Suara Cinta Tanpa Kata #Part-12

2.5K 176 14
                                    

Rumah Winata -06:15 WIB-

Shilla sudah siap dengan pakaian tranningnya dan sekarang berjalan kearah kamar Ify berniat untuk mengajak adik bungsunya itu untuk ikut jogging bareng walau ia tahu itu mustahil. Tapi apa salahnya mencoba, kan?

"Fy lo ma-"

Baru saja Shilla membuka pintu dan menyuarakan niatnya seketika mendesah lesu saat melihat kamar sang adik sudah kosong dan rapih.

"Ify kemana yaa? Kok gak ada. Padahal gue baru aja mau ngajak dia jogging bareng. Huuhhh" Tanya Shilla kedirinya sendiri sembari meninggalkan kamar Ify.

Ia berniat untuk menemui kedua sahabatnya, Agni dan Sivia yang ia tinggalkan tadi di kamar tengah bersiap-siap.

"Lo dari mana, Shill?" Tanya Agni saat melihat Shilla sesampainya gadis cantik itu di dekat kamarnya.

Agni menatap heran Shilla yang datang dari arah yang berbeda dengan arah menuju tangga yang menghubungkan lantai satu dan dua. Ia dan Sivia yang saat ini bersandar pada balkon yang ada di rumah Shilla menatapnya penasaran.

"Gue gak dari mana-mana kok" Jawab Shilla yang berusaha untuk menutupi kegugupannya.

"Masa? Kok lo dateng dari arah sana? Bukannya yang gue tau itu jalan buntu yaa?" Tanya Sivia curiga.

Shilla terlihat gelagapan yang membuat Sivia dan Agni penasaran. Dalam benak keduanya apakah sahabatnya ini sedang menyembunyikan sesuatu.

"Oyyy lo bertiga cepetan kenapa? Jangan lama-lama dandannya dong. Udah siang nih" Teriak Cakka sedikit tak sabaran membuat fokus Agni dan Sivia teralihkan.

Sementara Shilla menghela nafas lega karena suara Cakka yang secara tak langsung telah menyelamatkannya atau lebih tepatnya... Ify!.

"Yaudah yuk. Anak cowok udah pada nunggu tuh" Ajak Shilla lalu berjalan lebih dulu yang diikuti kedua sahabatnya sambil menggedikkan bahu cuek.

"Ck. Lo pada lama banget sih? Dandan dulu?" Ucap Cakka tak sabar saat melihat Shilla, Sivia dan Agni telah sampai di ruang keluarga yang terhubung dengan ruang makan dan dapur.

"Hehehe.. Lo kayak gak tau cewek aja, Kka" Balas Sivia cengengesan.

Cakka mendengus lalu mengajak ketiga gadis cantik itu untuk keluar rumah dimana Rio, Alvin dan Gabriel sudah menunggu di teras rumahnya.

"Naah.. Akhirnya. Yuk, udah siang nih. Ntar taman keburu rame" Kata Alvin sambil melihat jam tangan berwarna biru donker yang melingkar dipergelangan tangan kanannya tengah menunjukkan pukul 06:25 WIB

"Yaudah yuk" Balas Sivia, Shilla dan Agni serempak.

Mereka bertujuh pun akhirnya beranjak dari rumah Cakka dan Shilla menuju taman komplek dengan berjalan kaki. Karena memang jarak antara rumah Cakka dan Shilla dengan taman hanya membutuhkan waktu 15 menit.

Jadi mereka tak perlu memakai kendaraan untuk ke taman itu. Bukankah niat mereka ke taman untuk jogging? Jadi, untuk apa memakai kendaraan untuk ke taman. Toh, jalan kaki juga merupakan olahraga ringan yang bisa memperlancar aliran darah.

***

TPU Merawai Indah -06:25 WIB-

Seorang gadis cantik tengah duduk di samping pusara yang terlihat rapih, bersih dan tentunya terawat. Ia mengusap nisan yang bertuliskan Allena Regar Artha dan setetes air mata jatuh membasahi nisan itu.

Gadis cantik itu yang tak lain dan tak bukan adalah Ify menangis dalam diam dengan tangan kanan yang terus mengelus nisan Ibundanya.

Ia menumpahkan seluruh perasaanya pada makam sang Ibu. Rasa sakit, marah, sedih, rindu dan penyesalan semuanya ia tumpahkan lewat air matanya yang mengalir deras membasahi pipinya.

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora