OUR LIFE -- 23. GAK GAY SUMPAH!

1K 66 4
                                    

Jangan lupa komen, vote dan view!
Semangat tanpa batas! Eakk :v

______________________________________________

Langit menampakkan wajah gelap yang Indah dan sangat cantik. Cuaca London begitu hangat saat ini. Langitnya pun bertabur Bintang yang menemani rembulan malam. Usai makan malam, Zikra dan Gibran pergi ke bengkel milik salah satu teman Zikra yang ada di London.

Mereka berniat bersilahturahmi menemui teman mereka. Tak memakan waktu yang lama kini Zikra dan Gibran sudah duduk santai di kursi dibawah payung besar bersama dengan satu orang badan besar tak kalah dengan Gibran, sedangkan yang satunya berpostur sedikit mungil.

Hero Neandro dan Bella Neandro, dua kakak beradik yang nyatanya mereka adalah anak kembar. Tapi, kebanyakan orang tidak menyangkanya bahwa mereka kembar melainkan terlihat sebagai kakak dan beradik saja.

Kembar non identik  adalah  kembar  fraternal, disebut juga. sebagai  kembar  dizygotik. Kembar ini berasal dari dua telur. Biasanya tidak terlalu mirip atau seperti kakak adik saja.

Hero dan Bella duduk berseberangan dengan Zikra dan Gibran. Mereka membicarakan soal pekerjaan mereka masing-masing.

"Gue mao nikah nih, sekalian aja deh gue kasih undangannya ke lo berdua." ucap Hero memberikan undangan pernikahannya.

"Whoaaa anjay, kan! Bang, lo kapan nyusul?" seru Zikra menggoda kakak sepupunya. Gibran memutar bola matanya malas. Jauh-jauh deh sama komitmen. Hatinya aja masih terpaut sama doi yang kejam.

Hahh.. Haruskan dia membayangkan kembali dengan Raya? Hisss.. Apaan si Gibran! Lupakan. Ga penting banget, lagiankan dia keluarga dari Aderson.

"Biasa, lagi flashback jadi bengong gitu." celetuk Zikra membuat Gibran tersadar dari lamunan konyolnya. Hero dan Bella hanya terkekeh geli melihat kelakuan manusia yang ada dihadapannya.

"Heh.. Lu nanya gue nikah kapan? Lu sendiri emang udah ada calon?" tentang Gibran dengan nada permusuhan. Sedangkan, yang ditentang hanya mengangkat bahunya acuh sambil menenguk minuman dengan beberapa potongan lemon.

"Ehh btw, lo ga mao nikah, Bel?" tanya Gibran.

Bella yang ditanya menatap balik ke arah Gibran seraya tersenyum hangat, membuat siapa saja meleleh dengan manisnya senyuman Bella.

"Si Bella mau dijodohin sama kolega bisnis papah. Tapi gatau tuh jadi apa enggak. Emang lo suka ama Ade gue?" tanya Hero dengan kekehan.

"Dihh apaan si lu, Ro! Gue cuma nanya doang kali."

"Hahaha.. Udah udah sih. Lagian ya Gibran, ogah juga gue sama lo haha. Berasa gay tau ga si lo." ucap Bella dengan kekehan. Ahh tidak tepatnya tertawa namun ada sedikit menyindir.

Astagfirullah! Apa tadi Bella bilang? Gay? Gibran Gay? Kayanya sih, ehh tapi ga deh. Gibran cowo sejati ya walaupun dia jarang banget deket sama cewe tapi seenggaknya dia pernah. Itu juga pertama kali dan sayangnya kandas tapi meninggalkan bekas.

"Whoaaa, bang! Lo dibilang gay! Gay bang gay itu loh yang.. Gay apaan ya?" seru Zikra membuat semua orang tepok jidat.

Kan mulai lagi otaknya ga normal. Mesti gak sih dia dikeluarin dari cast? Tapikan peran dia butuh banyak duhhh..

"Lambo lo keren pake merah metalic mau ganti gak? Kebetulan cat warna mobil dibengkel gue baru diisi ulang. Jadi lengkap semua warna." ucap Hero yang memandangi lekuk sexy body mobil milik Zikra.

"Gak deh, gua lebih suka merah. Abang gua kali tuh mau. Ehh iya temen gua kalo ga salah dia mau ganti violet lo ada?"

"Violet? Ada sih cuma cukup satu mobil. Soalnya kemarin ada yang kesini ganti cat."

"Ganti cat? Mobil apa?"

"Porsche 911 (993) Carrera, masih baru kayanya.  Orangnya juga bisa bahasa Indonesia. Namanya kalo ga salah Mr. Ader.. Ader.."

"Mr. Aderson, Jr." potong Gibran membuat Hero melongo bingung. Kenapa temannya tau? Apa dia punya samacam indigo? Six sense? Indera ke-enam? Atau cenayan.

"Kok lo kenal?"

"Kenal lah.."

"Ohh, gitu. Mau ke dalem gak? Ini cuacanya udah mulai dingin." ajak Hero mulai bangkit dari duduknya.

Sebenarnya cuaca memang dingin daritadi Gibran dan Zikra juga sudah mengigil. Kenapa temannya itu tidak ada rasa peka sama sekali sih? Heran jadinya.

"Gak deh. Gua balik aja. Abi sama Umi pasti udah khawatir. Udah malem banget soalnya."

Hero yang tadinya sudah berjalan menghentikan langkahnya dan berbalik. "Ehh, gue kira kalian mau nginep gitu. Tapi kayanya jangan deh bahaya kalo ada kalian Ade gue jadi bahan cuci mata."

Benar-benar si Hero. Pengen banget ya mulutnya disumpel pake boxer Gibran yang bergambar burung marah ditambah warna pink. Suka seenak jidat kalo ngomong. Tapi bener juga sih, kalo mereka nginep yang ada si Bella diapa-apain. Gausah negatif thinking diapa-apain berarti jadi bahan ledekan.

Lagian kan mereka rada-rada gay dikit. Ehh iyakali. Deket cewe aja gemeteran, tapi kalo deket temen cewe mereka biasa aja. Dasar kutu kampret.

"Udah gue balik dulu! Assalamualaikum." ucap Zikra setelah ber-tos ala-ala lelaki jaman now yang lamanya kek spongebob memberi salam pada patrick, gabakal kelar.

"Kelamaan, buntut kuda!" geram Gibran menyeret Zikra masuk kedalam mobil adiknya. Gibran tidak membawa mobilnya alasannya sayang bensin.

Padahal mah atm berjejer dompet tebel tapi sama barang sendiri itung-itungannya kuat banget kek emak-emak heran dah.

"Auhhh bang auhh.. MasyaAllah bang! Dikira gue anak kucing kali ya. Maen tenteng aja. Pengen tampol tapi takut kualat." gerutu Zikra yanh sudah duduk dikursi sebelah supir.

Lah Gibran supir? Ogah!

"Ganti, gue disitu! Lo yang nyetir!"

"Gak! Kan tadi abang yang nyuruh Zikra duduk disini."

"Bodo! Geser gak! Gua tindihin nih!"

Merinding bangetkan? Iyalah di tindih Gibran yang badannya kek gajah lima ton. Walaupun kotak-kotak tetep aja serem kalo ditindih bikin patah pinggang sama patah hati bagi cewe yang liat idolanya malah maen tindihan di dalem mobil. Untung ga goyang.

Daripada kena badan abangnya mending Zikra keluar trus ke kursi supir. Dihh ga kebayang banget.

Ga elitkan ya beritanya nanti, masa gini dua orang remaja pewaris Al-Fatah dan Arghina sedang bertindihan didalam mobil. Untung itu cuma bayangan Zikra doang coba kalo beneran. Huahhhh... Habis sudah reputasi mereka sebagai pria sejati nan jantan.

"Dasar abang laknat, udah maen seret aja segala mao nindihin segala. Emang gue cowo murahan apa? Ishh santet online jam segini buka gak sih? Pengen banget rasanya gitu make sambel kacang. Lapar sudah." gerutu Zikra yang membuat para readers bergumam "krik"

Garing wargah! Sangat garing. Ahh sudahlah daripada memikirkan hal yang tidak jelas lebih baik mereka pulang dengan selamat. Ya, mereka sudah tiba di mansion. Berkat jalanan yang sangat sepi dan Zikra membawa Aventadornya dikecepatan 200km/jam. Gila? Iya tau, kan emang gitu orangnya.

________________________
__________

Assalamualaikum!

Dari semua part,, cuma part ini yang super absurd. Because karna ngantuk akut. Huahhhhh... Maapkeun.

See you dipart selanjutnya!

AFAF2 : OUR LIFE | ✔Where stories live. Discover now