Mulai Terbiasa

18 0 0
                                    

Seiring berjalannya waktu aku pun mulai terbiasa dengan hadirmu di sisiku.
                                                    -Vania Kehlani

Aku pikir sekelas dengan anak seperti Angkasa dan kawannya tidak terlalu buruk, bukan karena aku menyukai Angkasa melainkan mereka yang selalu menciptakan gelak tawa di kesunyian kelas.

Aku mencuri pandang kepada Angkasa, dari layar hp aku melihat rupanya dia sedang membicarakan sesuatu game. Entahlah aku tidak mengerti game apa itu, yang jelas aku bahagia bisa melihatnya sedekat ini.

"WOIIII VAN NGAPAIN LO? SENYAM SENYUM KESAMBET APAAN LO?" teriak Aiden.

Sontak 4 laki-laki yang asyik mengobrol tadi, tiba-tiba menoleh padaku. Bahkan bukan mereka saja, seisi kelas sedang memperhatikanku, seakan-akan sekarang aku yang menjadi pusat perhatian.

"Apaan sih lo? orang gue senyum lagi baca chat orang kok, sok tau deh lo!!" balasku sinis.

"Mampus lo den! udah jangan ganggu anak orang chatting ama pacarnya sirik aja lo!" ucap Angkasa.

Terkutuk Aidenn!!!! aiden sialan!! bisa bisanya dia merhatiin gue sampe sedetail itu?!! vania vania lain kali lo harus berhati-hati! batinku.

"Woii guru woi guruu!!!" teriak salah satu murid laki-laki.

Semua murid pun mulai duduk di bangku mereka masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak, perkenalkan nama saya Indah Cahyani. Saya wali kelas di XI. IPA 1 ini kebetulan saya mengajar matematika disini. Untuk sekarang kita tidak belajar terlebih dahulu, saya akan minta kalian untuk menyusun struktur kelas."

Sorakan kecil para siswa-siswi di kelas, bahkan di belakang aku bisa mendengar Angkasa dan kawan-kawannya bersorak gembira.

"Baik disini siapa yang ingin menjadi ketua kelas? wakil kelas? sekretaris 1? sekretaris 2? bendahara 1? bendahara 2? harap maju jika kalian ingin mencalonkan diri."

Semua saling toleh kanan-kiri, dan tidak ada sahutan sama sekali.

"Jika tidak ada yang ingin mencalonkan diri, maka saya yang akan menunjuk paksa diantara kalian. Bagaimana?"

Lagi dan lagi tidak ada sahutan dari semua murid di kelas.

"Kalian ini siswa-siswi yang tidak aktif ya, baru kali ini saya mendapat murid didik yang seperti kalian!!"

"Ya bagus dong bu? itu namanya langka? ya gak??" celetuk salah satu siswa.

Seisi kelas pun tertawa sambil bertepuk tangan untuk lelaki itu, dan lelaki itu hanya cengar-cengir membuat emosi Bu Indah segera memuncak.

"BAIK ANGKASA KALAU BEGITU KAMU YANG IBU TUNJUK JADI KETUA KELAS!! DAN KAMU BISA MAJU SEKARANG!!" perintah Bu Indah.

Seisi kelas pun kembali tertawa, kali ini menertawai siswa itu-- ya dia adalah Angkasa. Aku tertawa melihat tingkahnya, dia begitu lucu.

Angkasa melongo,
"Lah buk? kok saya? gak bisa gitu dong buk, saya ga berminat jadi ketua kelas, gak saya gak mau!!"

"Meskipun kamu anak pendiri yayasan disini, kamu gak bisa bertindak semena mena!! karena dimata kami semua murid disini sama aja dan kalau kamu ingin ngadu silahkann. Orang tua mana yang keberatan jika anaknya menjadi ketua kelas?"

My MoonWhere stories live. Discover now