chapter 3

558 46 2
                                    

Seokjin pov

Sebenarnya aku tidak bermaksud menyakiti taehyung tapi aku iri dengannya yang sangat sempurna di mataku. Meskipun jika dilihat dari segi pandang orang lain akulah yang paling beruntung. Jika dipikir appa memang selalu membanggakanku di depan taehyung tapi dia biasa saja malah terlihat senang membuatku berpikir bahwa akulah penjahat dalam cerita ini, tanpa mereka tau kalo aku selalu merasa tertekan dengan semua tuntutan appa padaku dan teman yang hanya mengandalkanku dalam setiap tugas. Kadang aku rasanya ingin seperti taehyung tapi appa melarangku dan berbicara "kau berbeda dengan taehyung! aku bahkan harus menghabiskan uang untuk semua kursus yang kau ikuti itu! Jika kau tidak mengikuti semua itu entah apa yang akan terjadi! reputasi keluarga kita akan hancur"dan kata-kata itu yang membuatku marah pada taehyung. Semua terasa berat aku rasanya tidak sanggup di tambah dengan semua tuntutan teman-temanku "seokjin apa kau bisa mengerjakannya sendiri? Aku ada keperluan jadi tak bisa membantu" atau "seojin bisakah kau membuatkan tugasku sekalian? Aku sangat tidak mengerti dengan itu" meskipun terdengar seperti permintaan tapi sejujurnya itu semua adalah perintah. Jika saja aku tidak melakukannya mereka akan memusuhiku bahkan mengatakan yang tidak-tidak tentangku. Di perjalanan aku tidak sengaja melihat taehyung yang sedang memasuki gerbang sekolah dengan lesu kemudian aku melihat jimin yang datang dan sepertinya mereka berbincara sesuatu tapi kemudian jimin menepuk bahu taehyung. Melihat itu aku sedikit senang dan marah. Senang karena ada yang peduli dengan adikku, marah karena lagi-lagi taehyung mempunyai sesuatu yang sangat aku inginkan sahabat.

Vomment ya guys!
Nggak nyambung ya?

HyungWhere stories live. Discover now