18

1K 53 0
                                    

Airin POV

Sudah beberapa kali gue jalan dengan Erlang, kalau tidak salah sudah tiga kali. Hebat, kan gue? Dan sampai saat ini hubungan gue dengan Erlang belum jelas. Jangankan hubungan, sih. Bagaimana perasaan dia ke gue aja gue belum tahu. Dan kali ini dia yang ngajak gue jalan, ini untuk pertama kali dia yang ngajak jalan, loh! Jadi totalnya ini sudah kali keempat gue jalan dengan dia.

Akhirnya ada kemajuan, walaupun sedikit.

Kali ini gue ikuti permintaannya yang dia bilang waktu gue jalan minggu lalu, dia meminta gue untuk pakai kacamata. Katanya tidak baik pakai softlens terus. Agak aneh sih sebenarnya rasanya, soalnya sudah lama banget gue nggak pakai nih kacamata, ditambah lagi framenya yang nggak kekinian banget. Tapi, untung saja lensanya masih cocok. Rasanya gue seperti kembali ke masa lalu.

Tak lama kemudian, sebuah mobil berwarna silver berhenti di depan rumah gue. Mungkin itu Erlang, Erlang kan tidak pernah telat. Benar, itu Erlang. Setelah kaca dari depan jendela mobil itu terbuka dan menampilkan wajahnya. Gue pun berdiri dari tempat duduk gue, kemudian berjalan ke arah mobil tersebut.

Baru kali ini Erlang duduk di belakang. Biasanya kan dia duduk di depan dan biarin gue sendirian di belakang. Erlang pun menggeser tubuhnya, setelah itu pun gue duduk di sampingnya.

"Kamu cantik kalau pakai kacamata."

What? Erlang bilang gue cantik! Bisa diulang nggak? Gue pengen dengar lagi, gue pengen dengar lagi lebih jelas! Sumpah! Ini pertama kalinya dia bilang begitu ke gue, atau mungkin saja ini kali pertama dia bilang ini ke cewek. Kalau ini kali pertama dia bilang, betapa beruntungnya diriku. Rasanya gue pengen terbang! Rasanya lebih dari ribuan orang di luar sana yang memuji gue cantik.

Gue tidak berkata apa-apa, gue hanya bisa tersipu mendengarnya.

"Jalan aja, kak!" pinta Erlang kepada supir taksi yang kebetulan berumur masih muda. Setelah itu mobil pun melaju melaju ke tempat tujuan. Ehhh, aku belum tahu kita akan kemana.

"Kita mau kemana Lang?"

"Kita ke tempat yang beda dari sebelumnya. Bosan di restoran terus, kan?"

"Dimana?"

"Sebentar, yah!"

**

Erlang POV

Ternyata dia menuruti perkatanku untuk memakai kacamata, dan dia lebih cantik dari biasanya, sumpah! Tetapi bukan berarti biasanya tidak, yah! Dia seperti Mia Khalifa, aktris favorit Satria. Dia pernah memperlihatkan fotonya ke Aku, Bayu dan Dika. Dan dia cantik, apalagi dia memakai kacamata. Tapi, yang aku heran. Dia main di film apa, yah? Kok aku belum pernah lihat sebelumnya.

Sekarang tanganku sedang gemetar, bukan hanya tanganku. Jantungku terasa seperti sedang berosilasi dengan kecepatan yang tinggi. Itu versiku menjelaskan apa yang aku rasakan saat ini. Kalau dalam versi Bayu aku merasakan jantungku berdetak sangat kencang saat ini, aliran darah ke otakku mengalir dengan cepat, ditambah lagi terjadi peningkatan kadar adrenalin dalam darahku ini. Heheheh, bercanda! Tapi benar, aku sedang gemetaran saat ini, aku ingin mengatakan hal yang penting ke Airin sekarang.

"Kamu kenpa Lang? Kok tangan kamu bergetar? Kamu sakit, yah?" tanya Airin yang tiba-tiba menghancurkan lamunanku. Ternyata sangat ketara sampai Airin sadar aku sedang gemetaran sekarang.

"Tidak apa-apa kok. Aku sehat-sehat saja."

"Tapi, kenapa kamu gemetar begitu? Dan kenapa makanannya belum kamu makan?"

"Hmmm, sebenarnya"

"Apa?"

"Ada yang ingin aku katakan."

[COMPLETED] My Jenius Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang