Kamu dan Sebuah Keputusan

253 11 4
                                    

Jalanmu tak pernah terarah padaku. Tetapi, kamu dengan mudah ingin aku selalu memperjuangkanmu? Maaf Sayang, semua sudah terlambat, aku sudah menyadari kebodohanku. Tak akan lagi aku melakukan hal itu. Memperjuangkan seseorang yang tak pernah melihat ke arahku.

Kini benar-benar kukatakan, kamu sudah terlambat. Tujuanku bukan lagi kamu, dunia ku tidak lagi berpusat padamu dan puisiku bukan lagi tentang kamu.

Kamu hampir tergantikan.

Aku mulai jatuh lagi, pada dia yang mengerti bahwa hatiku bukan untuk disakiti

Namun...

Untuk kesekian kalinya kamu menghancurkan keinginanku.
Awalnya aku ingin pergi, tetapi kamu memintaku tetap disini.
Aku bisa apa? Terlebih hatiku berdebar kembali.

Kamu selalu berhasil, Sayang. Membuatku tak bisa lepas dan selalu terjerat dalam cinta yang berkarat.

Tapi ternyata masih tidak mudah, kamu tetap saja semu dan abu-abu. Dan, aku tetap saja sendiri dalam merindu. Lalu, kamu tetap dengan egomu untuk menunda temu. Padahal aku tahu hingga saat ini hanya aku saja yang terlalu menginginkan kamu. Namun, aku berharap tidak ada jemu yang akhirnya akan berubah menjadi sendu.

06 Agustus 2018
23:28
Setelah Ini

Setelah Ini (Quotes & Puisi)Where stories live. Discover now