Suara Cinta Tanpa Kata #Part-11

4.1K 230 51
                                    

Rumah Winata

Rio, Alvin, Gabriel, Sivia dan Agni kini sudah berada di ruang santai Kediaman Winata. Mereka sedang menunggu sang tuan rumah yang katanya ingin mengambil makan dan minum. Padahal mereka sendiri sebenarnya tidak perlu diambilkan karena mereka sudah biasa untuk mengambil sendiri. Lagipula seluk-beluk Rumah ini sudah mereka hapal kecuali kamar Ify.

Ceklek

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan muncullah Shilla dan Cakka yang masing-masing membawa nampan berisi makanan juga minuman.

"Lo berdua kayak apa aja, deh. Lagian kita juga bisa ngambil sendiri" Ujar Gabriel merasa tak enak.

"Udah gak papa hitung-hitung gue belajar jadi tuan rumah yang baik" Balas Shilla asal sambil mengibaskan tangannya ke udara setelah ia meletakkan nampan di meja.

"Ceilleehh.. Bahasa lo, Shill. Mantep!" Sahut Sivia dengan sedikit kekehannya.

Shilla menampilkan cengiran khasnya. Sebenarnya ia dan Cakka yang ngotot ingin mengambilkan makan dan minum karena sekarang ada Ify. Bukannya mereka ingin menyembunyikan adik kesayangannya itu tapi Ify sendiri yang meminta agar Cakka dan Shilla tidak membiarkan sahabat-sahabatnya untuk berkeliaran.

"Eh, btw bulan depan bakal diadain pensi, ya?" Tanya Agni sambil mencomot keripik singkong dalam toples.

"Iya. Yang gue denger sih gitu" Sahut Alvin yang saat ini tengah mendengarkan musik lewat earphone yang ia pakai di telinga kiri.

"Terus-terus apa aja acaranya?" Tanya Shilla kemudian.

"Belum tahu, sih. Lo tanya sama si Pak boss deh" Sahut Alvin.

Ia melirik Rio yang merupakan seorang Ketua Osis tengah sibuk dengan I-Phonenya.

"Apaan?" Tanya Rio acuh tanpa mengalihkan pandangannya dari I-Phone.

"Pensi bulan depan ada acara apa aja, Yo?" Tanya Sivia.

Dan kali ini pemuda hitam manis itu mendongak. Ia mengernyitkan dahi dengan jari telunjuk yang mengusap pipi kirinya pertanda ia sedang berpikir atau mengingat.

"Keknya seperti biasa deh. Kayak dance, nyanyi, musikalisasi puisi, band sama drama musikal" Terang Rio kemudian.

"Eh, tumben gak ada bazar?" Tanya Gabriel heran.

"Gue gak tahu pasti, sih. Keknya ada juga deh. Soalnya kita belum adain rapat Osis sama Pembina buat bahas soal pensi" Jawab Rio cuek sambil menggedikkan bahu acuh.

"Yellaaahh.. Jangan kelamaan, Yo. Ntar persiapan jadi ngedadak lagi" Sahut Cakka yang diangguki sahabat-sahabatnya.

Rio memutar kedua bola matanya kesal namun tak urung ia mengangguki ucapan Cakka. Setelah itu ia kembali sibuk dengan I-Phonenya tanpa menghiraukan obrolan sahabat-sahabatnya yang masih membahas soal pensi yang akan diadakan bulan depan.

RioAlfAM : 'Lg ngapain?'

FlorArtha : 'Nggak lgi ngapa2in'

RioAlfAM : 'jgn2 lg mikirin aku, yaa?'

FlorArtha : 'PD bgt 😜'

RioAlfAM : 'ikh mlh melet2 😳. Jdi gemes deh 😚'

FlorArtha : '😓'

RioAlfAM : 'kok gtu bls'a? 😢'

FlorArth : '😊😊'

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Where stories live. Discover now