E I G H T

283 30 16
                                    

Kali ini, malam tidak datang bersama para bintang yang biasanya setia menemani. Langit terlihat kosong dan kesepian, kontras dengan alunan musik EDM yang tak henti mengentak di gedung ini sejak satu jam yang lalu.

Emma terpaku sesaat, memandangi suasana pesta. Menurutnya, ini luar biasa. Kali pertamanya mendatangi birthday party orang yang tidak dikenal, apalagi, ini adalah pesta di Kanada.

Bukan berarti pesta ulang tahun seperti ini tidak ada di Indonesia, tetapi ada beberapa hal yang berbeda. Semua tamu wanita di sini mengenakan baju super terbuka, memamerkan bahu dan belahan dada. Bau alkohol samar-samar menyentuh indera penciuman.

Dan, yang paling membuat Emma risi adalah beberapa tamu dengan santainya menyebur ke dalam kolam renang kecil di tengah ruangan. Laki-laki dan wanita, saling tertawa bahkan ada beberapa pasangan yang berciuman dengan mesra.

"Emma, kau baik-baik saja?"

Emma menoleh, mendapati Shawn sedang memandangnya cemas. Emma mengakui dalam hati, dengan tuxedo berwarna merah marunnya, Shawn terlihat sangat tampan malam ini.

"Astaga, aku memikirkan apa?" Ucap Emma spontan

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Astaga, aku memikirkan apa?" Ucap Emma spontan. Apa saja yang baru dilihatnya seolah berdampak buruk pada pikiran 'bersih'nya.

"Memangnya apa?" Shawn tersenyum, tampak mengejek selayaknya tahu apa yang sedang dipikirkan adiknya. "Tidak ada waktu untuk tersipu, teruslah melangkah mengikuti Ayahku atau kau akan tenggelam di tengah kerumunan manusia ini."

Emma menurut sambil memegangi kedua pipinya.

Sementara itu, tamu undangan pesta terus berdatangan. Terpancar senyum bahagia dari seorang gadis cantik dibalut gaun anggun berwarna putih itu. Ia berdiri di atas panggung kecil yang sudah ditata elegan dan memesona. Tentu saja, gadis itu menjadi pusat perhatian, karena dia lah inti dari acara ini.

"Happy birthday, Hailee," Manuel berucap tulus, ia memeluk gadis itu dengan pandangan berbinar.

"Oh my gosh, aku sangat lega karena kau bisa hadir, Uncle. Terima kasih," Hailee balas tersenyum. Sesaat kemudian, ia mengalihkan pandangan ke arah Shawn, lalu secepat kilat mengulurkan tangan. "Hello, Sh-Shawn."

"Hi, Hailee. Happy birthday. Nice to meet ya."

Apa yang sedang terjadi di depan Emma benar-benar mirip seperti adegan mainstream film-film hollywood yang pernah ia tonton. Gadis cantik, pesta ulang tahun yang meriah, lelaki tampan, dan jabatan tangan yang seolah sengaja tak ingin lepas.

Andai Shawn di Indonesia, mungkin bisa kusebut dia buaya.

"Nah, Hailee. Ada baiknya kalian menghabiskan waktu berdua dulu untuk saling mengenal. Saya akan menemui ayahmu, sudah cukup lama tidak bertemu. Bisnis orang tua memang sedikit lebih rumit, bukan?" Manuel menepuk bahu putranya, tertawa. "Emma, kau bisa mencari-cari makanan di sekitar sini, oke?"

Imagination (S.M) [ON HOLD, SORRY]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu