27. Complicated

11.8K 716 27
                                    

Talitha's POV

Aku melihatnya. Alan berdiri didepan sebuah ruangan, pandangannya kosong. Semakin aku mendekati posisi Alan berdiri semakin jelas kalau baju kemeja putih Alan sedikit berlumuran darah, Aku sadar bahwa ada darah kering di dahi Alan yang sudah dijahit dan aku sadar bahwa Rachel tidak ada disampingnya.

Rachel terbaring tak berdaya sementara para tim medis sibuk mengobati Rachel. Aku menutup mulutku dan menangis memeluk Nayra.
Bahu Nayra sedikit bergetar. aku tau dia menahan tangisnya supaya aku tidak bersedih juga. Nathan berdiri tidak percaya apa yang di lihatnya.

"Rachel Pasti Gak apa-apa kok" Kata Nayra menguatkan.

Alan masih berdiri di depan pintu dengan pandangan kosong

Rachel ...

Senyuman manisnya yang selalu ada di wajahnya kini tergantikan dengan wajah pucat.

Tidak lama kemudian kedua orang tua Rachel datang diikuti kedua kakaknya dibelakang, dokter keluar dari ruangan dan mengajak orang tua Rachel masuk ke ruangan nya. entah apa yang mereka bicarakan, pasti soal kondisi Rachel.

Alan duduk disebelahku, tetap diam. aku tau dia sedang tidak ingin bicara mengingat kondisi Rachel.

Author's POV

Alan masuk kedalam ruangan dimana Rachel dirawat. Melihatnya, Alan menjadi sangat sedih dan sangat bersalah.
Ia mendongakkan kepalanya menahan air matanya dan menarik napas.

Alan duduk dikursi sebelah Rachel berbaring, menggenggam tangannya. Alan menunduk, air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya keluar juga.

"Maafin aku Hel, maafin aku" Ucap Alan masih sambil menundukkan kepalanya, ia mati-matian menahan air matanya supaya tidak keluar lagi

"Maafin aku buat kamu jadi seperti ini ... Maafin aku kalau ..." Jeda sebentar, Alan menatap Wajah Rachel. air mata pun keluar lagi, Alan menarik napasnya dan menghembuskannya "... Kalau aku gak bisa bales perasaan kamu"

Alan sangat bingung. dulu Rachel adalah sahabat Alan sendiri dan Rachel membuat Alan jatuh cinta kepadanya, Tapi Rachel sayang kepada Alan hanya sebatas sahabat tidak lebih dan saat itu Rachel mencintai orang lain dan bukan Alan. Hal ini membuat Alan patah hati, Tapi ini sama sekali bukan salah Rachel. Rachel sama sekali tidak tau kalau Alan menyukainya bahkan mencintainya.

Ketika mereka berdua naik kelas 9, Rachel dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Jerman selama Satu tahun. Sejak saat itu Alan sadar bahwa ia harus berusaha untuk tidak menyukai Rachel dan memulai hidup baru tanpanya.

Sejak ia lulus SMP mereka sekeluarga pindah rumah tepat disamping Rumah Talitha. Alan pikir ini waktunya untuk melupakan semua ingatan dan kenangan tentang Rachel. Sampai Akhirnya ia bertemu dengan seorang gadis yang bisa membuatnya jatuh cinta.

Gadis yang membuatnya nyaman setiap kali ia berada disampingnya, Alan mulai menyukai gadis itu. Sampai Akhirnya Rachel datang lagi dan membawa semua kenangan dan ingatan itu lagi.

Semuanya begitu kacau.

Alan bangkit berdiri dan menghapus air mata "Cepat Sembuh Hel" Ucapnya lalu meninggalkan Rachel sendirian. Tanpa Alan sadari, setetes air mata keluar dari mata Rachel yang masih tertutup rapat.

Ketika Alan keluar dari pintu ruangan Ia hanya melihat Talitha yang tertidur di bangku tempat untuk menunggu. wajahnya begitu lelah.
Tadi banyak Teman sekolah yang datang menengok Rachel. Clarisse pun datang untuk menengoknya dan membawakannya sebucket bunga.

Alan menatap Wajah Talitha. ia tersenyum kecil

Talitha ...

Alan duduk disebelah Talitha yang tertidur dan membiarkan Kepala Talitha bersender di pundak nya.

Biarkan momen ini untuk sementara 

*

Talitha terbangun dari tidurnya, sebuah jaket menyelimutinya dan hanya ada Alan yang berada disebelahnya, Talitha tersenyum dan balik menyelimuti tubuh Alan dengan jaket yang berada di tubuh Talitha tadi.

Ia Melihat sekilas Rachel masih berbaring tenang diruangan, ia kembali menghela napas. Talitha melirik jam tangan yang melingkara pergelangan tangannya.
Jam 11.25

"Harus buru-buru pulang"

Talitha berjalan ke jendela ruangan melihat Rachel "Besok aku nengok kamu lagi ya Hel, semoga besok kamu udah sadar" Kata Talitha

Kemudian Talitha berbalik dan pulang menyusuri lorong rumah sakit yang mulai sepi.
Ketika Talitha sampai dirumah, Talitha bergegas membersihkan badan dan kembali tertidur.

Tidak sampai 7 jam Talitha tidur, ia sudah dibangunkan oleh bunyi telepon dari ponselnya. Talitha bangkit berdiri dan mengambil ponselnya. Nomor tidak Dikenal
Ia melirik jam dinding yang menempel di kamarnya. Jam 2 Pagi.

Siapa orang yang menelpon nya dipagi buta seperti ini?

"Halo?"

"Halo ...."

PerfectWhere stories live. Discover now