Sandia-7

3.5K 158 7
                                    

"Andi?"Panggil Sania.

Sekarang mereka sedang pelajaran Bu Irma. Guru Matematika. Guru ter-Killer kedua. Yang paling diatkuti oleh semua murid ketika pelajarannya ialah:

1.Mereka.Para murid diberi PR. Dan selesai dikerjakan maka Bu Irma akan memanggil nama untuk dipanggil kedepan. Enak cuman dipanggil lah ini?Di panggil maju kedepan kerjain soal tanpa bawa buku.

2.Hati hati kalo piket sama bu Irma. Dia Tegas. Kalo kita bolos piket sehari. Kita dikasih hukuman yaitu bersihin kamar mandi siswa.

Soo...Hati hati.

Btw.Ada gak yang punya guru kek ini.Kalo Authoh mah ada.Ini aja pake dia. Sama semua.?

"Diem"Ucap Datar Andi.

yang membuat Sania diam seketika.

"Nah...Jadi ini kita kalikan lalu dibagi ----"Icap Bu Irma di depan sana.

Kringg Kringg

Bel pulang berbunyi.

"Akhirnya selesai juga"Ucap Sania. Dia pun segera membereskan bukunya dan menunggu Andi temannya.

"Lo ngapain?"Tanya Andi.

"Nungguin lo"Ucap Sania polos.

"Gak. Lo pulang aja. "Ucap Andi menolak.

"Gak gue mau nunggu lo"Paksa Sania.

"Gak. Gue pulang lama. "Ucap Andi.

"Aduhh Pasangan baru kita nih. Duo cups"Ucap Irma sambil bertepuk tangannya

Iya,Irma. Memang Irma tak tahu menahu bahwa yang sedang jadi bahan bullyannya itu Sania. Temannya.

"Kalian cocok deh. Sama Sama anak BABU"ucap Irma yang menekankan pada kata BABU.

Plakk

Tamparan yang berasal dari Sania. Untuk Irma. Ia tahu temannya suka membully tapi tak pernah sejahat ini.Dia tau penampilannya nerd. Tapi Tidakkah semua nerd itu miskin.

"Lo boleh ngatain gue. Tapi gak orang tua gue"Ucap Sania dingin.

"Gaya...Orang miskin aja bangga"Ucap Irma sombong.

"Guys.."Panggil Irma dengan dua kali tepuk tangan.Dan datanglah Dua perempuan.

Devita dan Gheriya.Geng perempuan kedua. Geng Pembully yang paling parah. Kenapa Irma bisa berteman dengan mereka?

Otak Sania berfikir.

"Ininih ada dua cupu ngelawan. Sok banget kan?"Tanya Irma ke Devita dan Gheriya.

"Parah banget tuh. Udah lawan aja Ma. Nih gue bawa barangnya"Ucap Gheriya. Sambil menunjukkan kantong kresek putih yang berisi alat alat Bully.

"Bagus. Mulai aja"Ucap Irma.

Mereka pun mengeluarkan barang barangnya.

-Pilox
-Lem fox
-Telur busuk
-Tepung
-Lumpur
-Tanah
-air busuk.

Tanpa aba aba mereka langsung menyirami Andi dan Sania dengan barang barang itu.

Sania hanya diam.Tidak dengan Andi. Dia langsung memeluk tubuh Sania biar tubuhnya saja yang kotor jangan Sania.

Degg Degg Degg

"Aduhh jantung gue."Batin Sania.

"Semoga Sani gak denger .Jantung gue kenapa coba"Batin Andi.

"Aduh...Romantis banget sih."Ucap Irma dramatis.

Mereka berhenti. Andi pun langsung melepas pelukannya dan berbicara dengan lirih 'Maaf'

Sania pun langsung mengambil alat alat yang dipakai Irma,Devita,Gheriya untuk membullynya.

Dan langsung menyirami tubuh mereka.Sebagaimana mereka menyirami Tubuh Andi.

Setelah selesai,Ia langsung pergi dan menarik tangan Andi keluar.

"Ini Salah lo"Ucap Andi marah. Dan pergi meninggalkan Sania yang diam membeku.

*****

"Ma"Panggil Sania lemas ketika ia sudah sampai dirumah dan langsung memeluk tubuh Lauren dari belakang.

"Apa?"tanya Lauren sambil membalikkan badannya ke arah Sania.

"Tadi --"Ucap Sania tapi dipotong oleh Lauren.

"Kamu dibully?"Tanya Lauren To the point.

"Iya"Ucap Sania.

Jujur lebih baik bukan. Lagipula apa untungnya berbohong.

"Sama siapa?Biar Mama yang lawan mereka. Pake Saham biar anti mainstream"Ucap Lauren.

Devil never sleep

"Ehh jangan ma.Kasian. Lagipula udah aku lawan kok"Ucap Sania.

"Nah kek gitu. Lawan."Ucap Lauren.

Dan kembali melanjutkan memotong daging.

Sania pun mengganti pakaiannya untuk pergi jalan jalan.Sudah lama Ia tak pergi ke Mall. Dan sekarang stok Novelnya sudah habis.

Sampai di tengah rumah. Ia melihat Mamanya dan Sandi sedang berbincang.

"Sania"Ucap Lauren yang melihat Sania melewati mereka.

"Iya ma"Ucap Sania dan segera menghampiri Lauren.

"Kamu mau kemana?"Tanya Lauren.

"Jalan sekalian mau beli novel"Ucap Sania.

"Oh..Sandi temenin kamu yah?"Tanya Lauren hati hati.

"Terserah"Ucap Sania.Bebaslah mau pergi sama siapa. Asalkan dia mendapatkan Novel.

"Sandi.Kamu gak repotkan kalo temenin Sania. Yah sekalian kamu jalan jalan di Indonesia"Ucap Lauren menanya ke Sandi.

"Iya Bun."Ucap Sandi.

"Gue keknya ngelewatin sesuatu nih. Kok Nih orang manggil bunda"Batin Sania.

Memang dari tadi Sandi disini hanya untuk memenuhi undangan Lauren. Dan Lauren memang menyuruhnya untuk memanggil dirinya dengan kata 'Bunda' biar lebih akrab.

"Hayok. Cepet"Ucap Sania tak sabar.

"Sania kamu jangan kayak gitu"Peringatan Lauren.

"Iya ma"Teriak Sania dari depan karna ia sudah lebih dulu berada di luar.

Tbc

Couple fake nerd(Complete)#wattys2018 Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin