Part 47

36.3K 1.3K 99
                                    

Zean kini berada di cafe wajah nya menunjukan bahwa di sedang bahagia. Dia merasa gertakan pertama untuk Nina sudah cukup untuk membuat nya menjauh dari Alex. Lalu Naufal datang menemui Zean, Naufal yang melihat wajah Zean berseri pun bertanya.

"Ze, kamu lagi senang ya?" Tanya Naufal.

"Bukan senang lagi Fal, tapi gue hari ini bahagia. Gimana cewek yang namanya Nina itu hari ini masuk sekolah ga?" Tanya Zean. Naufal hanya diam melihat Zean.

"Gak masuk pasti kan. Kayanya dia udah cukup takut sama gue" Zean tersenyum miring.

"Takut sama lo maksudnya gimana Ze?" Tanya Naufal serius.

"Hari ini gue ketemu sama Nina dan gue udah kasih tau siapa gue sebenarnya." Jelas Zean menatap Naufal. Naufal cukup kaget mendengarnya, namun dia menutupi nya.

"Terus lo lakuin apa Ze?" Tanya Naufal kembali.

"Ya gue culik dia. Terus gue peringatin ke dia kalau gue udah kembali dan dia lebih baik tinggalin Alex. Atau gue akan berbuat lebih dari itu. Dan lo tahu ekpresi dia Fal?" Tanya Zean. Naufal pun kembali diam.

"Dia ketakutan, matanya terus melihat gue. Mungkin dalam pikiran nya 'kenapa orang mati hidup lagi' ya itulah gue." Jelas Zean dengan senyum.

"Terus langkah kamu selanjut nya apa Ze?" Tanya Naufal.

"Gue bakal temuin Gerald, dan buat hubungan kita kaya dulu lagi." Jelas Zean dengan bangga.

"Gue dukung lo Ze. Lo bahagia gue bahagia Ze." Kata Naufal.

Naufal lalu meminum minuman nya.

"Cincin lo masih di pakai Fal." Tanya Zean.

"Iya, udah gak muat di jari telunjuk aku. Makanya aku pake di jari kelingking." Jelas Naufal tertawa.

"Itu kan gue kasih udah lama banget Fal. Masih lo simpen?" Tanya Zean.

"Cincin dari kamu aja aku simpen. Apalagi hati kamu. Hati kamu selalu tersimpan disini Ze." Jelas Naufal menunjuk dadanya.

"Terimakasih Naufal. Tapi aku masih menyukai Gerald."

Tiba-tiba Zean mendapat pesan di ponselnya lalu tersenyum.

"Gue pergi dulu ya. Ini udah saat nya. Aku kembali di saat dia sedang kacau hahah" Jelas Zean sambil tertawa kemudian dia pergi dari cafe.

"Ze, aku gak mau kamu jadi orang jahat. Biar aku saja Ze" Kata Naufal melihat punggung Zean yang menjauh.

***
Nina sedang berada di dalam ruang IGD dan sedang di periksa oleh doker. Sempat ada perdebatan antara dokter dan Alex. Alex memaksa ingin masuk menemani Nina namun dokter menahan nya.

Kini Alex sedang duduk, sesekali dia menjambak rambut nya frustasi. Dia akan memberi perhitungan kepada bodyguard yang dia suruh menjaga rumah Nina karena mereka lalai menjaga Nina.

Sering kali Nina masuk kerumah sakit itu karena dirinya tak bisa menjaga Nina. Mengapa musuh-musuhnya selalu menyerang Nina, gadisnya.

"Tuan, anda minum dulu Tuan?" Kata Max membawakan minuman.

"Apa? Lo tawarin gue minum? Gue lagi khawatir nungguin Nina tapi lo nawarin gue minum Max?" Kata Alex dengan mencengkram kerah Max.

"Maafkan saya, Tuan. Saya han--"

"Tuan Alex." Panggil dokter membuat Alex melepaskan tangan nya pada kerah baju Max.

"Cepet beritahu, gimana keadaan Sharen?" Kata Alex to the point.

"Keadaan pasien sudah stabil. Suhu panas di tubuhnya juga sudah menurun. Memang saat pasien datang kesini suhu tubuhnya sangat panas beruntung pasien tidak mengalami kejang. Karena biasanya orang yang demam tinggi akan mengalami kejang. Namun kini pasien sudah lebih baik mungkin tubuhnya nya saja yang masih lemas dan dia harus beristirahat dan menghabiskan kantung infus nya." Jelas dokter.

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang