OUR LIFE -- 2. CEREWET

2.1K 161 24
                                    


"Zikra juga mih." Ucap Zikra langsung berlari ke kamarnya dan mengganti seragam dengan pakaian santai.

___________________
_______

Selang beberapa menit kemudian kedua Yuyu dan adiknya sudah berganti pakaian. Zauf menggunakan kaos polo putih bergaris biru dan celana jeans biru miliknya. Sedangkan Zikra menggunakan kaos polo putih dengan garis merah dan menggunakan celana jeans yang senada.

Maryam dengan pakaian modistnya. Tubuh mungilnya dengan ukuran rata-rata anak SMP seperti biasanya. Dia menggunakan cardigan berwarna navy sama seperti uminya. Kaki jenjangnya dibalut dengan celana bahan dengan warna senada.

Sedangkan Eca yang sudah bercadar. Menggunakan pakaian syar'i berwarna navy dengan hijabnya yang menjulur hingga menutupi bagian bokongnya. Wajah yang cantik di tutupi dengan cadar Yaman yang sangat disukainya semenjak ia memiliki anak.

Honda Mobilio putih sudah siap untuk dikemudikan. Mereka tidak memakai sopir tapi tetap para bodyguard selalu mengikuti sang Tuan pergi.

Sesekali didalam perjalanan mereka bersenda gurau. Tangan Zauf yang sibuk dengan stir mobilnya nampak serius. Wajah tampan nan dingin itu sesekali tersenyum miring ketika melihat Zikra yang disebelahnya menggoda Maryam hingga sang Umi pun sampai turut serta.

Tidak perlu memakan waktu yang lama. Mobil yang dikendarai Zauf sudah bertengger gagah di halaman parkiran Ryandi Corporation, perusahaan milik keluarga mereka.

"Alhamdulillah, ayo Maryam turun." Ucap Eca sambil membuka pintu sebelah kanan dan Maryampun membuka pintu sebelah kiri. Para bodyguard dengan gagahnya berbaris didepan kantor yang siap menyambut kedatangan Tuan mereka.

Semua para karyawan menghentikan kegiatan mereka sejenak memperhatikan satu-persatu bagian penting dari kehidupan bosnya. Banyak karyawan wanita disana terpaku ketika melihat ketampanan Remaja kembar itu. Sesekali ada yang tersenyum manis dan menyapa kehadiran mereka.

Dengan kacamata hitam yang bertengger dihidung mancungnya menambah jumlah kadar ketampanan sang Zauf. Zikra berjalan mengekor adik dan Uminya. Sedangkan Zauf berjalan jauh dibelakang mereka.

"Lo lamban, Mr. Zauf!!" Ucap Zikra meledek dengan juluran lidahnya. Zauf tidak memperdulikan kelakuan Zikra yang seperti anak kecil menurutnya.

Zikra, Maryam dan Eca sudah sampai di lift. Sedangkan, Zauf masih beberapa meter lagi untuk sampai ke lift, lumayan jauh namun terlihat. Zikra memutar bola matanya malas.

"Astagfirullah!! Lo itu dikasih makan cukup sama Abi Umi, tapi jalan aja lemes banget!! Hmm.. Kayanya ada 1 tambahan kata buat lo sekarang yaitu LAMBAN!!" Ucap Zikra dengan nada penekanan dikata 'lamban'. Seperti biasa Zauf hanya menatap biasa dan terus melakukan kegiatan berjalan menuju lift dan masuk.

Eca dan Maryam hanya tertawa geli melihat Zikra sangat cerewet dan bawel bahkan lebih dari seorang perempuan. "Bang Yunus!! Abang lagi haid ya? Sensi banget hahaha... " Celetuk Maryam membuat Zikra menatap tajam kearah adik perempuannya.

"Husss.. Udah udah!! Gabaik dilihat orang." Ucap Eca melerai anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa. Zauf tersenyum miring dan masuk kedalam lift bersama yang lain dengan lengan yang dimasukkan ke dalam saku celana. Zikra melipat lengannya didepan dada dan memencet tombol teratas di lift.

Ting!

Denting lift terdengar menandakan bahwa sudah sampai di tujuan para penggunanya. Zauf melenggang pergi lebih dahulu disusul Maryam dan Eca. Zikra mengekor Uminya sambil berdecak kesal.

Tatapannya kosong dia hanya berjalan lurus tanpa melihat sisi lainnya hingga tanpa sadari Zikra telah menabrak seorang wanita cantik yang tengah berjalan bersama seorang pria yang lebih tua darinya.

AFAF2 : OUR LIFE | ✔Where stories live. Discover now