12. Maaf

20.4K 830 11
                                    

Aku terdiam.

Dia .. Dia Cemburu?

Ada bunyi krasak-krusuk dari semak-semak otomatis aku mundur mendekati Alan. apa itu? serigala? anjing liar? monyet? ular? kura-kura? yang terakhir lupakan saja.

Dan tiba-tiba Adrian muncul dari semak-semak. gawat, bakal mencak-mencak nih kalau dia tau aku dan Alan belum mengambil air

"kenapa masih disini?" tanya Adiran datar. sekarang sih datar, bentar lagi toa

"ini mau nyari kok!" Alan setengah berteriak dan langsung menarik tanganku menuju ke tempat air.

sedangkan Adrian kami tinggal begitu saja

"Maaf, kalau gue tadi kasar" kata Alan sambil mengambil air dan memasukkan ke ember yang kami bawa tadi "soal tadi .. lupain aja. tapi plis, maafin gue"

aku tersenyum "udah gue maafin kok. maafin gue juga ya"

Alan yang tadinya berjongkong kini berdiri dan tanpa disangka langsung memelukku "Thank"s" tubuhku menegang, pipiku memerah seakan semua darah berkumpul di pipiku dan menjadikannya berwarna merah seperti kepiting rebus

*

Hari ini adalah hari terakhir aku Camping, terasa cepat sekali ya? haha.

menurutku camping kali ini seru, sangat jauh berbeda dari camping ku waktu SMP. sekarang kamu sedang bersiap-siap dan masuk kedalam bis

Nayra yang mengatakan kalau camping kali ini akan menyenangkan berpendapat lain "argh, gue gak mau lagi ikut kegitan ginian! kapok gue! masa gue disuruh-suruh sama ketua dan yang lainnya santai-santai?" ucapan Nayra sengaja dikeraskan, ia bermaksud menyindir teman sekelompoknya yang katanya santai-santai itu

sedangkan aku yang berpendapat camping ini sama sekali tidak menyenangkan, malah menyukai kegitan ini

"Sabarlah"

*

"udah lama tante gak liat kamu, ayo masuk" tante Ria mempersilahkan aku masuk ke rumahnya, rumah yang bagus dan halaman yang luas

"hehe, Amanda mana?" tanyaku

"Amanda? mungkin di halaman belakang.. kamu istirahat dulu ya, tante mau ke dapur" aku mengangguk kecil, dan berjalan menuju kamar tama yang selalu aku tempati kamar tamu yang jendelanya menghadap ke halaman belakang rumah yang luas

aku selalu suka dengan rumah pohonnya.

aku merebahkan tubuhku ke kasur, dan meletakkan tasku yang berisi laptop, baju ganti ku di kursi kecil.

merasa cukup bosan tidur-tiduran disini tidak ada kerjaan aku pun keluar lewat pintu dapur

di dapur aku menemukan tante Ria dan tante Anna sedang berdiskusi bagaimana cara membuat kue yang berada di buku.

tante Anna adalah tetangga sebelah Amanda, anak tante Anna adalah sahabat Amanda dari kecil sampai sekarang jadi mereka kenal dekat

bagaimana aku tau?

aku sering kesini dan aku kenal baik mulai dari sahabat Amanda sampai keluarga sahabat Amanda

aku melihat Amanda dan Dannis -sahabatnya- tengah berdebat, ada apa? biasanya mereka rukun sekali

Amanda berusaha menjelaskan sesuatu tapi Dannis hanya melipatkan tangannya di dadanya

sepertinya mereka ada masalah

Dannis menggeleng dan langsung meninggalkan Amanda yang mengacak-acak rambutnya frustasi.

Dannis memasuki rumahnya dan menutup pintu dengan cara membantingnya sedangkan Amanda mulai naik ke atas rumah pohon

aku makin penasaran.. kenapa mereka berdua?

Dannis yang tampak kesal dan Amanda yang tampak sebal

aku pun memutuskan untuk mengikuti Amanda yang naik rumah pohon

Amanda terdiam sambil megangi tali pembatas.

"ada masalah?" tanyaku dan membuatnya membalikkan badan dan langsung memelukku aku balas pelukannya.

kacamata yang biasanya bertengger manis di wajahnya tidak ada, terkadang ia melepas kacamatanya kalau sedang berada di rumah

"gak ada. gue kangen sama lo" jawabnya. aku terkekeh

"bohong. tadi gue liat lo sama Dannis berantem"

"dari tadi dia kepo banget nanya in gue tadi ngapain aja pas kerja kelompok bareng Nita. ya, gue jawab ngerjain tugas lah. Dannis gak percaya dan ngambek gitu aja.. aneh kan?" Amanda menggeleng-gelengkan kepalanya

tiba-tiba aku teringat ketika Alan menanyaiku terus menerus ketika aku mengobrol bersama Nathan, dan dia .. cemburu ..

"mungkin dia .. cemburu" gumamku

"cemburu? gimana dia bisa cemburu? kalau pun dia cemburu kenapa dia harus cemburu pas gue ngerjain tugas kelompok sama cewek?"

"gak tau juga. tanya aja doi" jeda sebentar "masih suka fotografi?"

"pastilah" jawabnya mantab

"kayak Alan dong"

"Alan? siapa?"

gawat-_-

aku menggeleng cepat, sedangkan Amanda menyeringai "Pacar baru ya? atau gebetan?"

"bukan siapa-siapa!" Amanda menggelitikku sedangkan dia tau kalau aku paling tidak suka digelitiki "Oke! oke! stop! Alan, tetangga baru gue sekaligus anak dari temen nyokap dan sekaligus lagi temen baru di sekolah gue" jelasku

"widih, bisa kebetulan banget gitu ya"

A/N : MAAF SEDIKIT PAKE BANGET AAA AUTHOR AJA KECEWA SAMA TULISAN SENDIRI PARAH PARAH

Btw, author udah selesai UAS dan internet sudah nyala kembali:D rencanannya sih nanti saya pengen bikin ceritanya Amanda-Dannis nanti kalau Perfect udah kelar hehe

PIC : Alan Mahardika

PerfectOnde as histórias ganham vida. Descobre agora