💨 02

312 49 2
                                    

Wonu menghampiri mejaku dan menarik kursi yang berhasil aku tendang jauh-jauh sebelum sempat ia mendudukinya.

Wonu cemberut, lalu menarik kursi itu dan cepat-cepat menjatuhkan pantatnya di sana.

"Ayo kita nonton," ajaknya mengeluarkan dua tiket bioskop dari dalam dompetnya.

"Apa Wonwoo ikut?" kataku, seperti biasa.

FYI, aku pasti akan langsung meng-iya-kan semua ajakan yang datang kepadaku jika pangeran pujaanku ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

FYI, aku pasti akan langsung meng-iya-kan semua ajakan yang datang kepadaku jika pangeran pujaanku ada.

Bukankan seorang putri harus mendampingi pangerannya kemanapun?

Oke, maaf, aku tidak punya niat untuk membuat kalian mual dengan omonganku.

"Apa sih bagusnya Wonwoo daripada aku?" tanya Wonu sedikit kesal.

Mengembungkan pipinya hingga mirip pipi tembam milik sahabat baiknya, Hoshi.

"Dilihat dari sisi manapun, aku jauh lebih 'good looking' ketimbang Wonwoo. Suaraku jauh lebih merdu. Aku pintar memasak, yahh walau cuma ramyeon. Lalu apa lagi ya? Hmm, ah banyak plusnya deh aku ini ketimbang kutu buku itu. Kerjaannya cuma mengurusi rumus yang sampai sekarang aku tidak tahu fungsinya untuk apa!"

Jujur saja, aku tidak mendengarkan omongan Wonu barusan. Aku sengaja mengubah mode 'on' telingaku jadi 'off'.

Jadi, tidak peduli seberapa banyakpun ia mengoceh tentang kelebihannya, tidak ada satupun yang aku masukan kedalam otakku untuk diproses.

"Di mataku, Wonwoo sempurna. Tidak peduli seberapa aneh dia di matamu, aku tetap cinta Wonwoo. Titik!" kataku seranya menumpuk beberapa modul perkuliahan dan bersiap meninggalkan Wonu beserta omongannya yang tidak jelas.

"Cih, lagian anak itu tidak bakal bisa pacaran sampai kapanpun," Wonu menarik tanganku dan menatap mataku tajam. Lantas menyelipkan dua tiket bioskop diantara tumpukan modul.

"Tidak mau tahu, kau harus datang!" sambil melepaskan jeratantangannya, Wonu memandangku lagi. Kali ini dengan tatapan yang tidak dapat terdefinisikan olehku.

 Kali ini dengan tatapan yang tidak dapat terdefinisikan olehku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rollin' ✓Where stories live. Discover now