💨 08

192 35 1
                                    

Dua jam berlalu begitu lama untuk mata kuliah Kalkulus, dan tahu-tahu langit sudah gelap. Tanpa ada pemberitahuan apapun, hujan tiba-tiba turun sangat deras.

Menjatuhkan pantatku di kursi, aku memandangi sepatuku sebal. Aku pasti bakal kena semprot Hoshi dan Jun (lagi) kalau sampai hari ini absen berlatih.

"Aku bisa mengantarmu sampai halte kalau kamu mau," cewek yang tadi mengobrol denganku di kelas menyapaku, lalu mengeluarkan payung biru dari dalam tas selempangnya.

"Bukan karena aku genit loh ya, ini karena aku rasa kamu sedang terburu-buru," lanjutnya karena melihat ekspresi bingungku. "Kalau kamu ga-"

"Aku mau. Sangat mau. Ehm, ya, aku memang sedang buru-buru," aku memotong ucapannya.

Untuk pertama kalinya lagi dalam hidupku, sepayung bersama perempuan yang bahkan belum aku kenal lebih dari 2 jam.

Jika dilihat dari dekat, cewek ini cantik, apalagi saat senyum. Seseorang, tolong rute dari gedung kampusku ke halte di buat lebih panjang, aku masih ingin sedekat ini bersamanya.

"Terima kasih, ehm-"

"Roa, namaku Kim Roa," Roa menyodorkan tangan kanannya, dengan senang aku ingin menyambutnya sampai tiba-tiba...

"Ah, bisku datang. Aku duluan ya, terima kasih sudah mau mengajakku mengobrol di kelas tadi, kapan-kapan kita harus sering ketemu dan nongkrong bareng,"

Padahal, aku baru saja mau memberitahunya namaku,

"Jeon Wonwoo-ssi."

... sebelum akhirnya ia memanggilku dengan nama kembaranku, Jeon Wonwoo.

 sebelum akhirnya ia memanggilku dengan nama kembaranku, Jeon Wonwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

End

Rollin' ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang