Chapter Eleven.

Mulai dari awal
                                    

'Tuhan kumohon. Ambillah nyawaku saat ini.'

Mayni bingung akan memberi tahunya bagaimana, jika dirinya bukanlah adik dari Elmarc yang ia maksud. Tapi Mayni hanyalah seorang gadis yang lemah dibawah kekuasaan Charles.

Saat ini dirinya hanya menunggu keajaiban dan keadilan itu tiba. Sungguh berada disini membuatnya sakit. Bukan hanya sakit fisik. Tapi sakit hatipun ia rasakan, dimana pria yang ia cintai berlaku kasar kepadanya.

***

"Apa? Bagaimana bisa kita salah orang? Kau ku bayar agar bisa mengulik sesuatu dengan akurat," Charles emosi saat mendengar bahwa yang ia sekap kini bukanlah adik dari Elmarc. Pantas saja, jika ia tidak datang-datang.

Licik!

Dia lebih licik dari Charles.

"Maaf bos," Anak buahnya tertunduk ketakutan melihat Charles murka saat ini.

"Kau ku pecat!"

Charles langsung meninggalkan ruangan itu, lalu menuju kamar yang menjadi saksi bisu penyiksaan demi penyiksaan pada Mayni wanita tak bersalah. Oh sungguh Charles menyesal akan hal itu. Dia bodoh telah membuat perempuan yang ia cintai terluka.

Cintai?

Ya, jauh sebelum Mayni mencintainya, Charles lebih dulu mencintai Mayni.

***

"Aku mohon, jangan sakiti aku."

Pria gagah nan tampan yang ternyata iblis inipun terus memompakan kejantanannya kepada gadis cantik yang kini hanya bisa pasrah dibawah kukungannya.

"Tidak bisa. Aku benci kau, kau telah menipuku. Sialan!" Seperti orang yang sedang keserupan, Charles menyetubuhi Mayni dengan sangat kuat. Dia benci dengan Elmarc. Sungguh! Awalnya dia berfikir bahwa dengan menyiksa Mayni dia akan membuat Elmarc lemah. Tapi ternyata tidak! Karena alasan yang mencengangkan baru saja dia dapatkan membuatnya marah, ternyata Mayni bukanlah adik dari seorang Elmarc. Dia salah orang! Sungguh tolol dia telah menyuruh orang yang sangat tidak becus dalam mengulik informasi.

"Akhhh... Akhhh" Desah Charles saat dia sudah mencapai klimaksnya.

Kini dia menatap perempuan disampingnya. Mayni sudah tertidur lelap disampingnya, Charles menatap dengan penuh rasa bersalah. Sungguh ini semua diluar dugaannya. Sialan! Elmarc telah mengelabui dirinya.

Charles menarik kepala Mayni agar mendekat dengannya. Tangan kirinya dijadikan alas untuk menidurkan kepala Mayni. Sedangkan tangan sebelahnya mengeluskan pada memar yang terdapat diwajah Mayni. "Maaf.." Ucapnya lirih sambil mengecup luka memar itu. Dengan harapan, besok luka tersebut akan segera pulih kembali. Konyol memang.

***

Setelah kejadian brutal dan penyiksaan itu, Charles memutuskan untuk menikahi gadis pujaannya. Mayni Olani. Perempuan yang dicintainya saat pertama kali dia melihatnya disebuah apartemen.

"Maafkan aku, telah menyiksamu. Aku bodoh, maaf sayang. Aku janji akan menebus semuanya," Ucap Charles yang saat ini sedang berada dikamar setelah beberapa jam mereka melangsungkan resepsi pernikahan mereka.

Mayni hanya tersenyum, tangannya mengelus dada bidang milik suaminya.

"Tidak apa-apa. Aku sudah memaafkanmu sayang,"

Charles hanya bisa membalas senyuman Mayni dengan tatapan bersalahnya."Sungguh aku beruntung mendapatkanmu,"

"Sudahlah lupakan saja kejadian itu. Malam ini adalah milik kita,"

"Kau benar, so wanna play with me babe?" Seringaian nakal tercetak jelas diwajah tampannya.

"Yes, i can do."

Malam pertama merekapun akhirnya terjadi. Dengan penuh kelembutan. Charles melakukannya dengan pelan-pelan dan membuat Mayni melayang seperti diawan.

Flashback off

"Kau sedang masak apa sayang?"

Mayni yang sedang melamun pun langsung terkejut melihat sepasang tangan melingkar diperutnya. Dimatikannya kompor yang sedang menyala itu, lalu berbalik hingga berhadapan dengan suaminya.

"Aku memasak sup untuk malam ini sayang." Tangannya ia lingkarkan keleher suaminya.

Charles yang melihat istrinya tersenyum itu langsung menciumnya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Tak ada kekasaran dan penyiksaan disana. Charles berjanji akan memanjakan istri tercintanya itu.

"Enghh.." Mayni mendesah saat tangan kekar Charles meremas dadanya. Membuat kepalanya menengadah keatas, dan itu adalah keuntungan bagi Charles untuk mencium leher dari sang istri dengan leluasa.

"Kita harus tunda makan malamnya sayang, karena sekarang aku ingin memakanmu,"

Charles membawa Mayni menuju kamar mereka tanpa melepas pagutannya. Dan selanjutnya hanya merekalah yang tahu.

To be continue...

Exitium Mendax [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang