(22) [pt.2] Kindegarden

1.8K 306 54
                                    

Seongwu membungkuk hormat kepada guru guru senior setelah selesai mengadakan evaluasi yang selalu diadakan satu kali seminggu.

Seongwu segera keluar dari ruangan itu lalu memakai mantel dan sepatunya.

"Seongwu, ingin pulang dengan hyung?.." tiba tiba Jisung muncul dan menawari Seongwu untuk pulang bersamanya.

"Ey tak usah hyung. Aku bisa sendiri.." Seongwu menolak dengan tersenyum.

"Benarkah? Kau beneran tidak apa?.."

Seongwu mengangguk.

"Okeey.. kalau begitu sampai jumpa, sampai jumpa esok hari.." Jisung melambaikan tangannya lalu membuka pintu keluar dan menghilang.

Tak lama dari keluarnya Jisung, Seongwu melangkahkan kakinya keluar dari sekolah.

Ia berjalan menuju halte tempat ia menunggu bis untuk pulang. Ketika lama menunggu, bukannya sebuah bis yang berhenti, melainkan sebuah mobil hitam berhenti di depannya. Seongwu hanya menyerngit bingung. Seongwu masa bodo lalu kembali melihat sekeliling.

"Ong saem?.."

Seongwu mengalihkan kembali pandangannya pada mobil itu ketika mendengar namanya dipanggil.

"A-anda kenal saya?.." tanya Seongwu sambil sedikit menundukkan tubuhnya untuk melihat orang yang memanggilnya. Ditambah lagi orang ini memakai kacamata hitam.

"Ini saya, ayah Daehwi, Kang Daniel." Pria didalam itu melepaskan kacamatanya lalu tersenyum ke arah Seongwu.

"Oh astaga, maaf ayah Dae- ah maksud saya Daniel-ssi, wajah anda terlihat berbeda dengan kacamata.." ucap Seongwu sambil menggosok tengkuknya.

Daniel tertawa singkat, "Naiklah, saya antar pulang."

"Eing? Ah tidak usah.. saya naik bus saja Daniel-ssi." Tolak Seongwu halus.

"Ey cepatlah masuk Seongwu-ssi.." ucap Daniel sekali lagi sambil memencet tombol guna membuka kunci pintu mobil.

"Tidak apa, anda duluan saja Daniel-ssi." Tolak Seongwu.

"Hari semakin sore, Mau sampai kapan anda menunggu bis? Jangan sungkan dengan saya, Seongwu-ssi.. sekarang naiklah.."

Seongwu menggigit bibirnya. Ia bingung harus menuruti atau tidak. Tidak terlihat terlalu murahan kan kalau mengiyakan tawaran hot daddy ini?

AkhirnyaSeongwu menyerah dan membuka pintu mobil Daniel. Daniel tersenyum senang. Seongwu menutup pintu itu.

"Euung.. maaf saya lancang Daniel-ssi."

"Ey tidak sama sekali.." ucap Daniel sambil tersenyum tampan. Seongwu yang melirik Daniel sedikit malu melihat senyum tampan Daniel.

"Sudah saya bilang jangan sungkan dengan saya Seongwu-ssi.."

Daniel menarik sabuk pengaman dari sebelah kanan Seongwu. Badan mereka sangat dekat apalagi wajah, bahkan hidung mereka hampir bersentuhan. Seongwu membeku dan jantungnya rasanya mau copot ketika melihat Daniel dari jarak sedekat ini. Meski memiliki satu anak, hot daddy ini sama sekali tidak punya keriput di wajahnya. Masih terlihat sangat muda untuk disebut duda. Seongwu sendiri sempat kagum.

Daniel menarik sabuk itu lalu memasukkannya ke tempat sabuk pengaman(?) sampai terdengar bunyi klik baru Daniel menormalkan kembali duduknya.

Seongwu menormalkan jantung dan juga nafasnya.

Daniel kembali memasang kacamata hitamnua. "Baiklah, ayo kita antar Seongwu-ssi sampai rumah.." ucap Daniel diakhiri senyuman lebar.

.
.
.
.
.

Secret Fantasy ✧°• [Ongniel]Where stories live. Discover now