Sandia-22

2.6K 117 1
                                    

Semua sudah bersiap. Mereka akan pergi ke Paris untuk perpisahan kelas 12. Kini mereka telah berkumpul di Bandara. Tak terkecuali Sania,Irma dan Sandi yang dalam pakaian cupu.

"Semua harap berkumpul"Ucap Ridwan yang memakai Toa.

Dan semua berkumpul

"Perhatian... Sebentar lagi pesawat akan mendarat. semua siswa akan masuk ke pesawat yang telah ditentukan di name tag kalian.

Semua pesawat akan dinaiki oleh satu angkatan dan diawasi dengan beberapa anggota Osis. Anggota osis yang tak mempunyai jadwal menjaga akan naik ke pesawat khusus osis yang akan pergi terlebih dahulu dan terakhir untuk menjaga ketika berada disana. kepada Sania,Irma dan An--di...Andi?Akan masuk ke pesawat osis.Paham semua?"Ucap Ridwan dibalas teriakkan Paham oleh semua orang.

"Pesawat telah tiba. Segera naik."Teriak Zalfa.Semua berbondong bondong masuk ke pesawat

Tinggalah Sania,Irma dan Andi. Mereka akan segera masuk ke pesawat khusus. Pesawat yang berbeda dengan lainnya. pesawat itu mewah tak seperti pesawat lain.

Sania,Irma dan Andi masuk ke pesawat itu.

Sania,Irma diarahkan Ridwan untuk masuk ke kamar khusus. Disana juga terdapat 5 Kamar.

"Ma..Lo masih deket sama Sandi?"Tanya Sania. ia sungguh takut. firasatnya mengatakan Sandi Jahat.

"Lo kenapa?Lo masih mau ngejauhin gue sama sandi?"Jawab Irma.Jujur Kepala mulai pusing sekarang.

"Mak.. Lo Mimisan"Teriak Sania.dan Sania langsung mencari tissu dan memberikannya ke Irma.

"Lo kenapa,Mak?Lo sakit?"Khawatir Sania. Ia sangat khawatir sekarang.

"Enggak..kok gak papa"Ucap Irma seraya mengelap Darah di hidungnya.
"Lo kan tau gue emang biasa kayak gini"Santai Irma membuat Sania teringat.Memang Irma biasa seperti ini apalagi kalau sedang kecapekan dan cuaca yang ekstrem. Tapi kenapa Sania sangat khawatir?

tak ada tugas lagi. Irma masuk ke kamar dan tiduran sambil memainkan handphonennya.

Ia ingin menelpon Sandi.Sekarang Pesawat belum berangkat karna diatas sana sedang cuaca buruk jadi ditelatkan beberapa menit sampai akhirnya mereka tertahan di pesawat.

Belum Irma berbicara menyapa Sandi. Sandi sudah berbicara panjang lebar. entahlah Irma tak jelas mendengarnya yang ia dengar adalah "Jalankan nanti di promnight"Ucap Sandi yang terdengar jelas di telinga Irma.Irma tak hiraukan itu. kepalanya tiba tiba pusing. Ia berbaring dan terlelap.

*****

"halo,Sandi"Ucap Sania. Ia ingin menelpon sandi karna ia pusing untuk memikirkan kata kata Sandi. Ia harus memastikan bahwa ucapan Sandi hanya bercanda. Tapi dalam hatinya Ia mendengar ada keseriusan dalam ucapan Sandi.

"Halo Sania my lovely baby"Sapa Sandi yang membuat Sania jijik dengan nada biacaranya. mungkin jika dirinya adalah irma maka ia akan meloncat kegirangan.

"Jijik banget sih. Udahlah gue gak mau basa basi. Apa yang lo ucapin do balkon itu bener?"

"Ya benerlah sayang"Jawab Sandi. Sungguh jika sekarang ia sedang bertemu dengan Sandi. maka ia akan menampol mulut Sandi dengan sepatu high heelsnya yang berukuran 12 cm.

"Gak usah pake sayang sayang."Ucap Sania.

"Tunggu aja. nanti lo bakal nerima gue dan nerima kesialan lo"Ucap Sandi.

Tak ambil pusing Sania mematikan Handphone dan berjalan ke arah Irma.

"Ma..Lo kenapa diam terus?"Sapa Sania. Tak biasanya Irma sediam ini.

"Lebih baik gue diam daripada gue bicara tak ada yang mendengarkan. Dan Lebih baik gue diam daripada gue tertawa tapi palsu. terkadang diam adalah emas"Ucap Irma panjang lebar. Membuat sania terdiam. Irma aneh saat ini.

"Lo kenapa sih,Ma?Aneh gini?Lo marah sama gue?"Ucap Sania. Sungguh ada apa dengan irmanya ini. kalaupun Irma marah dengannya apa kesalahannya?Seseorang tolong bantu sania.

"Gak... Gue cuman mau tinggalin gue sendiri"Ucap Irma dengan nada terisak. Dirinya pun sedang ada masalah. Dia tak kuat menahan beban ini semua. Ia lelah. Ia capek.

"Tapi ??"Ucap Sania yang melihat Irma terisak dengan tatapan sendunya yang mengarah ke Sania.

"Leave me alone,Sania"Ucap Irma dengan sedikit berteriak dan air matanya keluar.

"Gak Ma.. Gue gak mau."Ucap Sania dan bergerak memeluk Irma.

"Leave me alone,Sania..Gue gak pantas lagi jadi temen buat lo. Gue mau pergi. Pergi ninggalin lo. Tapi gue gak sanggup. Gue gak bisa pergi ninggalin lo.Gue udah capek,sania.. gue udah gak bisa lagi nahan beban ini. Gue capek"Ucap Irma sambil menahan tangisnya.

"Gak.. Lo gak bakalan bisa pergi dari gue,Irma. Lo temen gue. Lo kakak gue. Pokoknya lo segala galanya untuk gue ma"Isak Sania.

"Gue juga gak mau pergi dari lo..Tapi kalo tuhan berkehendak?"

"Ma... Jujur gue gak ngetti sama lo sekarang. Lo tadi tiba tiba diem trus tiba tiba mau pergi. Lo kenapa?Cerita sama gue"

"Gue kena Leukimia. Dan itu sudah akud"

"Gak bener kali maa... Ahh ngaco lo"Ucap Sania sambil tertawa ia harus yakin kalau ini tidak benar.

"San. Gue serius. Dokter nyaranin gue harus kemo tapi percuma juga kan?Kemo itu untuk mengurangi gak ngilangin. Lebih baik gue mati aja daripada gue menderita"

"Gak ma... Gue gak percaya"Ucap Sania. Ia tak mau harus kehilangan sahabatnya.

"Nih"Ucap Irma seraya melempar amplop berkas berwarna cokelat.Sania membukanya.

"Irma"Ucap Sania sambil menatap sedih ke Irma.

"Cukup San. Jangan buat gue kayak orang sengsara sedunia. Gue gak mau dikasihanin."Ucap Irma sambil tersenyum.

"Udahlah San.. gue yang sakit kok lo yang nangis?"

"Tapi ma?"Ucap Sania. Ia tak percaya sahabatnya menderita penyakit parah ini. kenapa juga irma diam saja?Coba saja kalau irma memberitahunya dari dulu. pasti sania akan membawa irma ke rumah sakit yang bisa mengobati penyakit Irma. Tapi sekarang?Sania sungguh tak bisa berbicara lagi.

"Udah tenang aja. sepulang dari ini gue kemo kok"Ucap Irma setidaknya Sania sedikit lega.

"Pokonya harus itu ma. Gue bakal bawa lo ke rumah sakit yang bisa ngobatin lo"Ucap Sania antusias. Niat ke Paris ingin liburan ee bertambah pikiran.

"Iya San. Iya"Ucap Irma. Sebenarnya ia tidak yakin ia masih bisa kemotrapi. penyakit ini benar benar menyakitinya bahkan 10 menit nanti ia tidak tahu apakah ia masih ada atau tidak. Bahkan kita semua pun tak tahu umur kita.

Irma kembali terlelap keinginannya hanya satu sekarang ia ingin besol dirinya bisa melihat dunia.

Tbc.

Couple fake nerd(Complete)#wattys2018 Where stories live. Discover now