WIB.

'Masih ada waktu buat shalat'. Pikirnya.

Ia memarkirkan motor cagiva hitamnya di garasi rumahnya. Lalu dengan langkah sedikit tergesa-gesa ia memasuki rumah besarnya itu. Alasannya satu, yaitu shalat.

"Baru pulang Kka? Sana mandi, shalat. Trus kamu panggil adik-adik kamu untuk makan"

Suara Andin menghentikan langkah Cakka yang berjalan menuju kamarnya yang ada dilantai bawah. Tepatnya dibagian belakang tangga menuju lantai dua. Cakka berbalik dan mendapati Ibunda tercinta sedang merapikan meja makan untuk persiapan makan malam. Pemuda tampan ini mengernyit bingung saat Andin mengucapkan kata adik-adik.

"Adik-adik?". Tanya Cakka yang tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. Andin mengangguk.

"Iya. Shilla sama Ify, siapa lagi? Mereka berdua sekarang lagi ada di kamar Ify. Nanti kamu panggil gih setelah selesai shalat". Jelas Andin yang membuat Cakka membelalakkan matanya karena terkejut.

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang